Hasil uji homogenitas sediaan gel EEDSR Hasil penentuan pH sediaan

43

4.6.2 Hasil uji homogenitas sediaan gel EEDSR

Uji homogenitas bertujuan untuk melihat dan mengetahui bahan-bahan sediaan gel apakah terdistribusi secara merata. Hasil pengamatan homogenitas semua sediaan gel EEDSR dan basis gel dapat dilihat pada Tabel 4.6 dan gambarnya pada Lampiran 7 halaman 66. Tabel 4.6 Data pengamatan homogenitas sediaan Keterangan: F1: basis gel, F2: gel EEDSR 0,5 bb, F3: gel EEDSR 1 bb, F4: gel EEDSR 1,5 bb, F5: gel EEDSR 2 bb, F6: gel EEDSR 2,5 bb, = tidak homogen, = homogen Hasil pengamatan homogenitas gel pada tabel di atas menunjukkan bahwa sediaan gel yang dibuat tidak terdapat butiran kasar pada gelas objek, maka semua sediaan gel dikatakan homogen.

4.6.3 Hasil penentuan pH sediaan

Hasil penentuan pH sediaan gel EEDSR dilakukan dengan menggunakan pH meter untuk seluruh sediaan dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Data pengukuran pH Sediaan Lama pengamatan hari 7 14 21 28 90 F1 6,9 6,9 6,9 6,9 6,8 6,7 F2 6,4 6,4 6,4 6,4 6,3 6,2 F3 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,3 F4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,3 F5 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,3 F6 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,3 Keterangan: F1: basis gel, F2: gel EEDSR 0,5 bb, F3: gel EEDSR 1 bb, F4: gel EEDSR 1,5 bb, F5: gel EEDSR 2 bb, F6: gel EEDSR 2,5 bb. Sediaan Lama pengamatan hari 7 14 21 28 90 F1 - - - - - - F2 - - - - - - F3 - - - - - - F4 - - - - - - F5 - - - - - - F6 - - - - - - Universitas Sumatera Utara 44 Hasil pengamatan menunjukkan bahwa nilai pH sediaan gel EEDSR antara 6,2 – 6,4. Konsentrasi gel EEDSR 0,5 dan basis gel mulai mengalami penurunan pH pada hari ke 28 sedangkan pH gel EEDSR 1, 1,5, 2 dan 2,5 menurun pada hari ke 90. Penurunan nilai pH pada suatu sediaan dapat disebabkan karena adanya pengaruh CO 2 dari udara dimana CO 2 akan bereaksi dengan fase air yang terdapat di gel sehingga membentuk asam Septiani, dkk., 2012. Perubahan nilai pH juga dapat disebabkan hidrolisis Sihombing, dkk., 2008. Hidrolisis merupakan suatu proses dimana molekul obat berinteraksi dengan molekul-molekul air menghasilkan produk pecahan dari konstitusi kimia berbeda. Proses hidrolisis terjadi pada senyawa-senyawa yang mempunyai gugus ester, lakton, glikosida Ansel, 2005. Perubahan pH pada penelitian ini tidak terjadi secara signifikan, sehingga dapat dikatakan pH sediaaan relatif stabil pada penyimpanan dan masih berada dalam range pH normal kulit yaitu 4,5-6,5. Semakin alkalis atau semakin asam bahan yang mengenai kulit, semakin sulit kulit untuk menetralisirnya sehingga kulit dapat menjadi kering dan pecah-pecah Tranggono dan Latifah, 2007.

3.6.4 Hasil penentuan viskositas sediaan