Octavianus Pandiangan : Analisis Anomali Pasar Hari Perdagangan Pada Return Saham Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
tuntutan likuiditas investor individu. Mereka menyebut fenomena ini sebagai week-four effect. Juga ditemukan bahwa negatif return yang terkonsentrasi antara
tanggal 18-26 setiap bulannya dapat dijelaskan secara statistik oleh negatif return yang terjadi pada Jumat sebelumnya.
Rogalski 1984 dalam mengemukakan adanya hubungan yang menarik antara day of the week effect dengan January effect. Rata-rata return Senin dalam
bulan Januari adalah positif, sementara return Senin di bulan lainnya adalah negatif. Ini menunjukkan fenomena Monday effect menghilang pada bulan
Januari. Fenomena ini kemudian disebut Rogalski effect. Rozeff dan Kinney 1976 adalah peneliti pertama yang mengemukakan
bahwa tingkat rata-rata return saham pada bulan Januari lebih tinggi bila dibandingkan dengan tingkat rata-rata return saham pada bulan-bulan lain selama
periode waktu 1904 sampai 1974. Keragaman argumentasi mengenai pola dan fenomena return saham
setiap hari perdagangan yang dhasilkan penelitian-penelitian yang terdahulu, baik penelitian yang dilakukan di pasar modal luar negeri maupun penelitian di Bursa
Efek Indonesia menjadikan fenomena yang menarik untuk di teliti. Hal ini
mendorong penulis untuk melakuan penelitian tentang “Analisis Anomali Pasar Hari Perdagangan pada Return Saham di Bursa Efek Indonesia”.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah adalah konteks dari penelitian, mengapa penelitian diperlukan, dan petunjuk yang mengarahkan tujuan penelitian.
Octavianus Pandiangan : Analisis Anomali Pasar Hari Perdagangan Pada Return Saham Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Diduga terjadi efek hari perdagangan the day of the week effect return
saham di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008. 2.
Diduga terjadi efek minggu keempat week four effect return saham di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008.
3. Diduga terjadi rogalsky effect return saham di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2008. 4.
Diduga terjadi efek bulan Januari January Effect retrun saham di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008.
C. Kerangka Konseptual
Return saham adalah merupakan pendapatan perlembar saham yang dinikmati oleh investor atas suatu investasi yang dilakukan. Banyak faktor yang
dapat mempengaruhi besarnya return saham yang berkembang di pasar modal. Dalam pasar modal yang efisien, investor tidak dapat menggunakan analisis-
analisis teknikal untuk mendapat keuntungan. Seorang investor akan menghadapi kesulitan untuk menghasilkan suatu model ramalan berdasarkan hubungan waktu
yang dulu dan waktu yang akan datang untuk tujuan memperoleh keuntungan yang lebih baik daripada di pasaran. Namun demikian muncul berbagai perilaku
ketidak teraturan akan penyimpangan-penyimpangan yang bisa dikenali di dalam pasar modal. Ketidakteraturan ini secara terus menerus hadir dan telah
memberikan dampak yang cukup besar yang disebut sebagai market anomalies anomali pasar. Dalam keadaan anomali pasar, hasil yang ditimbulkan akan
Octavianus Pandiangan : Analisis Anomali Pasar Hari Perdagangan Pada Return Saham Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
berlawanan dengan hasil yang diharapkan pada posisi pasar modal yang efisien. Selain itu, perdebatan tentang pasar yang efisien masih terjadi sampai saat ini, di
satu sisi banyak penelitian yang mengemukakan bukti empiris yang mendukung konsep pasar yang efisien, tapi di sisi lain muncul sejumlah penelitian yang
mengemukakan adanya anomali pasar yang merupakan penyimpangan terhadap hipotesis pasar yang efisien. Salah satu bentuk anomali pasar tersebut antara lain
adalah pengaruh hari perdagangan, pengaruh minggu keempaat, pengaruh rogalsky dan pengaruh bulan januari.
Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya pada waktu tertentu anomali-anomali pasar tersebut ada yang terbukti berpengaruh terhadap
return saham dan ada yang tidak berpengaruh terhadap return saham. Dengan demikian kerangka konseptual dari penelitian ini dapat digambarkan pada
gambar 1.1 berikut ini :
Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual
Sumber : Rr. Iramani, Ansyori Mahdi 2006, diolah
D. Hipotesis