Dora Detisa : Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Dalam Era Otonomi Khusus Pada Pemerintahan Naggroe Aceh Darussalam, 2010.
No. 18 Tahun2001 tersebut berlaku. Kemudian dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2006 tersebut menyatakan bahwa Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam akan memperoleh dana
Alokasi Umum DAU sebanyak 2 dari DAU nasional. Selain itu, Propinsi NAD juga akan memperoleh dana-dana lainnya seperti dana migas, dana otsus, dan lain sebagainya. tentunya
hal ini akan mengakibatkan atau membawa perubahan yang begitu besar bagi daerah. Kabupatenkota yang ada di Propinsi NAD, tentunya ikut merasakan perubahan akibat
adanya perubahan ini dengan diberlakukannya otonomi khusus tersebut. Dalam hal ini tentunya perubahan yang sangata kentara ada pada keuangan daerah. Dalam hal ini, tentu
terdapat perubahan setelah diberlakukannya otonomi khusus yang dapat dilihat pada beberapa rasio keuangan daerah yang akan dibahas dalam skripsi ini.
Dengan otonomi khusus maka daerah memperoleh banyak tambahan dana. Diharapkan dengan dana yang banyak ini maka kesejahteraan rakyat di Propinsi NAD dapat
naik atau menjadi lebih baik dari sebelumnya, karena memang otonomi daerah dan otonomi khusus ini diterapkan agar kesejahteraan rakyat dapat meningkat, serta kinerja dari
pemerintah dapat menjadi lebih daik dari sebelumnya. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti bagaimana tingkat
kinerja keuangan Pemerintah KabupatenKota yang berada di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dengan diterapkannya status otonomi khusus ini yang berjudul :
“Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Dalam Era Otonomi Khusus Pada Pemerintah Daerah Nanggroe Aceh Darussalam”.
B. Perumusan Masalah
Dora Detisa : Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Dalam Era Otonomi Khusus Pada Pemerintahan Naggroe Aceh Darussalam, 2010.
Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah diatas, maka dalam hal ini penulis merumuskan yang menjadi permasalahan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
“Bagaimanakah Kinerja Keuangan Pemerintah Nanggroe Aceh Darussalam Setelah Diberlakukannya Kebijakan Otonomi Khusus ?’’.
C. Batasan Masalah
Kinerja pemerintah daerah bisa dinilai dari aspek finansial dan nonfinansial. Dalam penelitian ini, penulis hanya menganalisis berdasarkan aspek finansial saja dengan mengacu
pada rasio keuangan berdasarkan instrumen yang terdapat pada Laporan realisasi APBD. Permasalahan dalam penelitian ini akan dibatasi pada pengukuran kinerja keuangan dengan
menggunakan berbagai rasio keuangan pemerintah daerah seperti: Rasio desentralisasi fiskal, rasio tingkat kemandirian keuangan daerah, rasio aktifitas rasio keserasian, rasio efesiensi
dan efektifitas pendapatan asli daerah PAD, dan rasio pertumbuhan. Data keuangan yang dipakai adalah dari tahun 2005-2007.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa bagaimanakah kinerja keuangan pemerintah daerah Nanggroe Aceh Darussalam setelah diberlakukannya kebijakan otonomi
khusus.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini selain bermanfaat bagi penulis, diharapkan juga bermanfaat bagi perusahaan dan pikah-pihak lain.
1. Bagi Peneliti
Dora Detisa : Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Dalam Era Otonomi Khusus Pada Pemerintahan Naggroe Aceh Darussalam, 2010.
Penelitian ini merupakan pelatihan intelektual untuk menambah pengetahuan bagaimana menganalisis kinerja keuangan pemerintah daerah.
2. Bagi Pemerintah Daerah
Sebagai bahan masukan dan gambaran bagi pemereintahan daerah didalam membuat kebijakan dan serta menentukan arah dan strategi didalam perbaikan kinerja keuangan
Pemerintah Daerah dimasa yang akan datang. 3.
Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran dan masukan dalam melakukan
penelitian dalam bidang yang sama atau sejenis.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA