Pemeriksaan alkaloida Pemeriksaan flavonoida Pemeriksaan tanin Pemeriksaan glikosida

25 ke dalam bejana tertutup, dibiarkan di tempat sejuk terlindung dari cahaya selama 2 hari, enap tuangkan Depkes RI., 1979. Pemekatan ekstrak dilakukan dengan alat rotary evaporator pada suhu ±50 o C sampai diperoleh ekstrak kental, selanjutnya dilakukan pengeringan beku dengan freeze dryer pada suhu -40 C selama ± 24 jam.

3.5 Skrining Fitokimia

Skrining fitokimia terhadap serbuk simplisia dan ekstrak meliputi: pemeriksaan senyawa alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, triterpenoidsteroid dan glikosida.

3.5.1 Pemeriksaan alkaloida

Sebanyak 0,5 g sampel ditimbang, kemudian ditambahkan 1 ml asam klorida 2N dan 9 ml air suling, dipanaskan di atas penangas air selama 2 menit, didinginkan dan disaring. Filtrat dipindahkan masing-masing 3 tetes ke dalam spot plattabung reaksi, kemudian ditambahkan masing-masing 2 tetes larutan pereaksi LP Mayer, Bouchardat, Dragendorff. Jika terdapat alkaloid, maka dengan LP Mayer terbentuk endapan putih kekuningan, dengan LP Bouchardat terbentuk endapan coklat kehitaman, dengan LP Dragendorff terbentuk endapan kuning jingga. Alkaloid dikatakan positif jika dua dari tiga reaksi tersebut memberikan hasil positif Depkes RI., 1995.

3.5.2 Pemeriksaan flavonoida

Sebanyak 0,5 g sampel disari dengan 10 ml metanol, direfluks dan disaring panas-panas, filtrat diencerkan dengan akuades. Setelah dingin ditambah 5 ml eter minyak tanah, dikocok, didiamkan. Lapisan metanol diambil, diuapkan dan sisa dilarutkan dalam 5 ml etil asetat, disaring larutan percobaan. Universitas Sumatera Utara 26 Cara percobaan: Satu ml larutan percobaan diuapkan hingga kering, sisanya dilarutkan dalam 1 ml etanol 96, ditambahkan 0,1 g magnesium dan 10 ml asam klorida pekat, terjadi warna merah jingga sampai merah ungu menunjukkan adanya flavonoida Depkes RI., 1995.

3.5.3 Pemeriksaan tanin

Sebanyak 0,5 g sampel disari dengan 10 ml air suling, disaring lalu filtratnya diencerkan dengan air suling sampai tidak berwarna. Diambil 2 ml larutan lalu ditambahkan 1 sampai 2 tetes pereaksi besi III klorida. Terjadi warna biru atau hijau kehitaman menunjukkan adanya tanin Farnsworth, 1966.

3.5.4 Pemeriksaan glikosida

Sampel ditimbang sebanyak 3 g kemudian disari dengan 30 mlcampuran 7 bagian volume etanol 96 dan 3 bagian volume air suling, selanjutnya ditambahkan 10 ml HCl 2 N, direfluks selama 10 menit, didinginkan dan disaring. Pada 30 ml filtrat ditambahkan 25 ml air suling dan 25 ml timbal II asetat 0,4 M, dikocok, didiamkan selama 5 menit lalu disaring. Filtrat disari sebanyak 3 kali, tiap kali dengan 20 ml campuran 3 bagian volume kloroform dan 2 bagian volume isopropanol. Kemudian akan diperoleh dua lapisan sari air dan sari pelarut organik. Diambil lapisan air kemudian ditambahkan 2 ml air dan 5 tetes pereaksi Molisch, ditambahkan 2 ml asam sulfat pekat terbentuk cincin warna ungu pada batas kedua cairan menunjukkan adanya ikatan gula Depkes RI., 1995.

3.5.5 Pemeriksaan saponin