Uji Asumsi Analisis Data

bagus jika memiliki koefisien Cronbach’s alpha 0,6 Supramono dan Utami, 2004. Tabel 5. 9. Uji Reliabilitas Variabel Penelitian Variabel Alpha Cronbach’s Batas Reliabilitas Keterangan APBD yang Berbasis Kinerja Y Komitmen dari Seluruh Komponen Organisasi X 1 Penyempurnaan Sistem Administrasi X 2 Sumber Daya yang Cukup X 3 Penghargaan Reward yang Jelas X 4 Sanksi yang Tegas X 5 0,888 0,863 0,869 0,885 0,760 0,774 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Sumber: Hasil penelitian tahun 2009 data diolah Dari data di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji reliabilitas menunjukkan alpha cronbach’s lebih besar dari 0,6 maka dapat dinyatakan instrumen tersebut reliabel.

5.2.2 Uji Asumsi

Klasik Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik, pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi terpenuhinya asumsi-asumsi dalam model regresi berganda dan untuk menginterpretasikan data agar lebih relevan dalam menganalisis. Pengujian asumsi klasik ini meliputi: 5.2.2.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah model regresi antara variabel dependen terikat dan variabel independen bebas keduanya memiliki distribusi normal atau tidak yang dapat dilihat dengan menggunakan normal p_plot dan histogram. Data dalam keadaan normal apabila distribusi data menyebar di sekitar garis diagonal dan untuk histogram dilihat dari puncak gambar yang tidak condong kekiri maupun kekanan. Grafiknya sebagai berikut: Regression Standardized Residual 3 2 1 -1 -2 -3 Fre quen c y 15 10 5 Histogram Dependent Variable: Apbd Berbasis Kinerja Mean =4.36E-15 Std. Dev. =0.963 N =70 Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Expec ted C u m Pro b 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Apbd Berbasis Kinerja Gambar 5.1. Grafik Uji Normalitas Dari gambar di atas dapat disimpulkan data terdistribusi dengan normal, dimana data terlihat menyebar mengikuti garis diagonal serta histogram yang tidak condong kekiri dan kekanan sehingga dapat dikatakan data berdistribusi normal. 5.2.2.2 Uji Multikolinieritas Multikolinieritas adalah suatu keadaan dimana variabel lain independen saling berkorelasi satu dengan lainnya. Persamaan regresi berganda yang baik adalah persamaan yang bebas dari adanya multikolinieritas antara variabel independen. Alat ukur yang sering digunakan untuk mengukur ada tidaknya variabel yang berkorelasi, maka digunakan alat uji atau deteksi Variance Inflation Factor VIF. Dimana nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. Tabel 5.10. Uji Multikolinieritas Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 Constant Kepemimpinan dan Komitmen ,686 1,458 Fokus Penyempurnaan Administrasi ,400 2,498 Sumber Daya yang Cukup ,794 1,259 Penghargaan dan Sanksi ,417 2,396 Keinginan yang Kuat untuk Berhasil ,356 2,812 Sumber: Hasil Penelitian tahun 2009 data diolah Pada output bagian ini, terlihat bahwa dari kelima variabel independen dengan nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. Sehingga dapat disimpulkan dalam model regresi ini tidak ada masalah multikolinieritas. 5.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas, dan jika varian berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat gambar seperti berikut ini: Regression Studentized Residual 3 2 1 -1 -2 -3 Regr essio n S ta ndar d ize d P red icte d Va lu e 3 2 1 -1 -2 Scatterplot Dependent Variable: Apbd Berbasis Kinerja Gambar 5.2. Grafik Uji Heteroskedastisitas Dengan menggunakan metode grafik di atas dapat diambil keputusan dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur maka terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Dari grafik 5.2. di atas menunjukkan tidak ada pola yang jelas dan menandakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas untuk variabel penelitian, dengan demikian asumsi dasar bahwa variasi residual sama untuk semua pengamatan terpenuhi.

5.3 Deskriptif Variabel

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terwujudnya Akuntabilitas Kinerja di Instansi Pemerintah studi empiris pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karo

4 78 127

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja (Studi Pada Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali).

2 16 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI ANGGARAN BERBASIS KINERJA Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Implementasi Anggaran Berbasis Kinerja (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Boyolali).

1 3 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI ANGGARAN BERBASIS KINERJA Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Implementasi Anggaran Berbasis Kinerja (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Boyolali).

0 2 17

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Implementasi Anggaran Berbasis Kinerja (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Boyolali).

0 3 8

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH BERBASIS KINERJA PADA KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

0 3 19

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Kota dan Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2012).

0 7 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH BERBASIS KINERJA (STUDI EMPIRIS DI PEMERINTAHAN KOTA MEDAN).

0 2 28

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS) BERBASIS KINERJA (STUDI EMPIRIS DI SMK NEGERI SE-KOTA MADIUN).

0 0 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI (Studi Empiris di Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Kudus)

0 0 13