Pengamatan Work Sampling Pengumpulan Data

Total data hasil pengamatan work sampling pada Tabel 5.5 terlihat berbeda untuk tiap-tiap kegiatan, yaitu pengadonan 90 data, pencetakan 87 data, penggorengan 80 data dan pengepakan 74 data. Hal tersebut karena pengambilan data dilakukan berdasarkan waktu kerja yang berbeda-beda.

5.1.3. Penentuan Rating Factor

Penentuan rating factor menggunakan metode wastinghouse yang mengarahkan penilaian pada empat faktor yang dianggap menentukan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja, yaitu keterampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi. Pekerja bagian pengadonan dan penggorengan hanya 1 orang, sehingga pekerja tersebut ditetapkan sebagai pekerja normal dengan rating factor = 1. Tabel penilaian rating factor dapat di lihat pada lampiran, sedangkan rangkuman nilai rating factor pekerja tertera pada Tabel 5.6. Tabel 5.6. Rekapitulasi Nilai Rating Factor Semua Bagian No. Bagian Pekerjaan Rating Factor 1 Pengadonan 1 2 Pencetakan I 1,08 3 Pencetakan II 1,07 4 Pencetakan III 1,08 5 Pencetakan IV 1,07 6 Penggorengan 1 7 Pengepakan I 1,07 8 Pengepakan II 1,07

5.1.4. Penentuan Allowance Kelonggaran

Kelonggaran diberikan kepada pekerja untuk tiga hal Sutalaksana, 1979 yaitu untuk kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa fatigue dan hambatan- hambatan yang tidak dapat dihindarkan. Adapun faktor-faktor allowance untuk masing-masing pekerja dapat dilihat pada tabel dibawah ini : 1. Bagian Pengadonan Tabel 5.7. Allowance Kelonggaran Bagian Pengadonan No. Allowance 1 Tenaga yang dikeluarkan 3 2 Sikap kerja 2 3 Gerakan kerja 4 Kelelahan mata 2 5 Keadaan temperatur tempat kerja 1 6 Keadaan atmosfer 7 Keadaan lingkungan 8 Kebutuhan pribadi 3 Total 11 2. Bagian Pencetakan Tabel 5.8. Allowance Kelonggaran Bagian Pencetakan No. Allowance 1 Tenaga yang dikeluarkan 5 2 Sikap Kerja 3 Gerakan Kerja 4 Kelelahan Mata 3 5 Keadaan Temperatur tempat Kerja 1 6 Keadaan Atmosfer 7 Keadaan Lingkungan 8 Keadaan Pribadi 3 Total 12 3. Bagian Penggorengan Tabel 5.9. Allowance Kelonggaran Bagian Penggorengan No. Allowance 1 Tenaga yang dikeluarkan 5 2 Sikap Kerja 2 3 Gerakan Kerja 4 Kelelahan Mata 5 5 Keadaan Temperatur tempat Kerja 2 6 Keadaan Atmosfer 7 Keadaan Lingkungan 8 Keadaan Pribadi 3 Total 17 4. Bagian Pengepakan Tabel 5.10. Allowance Kelonggaran Bagian Pengepakan No. Allowance 1 Tenaga yang dikeluarkan 3 2 Sikap Kerja 3 Gerakan Kerja 4 Kelelahan Mata 3 5 Keadaan Temperatur tempat Kerja 1 6 Keadaan Atmosfer 7 Keadaan Lingkungan 8 Keadaan Pribadi 3 Total 10

5.1.5. Standart Nordic Questionnaire SNQ

Hasil kuesioner SNQ yang diberikan kepada pekerja penggorengan menunjukkan pekerja bagian penggorengan mengalami keluhan sakit pada leher bagian bawah, bahu kanan, kaki kanan dan kiri serta bagian tubuh lainnya, seperti ditunjukkan pada lampiran 3.

5.2. Pengolahan Data

5.2.1 Perhitungan Waktu Produktif Pekerja

Perhitungan waktu produktif pekerja dilakukan untuk mengetahui persentase waktu produktif masing-masing pekerja sehingga dapat diketahui rata- rata persentase waktu yang digunakan pekerja untuk bekerja selam jam kerja berlangsung. Juga dapat diketahui persentase besarnya aktifitas non-produktif idle. Persentase waktu produktif pekerja dapat diketahui menggunakan rumus sebagai berikut : Berdasarkan rumus di atas, perhitungan persentase waktu produktif untuk bagian pengadonan pada hari 1 adalah : Persentase produktif hari I bagian pengadonan. P = 90−16 90 �100 = 0,822 Selanjutnya, rekapitulasi waktu produktif masing-masing jabatan berdasarkan hasil pengamatan work sampling dapat dilihat pada Tabel 5.11. Tabel 5.11. Rekapitulasi Persentase Waktu Produktif Bagian Pekerjaan Aktivitas Hari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pengadonan Work 74 73 73 72 74 74 73 73 72 72 Idle 16 17 17 18 16 16 17 17 18 18 Total 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 P 0,822 0,811 0,811 0,8 0,822 0,822 0,811 0,811 0,8 0,8 Rata2 0,811 Pencetakan I Work 78 77 76 78 77 76 76 78 78 77 Idle 9 10 11 9 10 11 11 9 9 10 Total 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 P 0,897 0,885 0,874 0,897 0,885 0,874 0,874 0,897 0,897 0,885 Rata2 0,887 Pencetakan II Work 76 78 77 76 76 78 78 77 78 78 Idle 11 9 10 11 11 9 9 10 9 9 Total 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 P 0,874 0,897 0,885 0,874 0,874 0,897 0,897 0,885 0,897 0,897 Rata2 0,888 Pencetakan III Work 76 77 77 78 78 77 76 76 78 78 Idle 11 10 10 9 9 10 11 11 9 9 Total 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 P 0,874 0,885 0,885 0,897 0,897 0,885 0,874 0,874 0,897 0,897 Rata2 0,887

Dokumen yang terkait

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

6 23 92

Analisis Beban Kerja Dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Dengan Menggunakan Metode Work Load Analysis (Study Kasus di UKM. Keluarga Maju Tebing Tinggi)

1 7 110

EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) Evaluasi Jumlah Tenaga Kerja Yang Optimal Dengan Metode Work Load Analysis (WLA) Dan Work Force Analysis (WFA) Di PT. Trikartika Megah.

0 1 15

Analisis Beban Kerja Dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Dengan Menggunakan Metode Work Load Analysis (Study Kasus di UKM. Keluarga Maju Tebing Tinggi)

0 0 15

Analisis Beban Kerja Dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Dengan Menggunakan Metode Work Load Analysis (Study Kasus di UKM. Keluarga Maju Tebing Tinggi)

0 0 1

Analisis Beban Kerja Dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Dengan Menggunakan Metode Work Load Analysis (Study Kasus di UKM. Keluarga Maju Tebing Tinggi)

0 0 6

Analisis Beban Kerja Dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Dengan Menggunakan Metode Work Load Analysis (Study Kasus di UKM. Keluarga Maju Tebing Tinggi)

0 0 5

Analisis Beban Kerja Dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Dengan Menggunakan Metode Work Load Analysis (Study Kasus di UKM. Keluarga Maju Tebing Tinggi)

0 1 2

Analisis Beban Kerja Dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Dengan Menggunakan Metode Work Load Analysis (Study Kasus di UKM. Keluarga Maju Tebing Tinggi)

0 0 19

Analisis Kebutuhan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Metode Work Load Analysis Dan Work Force Analysis

3 13 7