Indeks LQ45 URAIAN TEORITIS

Octavianus Pandiangan : Analisis Anomali Pasar Hari Perdagangan Pada Return Saham Di Bursa Efek Indonesia, 2009. besar. Tetapi saham mid caps dan big caps membutuhkan volume dan nilai transaksi yang relatif lebih besar untuk menggerakkan harga sahamnya.

G. Indeks LQ45

Indeks ini hanya terdiri dari 45 saham yang telah terpilih setelah melalui beberapa kriteria pemilihan sehingga akan terdiri darisaham-saham dengan likuiditas LiQuid tinggi dan juga mempertimbangkan Kapitalisasi Pasar saham tersebut. Kriteria Pemilihan Saham untuk Indeks LQ45 Untuk dapat masuk dalam pemilihan, suatu saham harus memenuhikriteria tertentu dan melewati seleksi utama, sebagai berikut: 1. Masuk dalam rangking 60 terbesar dari total transaksi saham di pasar reguler rata-rata transaksi selama 12 bulan terakhir 2. Rangking berdasarkan kapitalisasi pasar rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir 3. Telah tercatat di BEI minimum 3 bulan. 4. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler. Review Indeks dan Penggantian Saham Bursa Efek Indonesia terus memantau perkembangan komponen saham yang masuk kedalam perhitungan Indeks LQ45. Setiap tiga bulan sekali akan dilakukan review pergerakan rangking saham-saham yang akan digunakan dalam perhitungan Indeks LQ45. Penggantian saham akan dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu setiap awal bulan Februari dan Agustus. Apabila terdapat saham yang Octavianus Pandiangan : Analisis Anomali Pasar Hari Perdagangan Pada Return Saham Di Bursa Efek Indonesia, 2009. tidak memenuhi kriteria lagi, maka saham tersebut harus dikeluarkan dari perhitungan indeks dan diganti dengan saham lain yang memenuhi kriteria Fakhruddin, 2001:204. H. Indeks Harga Saham Indeks harga saham merupakan indikator utama yang menggambarkan pergerakan harga saham. Indeks harga saham merupakan salah satu leading indikator bagi perkonomian. Dipasar modal sebuah indeks diharapkan memiliki lima fungsi: 1 sebagai indikator trend pasar, 2 sebagai indikator tingkat keuntungan, 3 sebagai tolak ukur benchmark kinerja suatu potofolio, 4 memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif, 5 memfasilitasi berkembangnya produk derivatif Fakhruddin, 2001: 201 Penentuan indeks harga saham, bisa dibedakan menjadi dua, yaitu yang disebut dengan Indeks Harga Sahan Individu IHSI dan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG. IHSI hanya menunjukkan perubahan dari suatu harga saham perusahaan. Indeks ini tidak bisa untuk mengukur harga dari suatu saham tertentu apakah mengalami perubahan, kenaikan, atau penurunan. Sedangkan untuk IHSG akan menunjukkan pergerakan saham secara umumyang tercatat di bursa efek. Indeks inilah yang paling banyak digunakan dan dipakai sebagai acuan tentang perkembangan kegiatan di pasar modal Panji, 2006: 101. BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Bursa Efek Indonesia