Uji Kualitas Data Analisis Data

Tabel 5.7. Karakteristik Responden Berdasarkan KursusDiklatBintek Tentang Anggaran Mengikuti BintekKursus dll Frekuensi Persen tidak pernah 6 8,6 jarang 22 31,4 pernah 19 27,1 sering 12 17,1 sangat sering 11 15,7 Total 70 100,0 Sumber: Hasil penelitian tahun 2009 data diolah

5.2 Analisis Data

5.2.1 Uji Kualitas Data

Sebelum daftar pertanyaan diberikan pada responden, daftar pertanyaan perlu diuji coba terlebih dahulu. Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan pada 30 satuan kerja yang akan dijadikan respoden dalam penelitian ini. 5.2.1.1 Uji Validitas Pengujian validitas instrumen dengan bantuan perangkat lunak SPSS, nilai validitas dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Jika angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada angka kritik r hitung r tabel maka instrumen tersebut dikatakan valid. Angka kritik pada penelitian ini adalah N-2=30-2=28 dengan taraf signifikan 5 maka angka kritik untuk uji validitas pada penelitian adalah 0,361. Berdasarkan pengujian validitas instrumen, nilai corrected item-total correlation bernilai positif dan di atas nilai r tabel 0,361 yang artinya semua butir pertanyaan dapat dikatakan valid. Hasil uji validitas variabel APBD berbasis kinerja Y, komitmen dari seluruh komponen organisasi X 1 , penyempurnaan sistem administrasi X 2 , sumber daya yang cukup X 3 , penghargaan yang jelas X 4 dan sanksi yang tegas X 5 adalah sebagai berikut: Tabel 5.8. Uji Validitas Variabel Penelitian Instrumen Variabel Butir Instrumen r hitung r tabel Ket APBD Berbasis Kinerja Y a. Penyusunan anggaran SKPD berbasis kinerja agar mengacu pada visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan serta tupoksi-nya. b. Penyusunan anggaran SKPD berbasis kinerja dimulai dari Rencana StratejikRenstra dan Rencana KinerjaRenja serta mengembangkan standar analisis belanja, standar pelayanan minimal dan standar harga yang spesifik pada SKPDnya. c. Penyusunan anggaran SKPD berbasis kinerja menjadi perpaduan perencanaan kinerja yang mengaitkan antara dana yang tersedia dengan hasil yang diharapkan. d. Seluruh komponen organisasi dalam SKPD membuat suatu komitmen untuk mengembangkan penganggaran berbasis kinerja pada SKPDnya. e. Pengembangan penganggaran berbasis kinerja dimaksud yaitu menyempurnakan standar analisis belanja, instrument kinerja lainnya dan standar biaya yang spesifik secara berkala, agar kinerja pengganggaran berbasis kinerja semakin baik. f. Pengembangan pengganggaran berbasis kinerja yang semakin baik, termasuk adanya pemahaman yang sama bagi seluruh komponen organisasi tentang pengganggaran berbasis kinerja. g. Pengembangan pengganggaran berbasis kinerja yang semakin baik, termasuk peningkatan kemampuan dan kompetensi seluruh komponen organisasi dalam memahami pengganggaran berbasis kinerja. 0,577 0,822 0,418 0,842 0,748 0,577 0,822 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Komitmen dari Seluruh a. Pimpinan dan seluruh komponen SKPD, telah mampu menjabarkan tugas pokok dan fungsi 0,565 0,361 Valid Komponen Organisasi X 1 instansinya. b. Satuan kerja perangkat daerahSKPD, telah memiliki dokumen perencanaan stratejik Renstra instansinya yang lebih operasional. c. Penyusunan program dan kegiatan selama ini sudah mengakomodir tugas pokok dan fungsi SKPD d. Pimpinan dan seluruh komponen SKPD, telah melibatkan seluruh bawahannya untuk menjabarkan tugas pokok dan fungsi instansinya. e. Dalam penyusunan anggaran program dan kegiatan pimpinan dan seluruh komponen SKPD, telah memahami anggaran berbasis kinerja sebagai acuan. f. Pimpinan dan seluruh komponen SKPD, telah mengimplementasikan secara konsekuen siklus manajemen perencanaan, penganggaran, pengendalianmonitoring dan evaluasi. g. Selama ini pimpinan SKPD, telah melibatkan semua bawahannya untuk berpartisipasi menyusun dalam anggaran instansinya. h. Pada umumnya pimpinan SKPD, telah memberi kesempatan kepada bawahannya untuk memberikan informasi yang dimilikinya sehingga pimpinan dapat memilih keputusan yang terbaik untuk mencapai tujuan instansinya. i. Dalam penyusunan anggaran, komponen organisasi pada SKPD telah berdasarkan programkegiatan tahunan, namun belum melakukan evaluasi capaian organisasi sehingga hampir tidak ada hal yang baru setiap penyusunan anggaran. j. Sudah ada komitmen tertulis antara pimpinan SKPD dengan seluruh komponen pada SKPDnya untuk mencapai tujuan organisasi visi, misi, tujuan dan sasaran sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. k. Pimpinan dan seluruh komponen SKPD telah memiliki sistem target kinerja yang akan dicapai sesuai visi, misi dan tujuan SKPDnya 0,444 0,683 0,734 0,691 0,388 0,588 0,565 0,444 0,683 0,734 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Penyempurnaan Sistem Administrasi X 2 a. Dokumen perencanaan daerah Rencana Kerja Pemerintah Daerah, Rencana stratejik, Rencana Kinerja RenstraRenja SKPD, pada umumnya hanya berada pada pimpinan SKPD dan beberapa staf penyusun anggaran kegiatan. b. Seharusnya dokumen perencanaan daerah 0,804 0,810 0,361 0,361 Valid Valid Rencana Kerja Pemerintah Daerah, Rencana stratejik, Rencana Kinerja RenstraRenja SKPD tersebut, telah dilengkapi dengan ukuran pencapaian kinerja program dan kegiatan. c. Instrumen pengukuran kinerja seperti analisis standar belanja, standar pelayanan minimal dan standar hargasatuan harga telah dimiliki semua SKPD. d. Standar analisis belanja dan standar harga yang spesifik pada masing-masing SKPD sudah dimutakhirkanrevisi setiap tahun. e. Pelaporan dan pertanggungjawaban kinerja SKPD telah menggambarkan pengukuran secara kuantitatif, dan telah dikaitkan dengan analisis standar belanja, standar pelayanan minimal dan standar harga. f. Agar pencapaian kinerja satuan kerja perangkat daerah bermanfaat, pengukuran kinerja yang kuantitatif dan terukur secara berkala disempurnakan. 0,630 0,433 0,700 0,718 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Sumber Daya yang Cukup X 3 a. Penyusunan anggaran program dan kegiatan selama ini sudah berdasarkan telaahan sehingga mudah dilaksanakan. b. Program dan kegiatan untuk memberhasilkan visi dan misi serta tujuan dan sasaran SKPD telah direvisi sesuai perkembangan tahunan. c. Keberhasilan organisasiSKPD, efisiensi dan optimalisasi sumber daya, evaluasi, dan pelaporan kinerja selama ini diukur dengan capaian realisasi anggaran. d. Personilsumber daya manusia pada SKPD sebaiknya setiap ada kesempatan diikutsertakan dalam pembelajaranpelatihan tentang anggaran berbasis kinerja. e. Guna meningkatkan kualitas kinerja SKPD, personil yang menangani penyusunan anggaran diberi kesempatan prioritas untuk mendalami anggaran berbasis kinerja. f. Untuk meningkatkan kinerja SKPD, penyusunan anggaran program dan kegiatan agar mengacu kepada penganggaran berbasis kinerja. g. Selama ini sudah ada evaluasi capaian kinerja SKPD yang dikaitkan dengan capaian visi dan misi, tujuan dan sasaran serta tupoksi SKPD nya. h. Sebaiknya ada monitoring dan evaluasi terhadap satuan kerja perangkat daerah dalam melaksanakan tupoksinya dikaitkan 0,707 0,607 0,549 0,676 0,528 0,707 0,607 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid kesesuaian dengan visi dan misi SKPD. i. Agar lebih selektif dalam mengalokasikan anggaran suatu program kegiatan, menentukan dasar alokasi anggarannya harus mempertimbangkan karakteristik indikator input setiap programkegiatan. 0,707 0,607 0,361 0,361 Valid Valid Penghargaan Reward yang Jelas X 4 a. Untuk menjamin efektifitas capaian kinerja tupoksi SKPD perlu adanya penghargaanreward kepada seluruh komponen organisasi terutama kepala SKPD dan personil penyusun anggaran. b. Dengan adanya reward yang adil kepada satuan kerja perangkat daerah yang berhasil menjadi motivasi melaksanakan tujuan organisasinya. c. Sehubungan dengan penghargaan dimaksud agar dijelaskan berupa promosi jabatan atau penghargaan lainnya bagi satuan kerja perangkat daerah yang berhasil mengembangkan anggaran berbasis kinerja. 0,533 0,658 0,608 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Sanksi Yang Tegas X 5 a. Dengan hukuman punishment yang adil dan tegas kepada satuan kerja perangkat daerah yang tidak berhasil menjadi motivasi melaksanakan tujuan organisasinya. b. Sehubungan dengan hukuman yang tegas dimaksud agar dijelaskan berupa mutasi jabatan atau hukuman disiplin lainnya bagi satuan kerja perangkat daerah yang tidak berhasil mengembangkan anggaran berbasis kinerja. c. Pimpinan satuan kerja perangkat daerah selaku penanggungjawab keberhasilan tujuan organisasinya, agar orang yang paling bertanggungjawab memberi motivasi kepada bawahannya. 0,469 0,495 0,528 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Sumber: Hasil penelitian tahun 2009 data diolah 5.2.1.2 Uji Reliabilitas Untuk mengetahui apakah kuesioner tersebut telah reliabel, maka dilakukanlah pengujian reliabilitas kuesioner dengan bantuan komputer program SPSS. Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya. Secara umum suatu instrumen dikatakan bagus jika memiliki koefisien Cronbach’s alpha 0,6 Supramono dan Utami, 2004. Tabel 5. 9. Uji Reliabilitas Variabel Penelitian Variabel Alpha Cronbach’s Batas Reliabilitas Keterangan APBD yang Berbasis Kinerja Y Komitmen dari Seluruh Komponen Organisasi X 1 Penyempurnaan Sistem Administrasi X 2 Sumber Daya yang Cukup X 3 Penghargaan Reward yang Jelas X 4 Sanksi yang Tegas X 5 0,888 0,863 0,869 0,885 0,760 0,774 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Sumber: Hasil penelitian tahun 2009 data diolah Dari data di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji reliabilitas menunjukkan alpha cronbach’s lebih besar dari 0,6 maka dapat dinyatakan instrumen tersebut reliabel.

5.2.2 Uji Asumsi

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terwujudnya Akuntabilitas Kinerja di Instansi Pemerintah studi empiris pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karo

4 78 127

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja (Studi Pada Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali).

2 16 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI ANGGARAN BERBASIS KINERJA Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Implementasi Anggaran Berbasis Kinerja (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Boyolali).

1 3 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI ANGGARAN BERBASIS KINERJA Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Implementasi Anggaran Berbasis Kinerja (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Boyolali).

0 2 17

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Implementasi Anggaran Berbasis Kinerja (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Boyolali).

0 3 8

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH BERBASIS KINERJA PADA KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

0 3 19

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Kota dan Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2012).

0 7 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH BERBASIS KINERJA (STUDI EMPIRIS DI PEMERINTAHAN KOTA MEDAN).

0 2 28

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS) BERBASIS KINERJA (STUDI EMPIRIS DI SMK NEGERI SE-KOTA MADIUN).

0 0 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI (Studi Empiris di Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Kudus)

0 0 13