Sejarah Singkat Perusahaan Kegiatan Perusahaan

Chairunnisa Damayanti : Analisis Penerapan Tax Planning Atas Biaya Kesejahteraan Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IVPersero Medan, 2010. BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

1. Gambaran Umum PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan

a. Sejarah Singkat Perusahaan

PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan atau PTPN IV Persero dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1996 tentang penggabungan kebun-kebun yang berada di wilayah Sumatera Utara dan Akte Notaris Harun Kamil, SH No. 37 tanggal 11 Maret 1996 dan perubahan Anggaran Dasar berdasarkan Akte No. 18 dari Notaris Sri Rahayu H. Prasetio, SH tanggal 26 September 2002 kemudian diubah terakhir kali berdasarkan Akte Notaris Sri Ismiyati, SH No. 11 tanggal 4 Agustus 2008. PTPN IV Persero merupakan penggabungan merger dari 3 tiga kebun- kebun yang berada di wilayah Sumatera Utara, yaitu PTPN VI yang mengusahakan kelapa sawit dan kakao, PTPN VII yang mengusahakan kelapa sawit, dan PTPN VIII yang mengusahakan teh. PTPN IV Persero berkantor pusat di Jl. Letjend Suprapto No. 2 Medan. PTPN IV Persero memiliki 32 Unit Usaha dan 2 Proyek Pengembangan yang terletak di 10 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan dan Mandailing Natal. PTPN IV Persero melakukan restrukturisasi organisasi melalui pengelompokan Unit Usaha ke dalam 6 enam Grup Unit Usaha GUU sebagai embrio Unit Usaha Strategis SBU. Sampai Chairunnisa Damayanti : Analisis Penerapan Tax Planning Atas Biaya Kesejahteraan Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IVPersero Medan, 2010. dengan akhir tahun 2007, PTPN IV Persero mempekerjakan karyawan tetap dan honorer sebanyak 32.325 orang. Dengan dukungan ribuan karyawan tersebut, PTPN IV Persero telah menunjukkan pertumbuhan kinerja yang konsisten. Konsistensi pertumbuhan kinerja manajemen PTPN IV Persero bagi seluruh karyawan merupakan bekal dalam menyambut masa depan PTPN IV Persero. Masa depan tersebut dapat diungkapkan dalam dua kata: Sehat dan Kelas Dunia.

b. Kegiatan Perusahaan

PTPN IV Persero adalah Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. Komoditas utama yang dikelola PTPN IV Persero yaitu kelapa sawit dan teh. Arah pengembangan kelapa sawit dan teh dilakukan melalui usaha horisontal dan vertikal. Pengembangan horisontal melalui perluasan areal. Sedang pengembangan yang bersifat vertikal merupakan strategi membangun downstream industry di mana di dalamnya terdapat industri pengolahan CPO, Biodiesel dan pengolahan serbuk batang sawit. Luas areal yang diusahakan pada saat ini seluas 147.271,11 Ha berupa tanaman kelapa sawit seluas 141.875,00 Ha 96,34 terdiri dari Tanaman Menghasilkan seluas 93.552 Ha, Tanaman Belum Menghasilkan seluas 26.506,00 Ha, Tanaman UlanganBaruKonversi seluas 12.310 Ha, TTAD seluas 7.054 Ha dan Tanaman Menghasilkan Rehabilitasi 2.453 Ha. Luas areal tanaman teh seluas 5.396,11 Ha 3,66 yang seluruhnya merupakan Tanaman Menghasilkan. Di samping mengusahakan perkebunan juga mengusahakan industri hilir berupa Pabrik Fraksionasi dan Refinasi yang berlokasi di Belawan dengan Chairunnisa Damayanti : Analisis Penerapan Tax Planning Atas Biaya Kesejahteraan Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IVPersero Medan, 2010. kapasitas 300 ton CPO peraturan hari dan produk yang dihasilkan berupa RBD Olein, Crude Stearine dan Fatty Acids dan industri ini pada tahun 2005 sudah di spin off dengan PT Pamina salah satu anak perusahaan PTPN IV yang mengusahakan produk sejenis. Selain itu, PTPN IV juga mengelola industri hilir Pabrik Pengolahan Inti Sawit PPIS yang berlokasi di Kebun Pabatu dengan kapasitas 400 ton inti sawit per hari dan produk yang dihasilkan berupa Palm Kernel Oil PKO dan Palm Kernel Meal PKM. Dalam rangka memanfaatkan limbah padat perusahaan telah mendirikan dan mengoperasikan 2 unit pabrik kompos berbahan baku tandan kosong dan limbah cair untuk menghasilkan pupuk kompos yang akan dipakai di kebun sendiri sebagai pupuk suplemen pada areal TBM dan TM serta sebagian akan dijual kepada masyarakat petani.

2. Struktur Organisasi Perusahaan