Letak Geografis Kehidupan Masyarakat Transmigran Di Desa Suak Temenggung Kecamatan Pakaitan Kabupaten Rokan Hilir 1981-2000

14 BAB II KEHIDUPAN MASYARAKAT DI DESA SUAK TEMENGGUNG SEBELUM MASUKNYA TRANSMIGRASI TAHUN 1981

2.1 Letak Geografis

Kabupaten Rokan Hilir merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Sesuai dengan Undang-undang nomor 53 tahun 1999. Wilayah Kabupaten Rokan Hilir terletak pada bagian pesisir timur Pulau Sumatera di sepanjang selat Malaka yang berbatasan dengan Malaysia. Rokan Hilir termasuk daerah yang dilalui jalan Lintas Timur Sumatera. Kabupaten Rokan Hilir terletak antara 1 14-2 30 Lintang Utara dan 100 16-101 21 Bujur Timur dengan pusat pemerintahan di Bagansiapiapi. Luas wilayah Kabupaten Rokan Hilir adalah 8.881,59 Km2, Kabupaten Rokan Hilir beriklim tropis dengan rata-rata curah hujan adalah 277,94 mmtahun, dan temperatur udara berkisar antara 26° - 32°C. Musim kemarau di daerah ini umumnya terjadi pada bulan Februari sampai dengan Agustus, sedangkan musim penghujan terjadi pada bulan September sampai dengan Januari dengan jumlah hari hujan sebanyak 52 hari. Kabupaten Rokan Hilir sebagian besar merupakan tipe tanah gambut, sekitar 28,96 luas lahan di Rokan Hilir digunakan untuk lahan perkebunan. 15 15 Badan Pusat Statistik Kabupaten Rokan Hilir tahun 2009. 15 Kecamatan Pakaitan merupakan bagian dari Kabupaten Rokan Hilir. Kecamatan Pakaitan terdiri dari sembilan desa didalamnya diantaranya Rokan Baru, Rokan Baru Pesisir, Teluk Bano II, Suak Temenggung, Padamaran, Sungai Besar, Kubu I, Pakaitan dan Suak Air Hitam. 16 16 Badan Pusat Statistik Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2009. Desa Suak Temenggung merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Pakaitan, Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau. Ibu kota kecamatan ini berada di Bagansiapiapi. Jarak dari Desa Suak Temenggung menuju kota Bagansiapiapi ± 17 km atau sekitar 1 jam jarak tempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor. Sedangkan jarak menuju Pekan Baru yang merupakan ibu kota Provinsi Riau kurang lebih 360 Km atau sekitar 5-6 jam jarak tempuh. Luas Desa Suak Temenggung sebelum masuknya program transmigrasi secara keseluruhannya sekitar 868,39 Km 2 , 90 dari luas wilayah tersebut terdiri dari tanah gambut, selebihnya merupakan daerah bergelombang yakni sekitar 10. Batas-batas wilayah Desa Suak Temenggung sebagai berikut : Sebelah Utara : Padamaran Sebelah Selatan : Telok Bano II Sebelah Barat : Telok Bano II Sebelah Timur : Telok Bano II 16 Sebelum adanya program transmigrasi, Desa Suak Temenggung seluruhnya adalah kawasan tanah gambut atau merupakan daerah lahan basah. Kawasan tanah gambut ini masih berupa kawasan hutan. Berdasarkan informasi yang didapat dari wawancara dengan Samiyo, Desa Suak Temenggung sendiri sebelum masuknya Program Transmigrasi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, masih merupakan kawasan hutan gambut yang tidak dimanfaatkan atau lahan basah yang merupakan lahan yang tidak dikelola atau bisa dibilang dengan lahan tidur yang masih di penuhi dengan hewan-hewan melata seperti ular. Selain itu juga kawasan hutan gambut yang ada di Desa Suak Temenggung ini banyak terdapat binatang katak, belalang, jangkrik dan di dalam rawa tersebut juga banyak terdapat ikan-ikan seperti papuyu, gabus, bulan-bulan dan juga sepat siam. Kawasan hutan gambut di Desa Suak Temenggung ini merupakan jenis kawasan hutan yang memiliki batang kayu sedang dan terdiri dari semak belukar. Sebelum Program Transmigrasi dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat tidak ada jalan yang jelas ataupun yang menjadi jalan umum dalam perjalanan menuju Desa Suak Temenggung dari Kota Bagansiapiapi, karena jalan-jalan yang dilewati masih merupakan hutan gambut yang masih semak belukar. Keadaan ini membuat perjalanan menuju kota Bagansiapiapi terlihat sedikit rumit. Masyarakat setempat harus melewati hutan gambut setelah itu penyeberangan getek dari muara Sungai Rokan untuk menuju kota Bagansiapiapi. 17 17 Wawancara Samiyo. Desa Suak Temenggung Kecamatan Pakaitan Kabupaten Rokan Hilir, 3Mei 2015. 17 Terdapat beberapa buah pondok atau rumah panggung di dekat muara sungai Rokan dan juga di pedalaman hutan gambut yang dihuni oleh suku Melayu yang telah lama tinggal disana dengan jumlah dua puluh keluarga. Desa Suak Temenggung berdekatan dengan muara Sungai Rokan, yang beriklim tropis dengan jumlah curah hujan 2.710 mmtahun dan temperatur udaranya berkisar pada 24 -32 C. Musim kemarau di daerah ini umumnya terjadi pada bulan Februari sampai dengan Agustus. Sedangkan musim penghujan terjadi pada bulan September sampai dengan januari dengan jumlah hari hujan rata-rata 52 hari. 18 Desa Suak Temenggung sebelum tahun 1981 dihuni oleh suku Melayu yang berjumlah dua puluh keluarga yang mendiami pondok atau rumah panggung. Total keseluruhan penduduk pada saat itu ialah berjumlah 80 jiwa. Diantaranya terdiri atas 42 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 38 jiwa berjenis kelamin perempuan. Apabila didata menurut klasifikasi umur terungkap bahwa sebanyak 5 jiwa berumur 0-5 tahun, 15 jiwa berumur 6-12 tahun, 20 jiwa berumur 20-25 tahun, 30 jiwa berumur 35-55 tahun, dan selebihnya berumur 60 tahun lebih. Ketika sungai Rokan pasang aliran air akan mengaliri Desa Suak Temenggung sehingga menyebabkan banjir. Pada musim kemarau lahan gambut tetap berair, hal ini disebabkan dekatnya Desa Suak Temenggung dengan muara sungai Rokan yang terus mengairi lahan gambut.

2.2 Keadaan Penduduk