Chairunnisa Damayanti : Analisis Penerapan Tax Planning Atas Biaya Kesejahteraan Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IVPersero Medan, 2010.
PPh Terutang 241.158.258.437
Laba setelah Pajak 562.760.936.354
Jumlah Hutang Pajak 241.158.258.437
Sumber: Data yang diolah penulis, 2009 Dengan melakukan tax planning maka PT Perkebunan Nusantara IV Persero
Medan dapat melakukan penghematan pajak sebesar Rp 2.745.555.620 Rp 243.903.814.057 – Rp 241.158.258.437 atau sama dengan 30 x Rp
9.151.852.064.
8. Makanan dan Natura Lainnya
Menurut Keputusan Dirjen Pajak Nomor KEP-213PJ2001 pasal 1 huruf a
biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto pemberi kerja adalah biaya penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh karyawan secara bersama-sama
termasuk dewan direksi dan dewan komisaris yang diberikan di tempat kerja. Sedangkan PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan memberikan tunjangan
beras atau uang makan kepada karyawan. Selain itu, perusahaan juga memberikannya dalam bentuk natura yaitu beras. Maka pemberian
naturakenikmatan tersebut bukan merupakan penghasilan bagi karyawan dan
tidak bisa dikurangkan dari penghasilan bruto perusahaan, seperti terlihat pada
perhitungan berikut ini.
Tabel 4.19 Tunjangan Bentuk Natura
Tunjangan Bentuk Natura
Pendapatan 3.317.235.468.234
Harga Pokok Penjualan 1.728.417.271.930
Laba Kotor 1.588.818.196.304
Biaya Usaha:
Biaya Penjualan 74.019.833.854
Chairunnisa Damayanti : Analisis Penerapan Tax Planning Atas Biaya Kesejahteraan Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IVPersero Medan, 2010.
Biaya AdministrasiUmum 575.285.003.523
Beras 52.718.384.160
Jumlah Biaya Usaha 649.304.837.377
Laba Usaha 939.513.358.927
Pendapatan Biaya Lain-lain 82.875.779.976
Laba sebelum Pajak 856.637.578.951
PPh Terutang 256.973.773.685
Laba setelah Pajak 599.663.805.266
Jumlah Hutang Pajak 256.973.773.685
Sumber: Data yang diolah penulis, 2009 Berdasarkan perhitungan di atas dapat dilihat bahwa biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan untuk beras sebesar Rp 52.718.384.160 tidak dapat dikurangkan ke dalam pendapatan perusahaan, sehingga dilakukan koreksi fiskal sebesar Rp
52.718.384.160 yang menyebabkan adanya tambahan pajak sebesar 30 x Rp 52.718.384.160 = Rp 15.815.515.248. Agar perusahaan dapat mengurangkan
pengeluaran tersebut sebagai biaya maka kepada karyawan harus diberikan tunjangan beras. Bagi pemberi kerja pembayaran tersebut boleh dibebankan
sebagai biaya deductible dan bagi karyawan yang bersangkutan merupakan penghasilan yang merupakan objek pajak taxable, seperti terlihat pada
perhitungan berikut ini.
Tabel 4.20 Tunjangan Bentuk Uang
Tunjangan Bentuk Uang
Pendapatan 3.317.235.468.234
Harga Pokok Penjualan 1.728.417.271.930
Laba Kotor 1.588.818.196.304
Biaya Usaha:
Biaya Penjualan 74.019.833.854
Biaya AdministrasiUmum 575.285.003.523
Chairunnisa Damayanti : Analisis Penerapan Tax Planning Atas Biaya Kesejahteraan Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IVPersero Medan, 2010.
Tunjangan Beras Uang 52.718.384.160
Jumlah Biaya Usaha 702.023.221.537
Laba Usaha 886.794.974.767
Pendapatan Biaya Lain-lain 82.875.779.976
Laba sebelum Pajak 803.919.194.791
PPh Terutang 241.158.258.437
Laba setelah Pajak 562.760.936.354
Jumlah Hutang Pajak 241.158.258.437
Sumber: Data yang diolah penulis, 2009 Dari hasil perhitungan di atas, ternyata untuk memaksimumkan labanya
perusahaan sebaiknya membayarkan gaji karyawannya dengan cara memberikannya dalam bentuk uang dan bukan natura.
Dengan melakukan tax planning maka PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan dapat melakukan penghematan pajak sebesar Rp 15.815.515.248 Rp
256.973.773.685 – Rp 241.158.258.437 atau sama dengan 30 x Rp 52.718.384.160. Pertambahan penghasilan sebagai akibat pemberian tunjangan
beras ini akan menambah beban Pajak Penghasilan karyawan yang bersangkutan.
9. Bonus dan Jasa Produksi