Pembayaran Premi Asuransi untuk Karyawan

Chairunnisa Damayanti : Analisis Penerapan Tax Planning Atas Biaya Kesejahteraan Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IVPersero Medan, 2010.

3. Pembayaran Premi Asuransi untuk Karyawan

Program Jamsostek atau Jaminan Sosial Tenaga Kerja merupakan program pemerintah yang bertujuan memberikan perlindungan dasar bagi tenaga kerja guna menjaga harkat dan martabatnya sebagai manusia dalam menghadapi risiko- risiko yang timbul. Program Jamsostek memberikan kepastian jaminan dan perlindungan terhadap risiko sosial ekonomi yang ditimbulkan kecelakaan kerja, cacat, sakit, hari tua, dan meninggal dunia. Sesuai dengan peraturan pemerintah tentang ketenagakerjaan di mana setiap perusahaan diwajibkan untuk mengikutsertakan karyawannya dalam program Jamsostek. Pembayaran premi asuransi untuk karyawan di PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan sebagian ditanggung perusahaan yaitu sebesar 4,24 dan sebesar 2 ditanggung oleh karyawan. Jika perusahaan tidak menanggung biaya premi asuransi untuk karyawan, maka biaya premi tersebut tidak dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan perusahaan, seperti terlihat pada perhitungan berikut ini. Tabel 4.9 Tidak Membayar Biaya Premi Asuransi Jamsostek Tidak Membayar Biaya Premi Asuransi Jamsostek Pendapatan 3.317.235.468.234 Harga Pokok Penjualan 1.728.417.271.930 Laba Kotor 1.588.818.196.304 Biaya Usaha: Biaya Penjualan 74.019.833.854 Biaya AdministrasiUmum 613.152.610.406 Jumlah Biaya Usaha 687.172.444.260 Laba Usaha 901.645.752.044 Chairunnisa Damayanti : Analisis Penerapan Tax Planning Atas Biaya Kesejahteraan Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IVPersero Medan, 2010. Pendapatan Biaya Lain-lain 82.875.779.976 Laba sebelum Pajak 818.769.972.068 PPh Terutang 245.613.491.620 Laba setelah Pajak 573.156.480.448 Jumlah Hutang Pajak 245.613.491.620 Sumber: Data yang diolah penulis, 2009 Apabila premi asuransi tersebut dibayar atau ditanggung oleh pemberi kerja, bagi pemberi kerja pembayaran tersebut boleh dibebankan sebagai biaya deductible dan bagi karyawan yang bersangkutan merupakan penghasilan yang merupakan objek pajak taxable, seperti terlihat pada perhitungan berikut ini. Tabel 4.10 Membayar Biaya Premi Asuransi Jamsostek Membayar Biaya Premi Asuransi Jamsostek Pendapatan 3.317.235.468.234 Harga Pokok Penjualan 1.728.417.271.930 Laba Kotor 1.588.818.196.304 Biaya Usaha: Biaya Penjualan 74.019.833.854 Biaya AdministrasiUmum 613.152.610.406 Biaya Premi Asuransi Jamsostek 14.850.777.277 Jumlah Biaya Usaha 702.023.221.537 Laba Usaha 886.794.974.767 Pendapatan Biaya Lain-lain 82.875.779.976 Laba sebelum Pajak 803.919.194.791 PPh Terutang 241.158.258.437 Laba setelah Pajak 562.760.936.354 Jumlah Hutang Pajak 241.158.258.437 Sumber: Data yang diolah penulis, 2009 Dengan melakukan tax planning maka PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan dapat melakukan penghematan pajak sebesar Rp 4.455.233.183 Rp Chairunnisa Damayanti : Analisis Penerapan Tax Planning Atas Biaya Kesejahteraan Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IVPersero Medan, 2010. 245.613.491.620 – Rp 241.158.258.437 atau sama dengan 30 x Rp 14.850.777.277. Sedangkan di sisi karyawan, premi asuransi yang ditanggung oleh perusahaan akan menambah penghasilan kena pajak karyawan karena merupakan objek PPh. Menanggung premi asuransi karyawan merupakan aturan dari pemerintah mengenai premi asuransi Jamsostek yang mewajibkan pemberi kerja menanggung premi asuransi karyawan.

4. Membayar Biaya Iuran PensiunSantunan Hari Tua SHT