11
bagaimana strategi-strategi untuk menanggulangi hama pada tanaman padi di lahan rawa.
13
Metode yang digunakan adalah studi pustaka yaitu pengumpulan sumber-sumber tertulis seperti, buku, skripsi, tesis dan jurnal yang dapat memberikan keterangan
tentang kehidupan masyarakat transmigran di Desa Suak Temenggung kawasan lahan gambut. Untuk mengumpulkan arsip-arsip tentang kehidupan masyarakat
transmigrasi di Desa Suak Temenggung kawasan lahan gambut, penulis telah mengunjungi Kantor Transmigrasi Kabupaten Rokan Hilir, Dinas Pertanian dan
Peternakan Kabupaten Rokan Hilir, Dinas Kehutanan Kabupaten Rokan Hilir, Kantor Bupati Tapem, Badan Pusat Statistik, Kantor Kepenghuluan Desa Suak
Temenggung, Kantor Kecamatan Pakaitan dan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.
F. Metode Penelitian
Dalam penelitian ilmiah, pemakaian metode sejarah sangatlah penting. Pada umumnya yang disebut dengan metode sejarah adalah cara atau teknik sistematis
yang digunakan sebagai proses untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip untuk mencari kebenaran dari sebuah permasalahan. Dalam penerapannya, metode
sejarah menggunakan empat tahapan pokok, yaitu : Tahap pertama adalah heuristik yaitu mengumpulkan sumber-sumber yang
berkaitan dengan masyarakat transmigrasi di lahan gambut.
13
Mul Muljani Sutedjo dan Kartasepoetra, Budidaya Tanaman Padi di Lahan Pasang Surut, Jakarta: PT. Bina Aksara,1988.
12
Metode selanjutnya digunakan adalah metode wawancara. Wawancara dilakukan kepada Mesdi, Siam, Tengku Azmi Hamzah, Samiyo, Siti Romlah di Desa
Suak Temenggung yang terlibat langsung dalam transmigrasi. Selain itu peneliti juga melakukan wawancara dengan instansi-instansi yang terkait khususnya pemerintah
seperti, Karyono Kepala kepenghuluan desa Suak Temenggung, Gimo UPTD Pertanian, Udin pegawai statistik Rohil. Wawancara juga dilakukan kepada
masyarakat di Desa Teluk Bano II sebelah Barat dari Desa Suak Temenggung untuk mengetahui kehidupan masyarakat transmigran di Desa Suak Temenggung.
Wawancara dilakukan oleh penulis kepada Darmawi dan Suminah. Tahap selanjutnya adalah kritik sumber, dapat dilakukan baik secara ekstern
maupun interen. Kritik ekstern dilakukan dengan cara memilah dan menganalisis apakah dokumen yang telah terkumpul asli atau tidak hal ini dapat dilakukan dengan
cara mengamati tulisan, ejaan, jenis kertas serta mencermati apakah isi dari dokumen tersebut telah mengalami perubahan baik secara menyeluruh ataupun sebagian.
Sedangkan kritik intern dilakukan dengan cara menilai isi dari sumber yang telah dikumpulkan. Hal ini bertujuan untuk dapat mengetahui sejauh mana kredibilitas atau
kebenaran isi dari suatu sumber.
14
Tahap selanjutnya interpretasi, yaitu melakukan sintesis atas sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber-sumber yang telah dikumpulkan agar mendapatkan
14
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1995, hlm. 99-100.
13
makna dan saling hubung antara fakta yang satu dengan yang lain. Interpretasi ini dapat diharapkan menjadi data sementara sebelum menuangkan dalam bentuk tulisan.
Tahap terakhir dari metode ini adalah historiografi atau penulisan. Tahap penulisan ini dilakukan agar fakta-fakta yang ditafsirkan baik tematis maupun
kronologis dapat dituliskan. Langkah ini penulis menjabarkan data hasil penelitian sekaligus rangkaian secara kronologis dan sistematis dalam bahasa tulisan dapat
berbentuk deskriptif naratif sehingga menghasilkan sebuah karya ilmiah sejarah.
14
BAB II KEHIDUPAN MASYARAKAT DI DESA SUAK TEMENGGUNG SEBELUM
MASUKNYA TRANSMIGRASI TAHUN 1981
2.1 Letak Geografis