Dora Detisa : Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Dalam Era Otonomi Khusus Pada Pemerintahan Naggroe Aceh Darussalam, 2010.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian seperti ini pernah dilakukan oleh Ahzir Erfa 2008 mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan judul “ Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah
Daerah Setelah Otonomi Khusus Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Aceh Utara”. Didalam melakukan analisis data peneliti menggunakan indikator rasio didalam pengukuran
kinerja keuangan pemerintah daerah setempat, antara lain ; Rasio Kemandirian, Rasio Efektifitas dan Efesiensi Pendapatan Asli Daerah, Rasio Keserasian, Rasio Upaya Fiskal,
Rasio Pertumbuhan, Rasio Desentralisasi Fiskal. Dari hasil analisis data dapat digambarkan bahwa dengan diberlakukannya otonomi khusus dapat merubah dan menaikkan rata-rata
kinerja pemerintah daerah Kabupaten Aceh Utara. Dimana PAD mengalami peningkatan dengan sedikit bantuan yang diperoleh pusat dan propinsi, pemerintah dapat meminimumkan
biaya yang digunakan untuk memungut PAD, pemerintah mulai bisa manyeimbangkan antara belanja pembangunan dan belanja rutin, upaya fiskal dan pertumbuhan daerah serta kinerja
pemerintah daerah kabupaten Aceh Utara dalam hal pajak daerah sangat maksimal. Penelitian juga pernah dilakukan oleh Martha Yurdila Janur 2009 mahasiswi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan judul Analisis Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Bungo Sesudah Otonomi Daerah. Pengujian akan
Dora Detisa : Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Dalam Era Otonomi Khusus Pada Pemerintahan Naggroe Aceh Darussalam, 2010.
dilakukan dengan cara menggunakan indikator rasio didalam pengukuran kinerja keuangan pemerintah daerah setempat, antara lain : Rasio Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio
Efektifitas dan Efesiensi Pendapatan Asli Daerah, Rasio Aktivitas, Rasio Debt Service Coverage Ratio DSCR, dan Rasio Pertumbuhan dari hasil analisis data dapat digambarkan
bahwa dengan diberlakukannya otonomi daerah masih menunjukkan kinerja keuangan daerah yang masih belum stabil. Untuk rasio kemandirian keuangan daerah masih menunjukkan
tingkat ketergantungan yang sangat tinggi terhadap pemerintah, namun pemerintah sudah dapat meminimumkan biaya untuk memungut PAD, pemerintah masih belum bisa
menyeimbangkan antara belanja pembangunan dan belanja rutin sehingga dana yang diprioritaskan untuk belanja rutin lebih tinggi dibandingkan untuk belanja pembangunan, dan
apabila terjadi kekurangan dana untuk mencukupi kebutuhan belanjanya kabupaten bungo masih memiliki kesempatan untuk melakukan pinjaman, dan pertumbuhan kinerja pemerintah
dapat dikatakan sudah baik karena dari tahun ke tahun rasio pertumbuhan mengarah kepada trend positif.
Tabel 2.5
Dora Detisa : Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Dalam Era Otonomi Khusus Pada Pemerintahan Naggroe Aceh Darussalam, 2010.
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Nama Judul
Pengukuran Penelitian
Hasil Penelitian 1.
Ahzir Erfa 2008
Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas
sumatera Utara
2. Martha
Yurdila Janur
2008 AnalisisKinerja
Keuangan Pemerintah
Daerah Setelah Otonomi Khusus
Studi Kasus Pada Pemerintah
Kabupaten Aceh Utara
Analisis Terhadap
Kinerja Peneliti
menggunakan indikator rasio
didalam pengukuran kinerja
keuangan pemerintah daerah
setempat :
1. Rasio
Kemandirian. 2.
Rasio Efektifitas
dan Efesiensi Pendapatan
Asli Daerah.
3. Rasio
Keserasian. 4.
Rasio Upaya Fiskal.
5. Rasio
Pertunbuhan. 6.
Rasio desentralisasi
Fiskal.
Peneliti menggunakan
rasio-rasio dalam Pengukuran kinerja
Dari hasil analisis data dapat
digambarkan bahwa dengan
diberlakukannya otonomi khusus dapat
merubah dan menaikkan rata-rata
kinerja pemerintah daerah Kabupaten
Aceh Utara. Dimana PAD mengalami
peningkatan dengan sedikit bantuan yang
diperoleh pusat dan propinsi, pemerintah
dapat meminimumkan biaya yang digunakan
untuk memungut PAD, pemerintah
mulai bisa menyeimbangkan
antara belanja pembangunan dan
belanja rutin, upaya fiskal dan
pertumbuhan daerah serta kinerja
pemerintah daerah kabupaten Aceh Utara
dalam hal pajak daerah sangat
maksimal. Dari hasil analisis
data dapat digambarkan bahwa
dengan
Dora Detisa : Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Dalam Era Otonomi Khusus Pada Pemerintahan Naggroe Aceh Darussalam, 2010.
Keuangan Pemerintahan
Daerah Kabupaten
Bungo Sesudah Otonomi Daerah
keuangan setempat, yaitu :
1. Rasio Tingkat
Kemandirian. 2.
Rasio Efektifitas
dan Efisiensi Pendapatan
Asli Daerah.
3. Rasio
Aktifitas. 4.
Rasio Service Coverage
DSCR.
5. Rasio
Pertumbuhan. diberlakukannya
otonomi daerah kinerja keuangan
masih menunjukkan trend positif dan trend
negatif pada Pemerintahan
kabupaten Bungo. Dimana tingkat
ketergantungan daerah terhadap
pemerintah pusat masih tinggi,
pemerintah dapat meminimumkan biaya
yang dikelurkan untuk memungut PAD,
pemerintah masih belum bisa
menyeimbangkan antara belanja
pembangunan dan belanja rutin,
pemerintah memiliki kesempatan untuk
melakukan pinjaman apabila terjadi
kekurangan dana, dan pertumbuhan kinerja
pemerintah dapat dikatakan sudah baik
karena rasio pertumbuhan
mengarah pada trend yang positifdari tahun
ketahun.
C. Kerangka Konseptual