Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam

Gunawan Simanjuntak : Pengaruh Transfer Pemerintah Pusat Terhadap Belanja Modal Pemerintah KabupatenKota Di Sumatera Utara, 2010. dengan rincian 8 untuk provinsi yang bersangkutan dan 12 untuk kabupatenkota dalam provinsi yang bersangkutan”.

3. Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam

Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Adalah bagian daerah yang berasal dari penerimaan sumber daya alam kehutanan, pertambangan umum, perikanan, pertambangan minyak bumi, pertambangan gas bumi, dan pertambangan panas bumi. a. Pembagian penerimaan negara yang berasal dari sumber daya alam kehutanan ditetapkan sebagai berikut: 1 20 untuk pemerintah dan 80 untuk daerah. Yang diperoleh dari penerimaan Iuran Hak Pengusahaan Hutan dan provisi Sumber Daya Hutan, 2 Bagian negara dari penerimaan negara iuran hak penguasaan hutan dibagi dengan perincian 16 untuk daerah yang bersangkutan dan 64 untuk daerah kabupatenkota penghasil, 3 Bagian daerah dari penerimaan negara provisi sumber daya hutan dibagi dengan perincian 16 untuk daerah yang bersangkutan, 32 untuk daerah kabupatenkota penghasil, dan 32 untuk daerah kabupatenkota penghasil lainya dalam provinsi yang bersangkutan, 4 penerimaan kehutanan yang berasal dari dana reboisasi dibagi dengan imbangan sebesar 60 untuk pemerintah dan 40 untuk daerah. b. Penerimaan pertambangan umum yang dihasilkan dari wilayah daerah yang bersangkutan, dibagi dengan imbangan 20 untuk pemerintah dan 80 untuk Gunawan Simanjuntak : Pengaruh Transfer Pemerintah Pusat Terhadap Belanja Modal Pemerintah KabupatenKota Di Sumatera Utara, 2010. daerah. Yang diperoleh dari penerimaan iuran tetap Land-rent dan penerimaan iuran eksplorasi dan iuran eksploitasi Royalti. 1 Bagian daerah dari penerimaan negara iuran tetap, dibagi dengan perincian 16 untuk daerah provinsi yang bersangkutan dan 64 untuk daerah kabupatenkota penghasil, 2 Bagian daerah dari penerimaan negara iuran eksplorasi dan iuran eksploitasi, dibagi dengan perincian 16 untuk daerah provinsi yang bersangkutan, 32 untuk kabupatenkota penghasil, dan 32 untuk daerah kabupatenkota penghasil lainya dalam provinsi yang bersangkutan, 3 Bagian kabupaten dalam provinsi yang bersangkutan, dibagikan dengan porsi yang sama besar untuk semua kabupatenkota dalam provinsi yang bersangkutan. Yang dimaksud dengan penerimaan iuran tetap land-rent adalah seluruh penerimaan iuran yang diterima negara sebagai imbalan atas kesempatan penyelidikan umum, eksplorasi atau eksploitasi pada suatu wilayah kuasa pertambangan. Yang dimakud dengan penerimaan iuran eksplorasi dan iuran eksploitasi royalti adalah iuran produksi yang diterima negara dalam hal pemegang kuasa pertambangan eksplorasi mendapat hasil berupa bahan galian yang tergali atas kesempatan eksplorasi yang diberikan kepadanya serta atas hasil yang diperoleh dari usaha pertambangan eksploitasi royalti satu atau lebih bahan galian. c. Penerimaan negara dari sumber daya alam sektor perikanan terdiri dari: 1 Penerimaan pungutan pengusahaan perikanan, Gunawan Simanjuntak : Pengaruh Transfer Pemerintah Pusat Terhadap Belanja Modal Pemerintah KabupatenKota Di Sumatera Utara, 2010. 2 Penerimaan pungutan hasil perikanan. Dana bagi hasil perikanan untuk daerah sebesar 80 dibagi dengan porsi yang sama besar untuk seluruh kabupatenkota.Bagian daerah dari penerimaan negara sektor perikanan dibagikan dengan sama besar kepada kabupatenkota di seluruh indonesia. d. Penerimaan negara dari sumber daya alam sektor pertambangan minyak dan gas yang dibagikan ke daerah adalah penerimaan negara dari sumber daya alam sektor pertambangan dan gas alam dari wilayah daerah yang bersangkutan setelah dikurangi komponen pajak dan pungutan lainya. DBH Sumber Daya Alam Pertambangan Minyak Bumi dibagi dengan imbangan: 1 84,5 untuk pemerintah, 2 15,5 untuk daerah. DBH pertambangan minyak bumi sebesar 15 dibagi dengan rincian: 1 3 untuk provinsi yang bersangkutan, 2 6 untuk kabupatenkota penghasil, 3 6 untuk seluruh kabupatenkota lainya dalam provinsi yang bersangkutan. DBH pertambangan minyak bumi sebesar 0,5 dibagi dengan rincian: 1 0,1 untuk provinsi yang bersangkutan, 2 0,2 untuk kabupatenkota penghasil, 3 0,2 untuk seluruh kabupatenkota lainya dalam provinsi yang bersangkutan. DBH Sumber Daya Alam Pertambangn Gas Bumi dibagi dengan imbangan: 1 69,5 untuk pemerintah, 2 30,5 untuk daerah. Gunawan Simanjuntak : Pengaruh Transfer Pemerintah Pusat Terhadap Belanja Modal Pemerintah KabupatenKota Di Sumatera Utara, 2010. DBH Pertambangan Gas Bumi sebesar 30 dibagi dengan rincian: 1 6 untuk povinsi yang bersangkutan, 2 12 untuk kabupatenkota penghasil, 3 12 untuk seluruh kabupatenkota lainya dalam provinsi yang bersangkutan. DBH pertambangan Gas Bumi sebesar 0,5 dibagi dengan rincian: 1 0,1 untuk provinsi yang bersangkutan, 2 0,2 untuk kabupatenkota penghasil, 3 0,2 untuk seluruh kabupatenkota lainya dalam provinsi yang bersangkutan. DBH Sumber Daya Alam Pertambangan Panas Bimi dibagi dengan imbangan: 1 20 untuk pemerintah, 2 80 untuk daerah. DBH Sumber Daya Alam Pertambangan Panas Bumi sebesar 80 dibagi dengan rincian: 1 16 untuk provinsi yang bersangkutan, 2 32 untuk kabupatenkota penghasil, 3 32 untuk seluruh kabupatenkota lainya dalam provinsi yang bersangkutan. Penerimaan negara dari sumber daya alam sektor pertambangan minyak dan gas alam berasal dari kegiatan operasi pertamina sendiri, kegiatan kontrak bagi hasil Production Sharing Contract dan kontrak kerja sama selain Kontrak Bagi Hasil. Komponen pajak adalah pajak-pajak dalam kegiatan pertambangan minyak dan gas alam dan pungutan-pungutan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Gunawan Simanjuntak : Pengaruh Transfer Pemerintah Pusat Terhadap Belanja Modal Pemerintah KabupatenKota Di Sumatera Utara, 2010.