t akan menunjukan proporsi dari harga yang dibayar oleh konsumen . Jika tarif pajak t atau official price
berubah, maka besarnya nilai cukai per unit T akan berubah pula. Secara umum, besarnya perubahan terhadap tarif pajak atau official
price, tidak akan ditransfer dalam jumlah yang sama terhadap nilai suply price, karena hal tersebut akan tergantung kepada kekuatan permintaan oleh konsumen yang akan
membentuk demand price.
o
P
Dalam prakteknya, kecenderungan yang terjadi di Indonesia adalah bahwa harga jual pada tingkat konsumen demand prices adalah lebih rendah dibanding
dengan harga jual yang ditetapkan oleh pemerintah official price. Hasil survey di tingkat konsumen oleh Isdijoso 2003 menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen
membeli rokok dengan harga di bawah HJE minimum yang ditetapkan pemerintah. Sebagai contoh, untuk kondisi tahun 2003 harga beli konsumen 11 di bawah HJE.
Pabrikan rokok tentunya akan mengeluh terhadap perbedaan ini karena akibat dari kondisi ini secara riil beban tarif efektif yang harus dibayar menjadi lebih tinggi dari
beban tarif yang ditetapkan pemerintah.
2.4. Konsep Fasilitas Penundaan
Menurut kajian Marks 2003 seperti dijelaskan sebelumnya, salah satu pertimbangan dalam penyusunan kebijakan cukai adalah dalam rangka meningkatkan
Employment generation dan Promotion of small enterprise. Pemerintah berkepentingan terhadap kelangsungan dan pertumbuhan terhadap industri rokok
khususnya terhadap industri yang berorientasi pada tenaga kerja labour intensif.
Surono : Pengaruh Kebijakan Cukai, Failitas Penundaan Dan Tingkat Produksi Terhadap Pungutan Cukai…, 2007 USU e-Repository © 2008
Salah satu bentuk komitmen pemerintah terhadap perkembangan industri rokok adalah dengan memberikan insentif non fiskal berupa pemberian penundaan pembayaran
tanpa bunga kepada perusahaan industri tertentu yang memenuhi persyaratan. Aturan hukum yang mengatur pemberian fasilitas penundaan kepada pabrikan
hasil tembakau telah diakomodasikan dalam Undang-undang nomor 11 tahun 1995 tentang cukai khususnya pada pasal 7 ayat 6. Lebih lanjut dalam peraturan
pelaksanaanya, diatur batasan waktu penundaan pembayaran cukai sebagai berikut : 1.
Untuk pabrikan dan importir rokok yang termasuk pengusaha kena pajak atau importir rokok, yang memproduksi atau mengimpor rokok jenis SPM dan SKM
diberikan fasilitas penundaan pembayaran atas pita cukai yang dipesannya selama-lamanya 2 dua bulan;
2. Untuk pabrikan dan importir rokok yang termasuk pengusaha kena pajak atau
importir rokok, yang memproduksi atau mengimpor hasil tembakau selain jenis SPM dan SKM dengan kata lain produksi rokok yang dikerjakan dengan tangan
diberikan fasilitas penundaan pembayaran atas pita cukai yang dipesannya selama-lamanya 3 tiga bulan;
3. Khusus kepada importir rokok yang mendapatkan fasilitas penundaan
pembayaran cukai, harus menyerahkan jaminan bank atau jaminan asuransi .
Bila dianalisis lebih lanjut mengenai bentuk perbedaan fasilitas penundaan yang diberikan kepada pabrikan rokok tersebut, jelas sekali bahwa pemerintah memberikan
insentif yang lebih besar kepada industri rokok dalam negeri yang berkategori labour intensive. Diharapkan dengan pemberian fasilitas penundaan yang lebih besar, industri
rokok SPM dan sejenisnya dapat lebih berkembang dan dapat menyerap lebih banyak pekerja.
Adanya fasilitas penundaan pembayaran tanpa bunga kepada produsen rokok sangat membantu sekali apabila dikaitkan dengan kebutuhan untuk menjaga agar
persediaan pita-pita cukai tersedia dalam jumlah yang cukup. Produsen rokok otomatis
Surono : Pengaruh Kebijakan Cukai, Failitas Penundaan Dan Tingkat Produksi Terhadap Pungutan Cukai…, 2007 USU e-Repository © 2008
tidak perlu mencadangkan dana ekstra untuk pembelian pita-pita cukai yang akan disimpan sebagai persediaan. Dengan demikian produsen akan memperoleh
keuntungan implisit secara finansil, yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan operasional lainnya. Semakin besar nilai pagu penundaan yang diperoleh maka
produsen rokok akan lebih leluasa mengelola keuangannya dan keuntungan implisit yang diperoleh menjadi lebih besar. Dengan asumsi tersebut, maka besarnya nilai
pagu penundaan akan mendorong kemajuan perusahaan rokok dan pada akhirnya akan memperbesar jumlah cukai rokok yang akan dibayar oleh produsen.
2.5. Teori Dan Konsep Produksi