Chairunnisa Damayanti : Analisis Penerapan Tax Planning Atas Biaya Kesejahteraan Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IVPersero Medan, 2010.
245.613.491.620 – Rp 241.158.258.437 atau sama dengan 30 x Rp 14.850.777.277. Sedangkan di sisi karyawan, premi asuransi yang ditanggung
oleh perusahaan akan menambah penghasilan kena pajak karyawan karena merupakan objek PPh. Menanggung premi asuransi karyawan merupakan aturan
dari pemerintah mengenai premi asuransi Jamsostek yang mewajibkan pemberi kerja menanggung premi asuransi karyawan.
4. Membayar Biaya Iuran PensiunSantunan Hari Tua SHT
PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan melakukan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap yang dihitung berdasarkan gaji
terakhir dan masa kerja karyawan. Dana Pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Perkebunan Dapenbun berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.
KEP-344KMK171999. Pendanaan Dapenbun berasal dari kontribusi karyawan dan perusahaan, masing-masing sebesar 6 dan 7,6 dari gaji dasar tahunan
karyawan yang ditentukan berdasarkan hasil perhitungan aktuaria. Metode penilaian aktuaria yang digunakan adalah Metode Projected Unit Credit. Selain
itu, perusahaan juga memberikan imbalan lainnya berupa Santunan Hari Tua SHT, tunjangan masa persiapan pensiun, cuti panjang, dan penghargaan masa
kerja dengan syarat yang telah diputuskan dalam Perjanjian Kerja Bersama PKB antara karyawan dan perusahaan.
Jika perusahaan tidak menanggung biaya iuran pensiun untuk karyawan, maka biaya tersebut tidak dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan perusahaan,
seperti terlihat pada perhitungan berikut ini.
Chairunnisa Damayanti : Analisis Penerapan Tax Planning Atas Biaya Kesejahteraan Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IVPersero Medan, 2010.
Tabel 4.11 Tidak Membayar Biaya Iuran PensiunSHT
Tidak Membayar Biaya Iuran PensiunSHT
Pendapatan 3.317.235.468.234
Harga Pokok Penjualan 1.728.417.271.930
Laba Kotor 1.588.818.196.304
Biaya Usaha:
Biaya Penjualan 74.019.833.854
Biaya AdministrasiUmum 578.870.036.105
Jumlah Biaya Usaha 652.889.869.959
Laba Usaha 935.928.326.345
Pendapatan Biaya Lain-lain 82.875.779.976
Laba sebelum Pajak 853.052.546.369
PPh Terutang 255.898.263.911
Laba setelah Pajak 597.154.282.458
Jumlah Hutang Pajak 255.898.263.911
Sumber: Data yang diolah penulis, 2009 Jika iuran pensiunSantunan Hari Tua SHT ditanggung pemberi kerja maka
berdasarkan UU PPh pasal 6 ayat 1 huruf c biaya tersebut boleh dibebankan sebagai biaya deductible dan berdasarkan UU PPh pasal 4 ayat 3 huruf g bukan
merupakan penghasilan karyawan non taxable, seperti terlihat pada perhitungan berikut ini.
Tabel 4.12 Membayar Biaya Iuran PensiunSHT
Membayar Biaya Iuran PensiunSHT
Pendapatan 3.317.235.468.234
Harga Pokok Penjualan 1.728.417.271.930
Laba Kotor 1.588.818.196.304
Biaya Usaha:
Biaya Penjualan 74.019.833.854
Chairunnisa Damayanti : Analisis Penerapan Tax Planning Atas Biaya Kesejahteraan Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IVPersero Medan, 2010.
Biaya AdministrasiUmum 578.870.036.105
Biaya Iuran PensiunSHT 49.133.351.578
Jumlah Biaya Usaha 702.023.221.537
Laba Usaha 886.794.974.767
Pendapatan Biaya Lain-lain 82.875.779.976
Laba sebelum Pajak 803.919.194.791
PPh Terutang 241.158.258.437
Laba setelah Pajak 562.760.936.354
Jumlah Hutang Pajak 241.158.258.437
Sumber: Data yang diolah penulis, 2009 Namun demikian terdapat ketentuan bahwa hanya iuran kepada dana pensiun
yang mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan yang boleh dibebankan sebagai biaya, dalam hal ini dana pensiun tersebut adalah Dapenbun.
Dengan melakukan tax planning maka PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan dapat melakukan penghematan pajak sebesar Rp 14.740.005.474 Rp
255.898.263.911 – Rp 241.158.258.437 atau sama dengan 30 x Rp 49.133.351.578. Membayar iuran pensiunSHT karyawan merupakan aturan dari
pemerintah yang mewajibkan pemberi kerja membayar sebagian iuran pensiunSHT karyawan.
5. Rumah Dinas Karyawan