2. Sehubungan dengan hukuman yang tegas dimaksud agar dijelaskan berupa mutasi jabatan atau hukuman disiplin lainnya bagi satuan kerja perangkat
daerah yang tidak berhasil mengembangkan anggaran berbasis kinerja: jawaban responden rata-rata 4,40 dengan standar deviasi 0,552 dan varians
0,272. 3. Pimpinan satuan kerja perangkat daerah selaku penanggungjawab
keberhasilan tujuan organisasinya, agar orang yang paling bertanggungjawab memberi motivasi kepada bawahannya: jawaban responden rata-rata 3,80
dengan standar deviasi 0,499 dan varians 0,249.
5.3.6 Variabel APBD Berbasis Kinerja Y
Dari data yang diperoleh untuk Variabel APBD Berbasis Kinerja Y dapat dilihat pada tabel 5.16 berikut ini:
Tabel 5.16. Deskripsi Variabel APBD Berbasis Kinerja Y
Deskripsi Mean
Mode Std. Deviation Variance
Apbd Berbasis Kinerja-1 4,44
4 0,528
0,279 Apbd Berbasis Kinerja-2
3,79 4
0,535 0,287
Apbd Berbasis Kinerja-3 4,01
4 0,318
0,101 Apbd Berbasis Kinerja-4
3,90 4
0,593 0,352
Apbd Berbasis Kinerja-5 4,03
4 0,538
0,289 Apbd Berbasis Kinerja-6
4,44 4
0,528 0,279
Apbd Berbasis Kinerja-7 3,79
4 0,535
0,287 Sumber: Hasil penelitian tahun 2009 data diolah
Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan: 1. Penyusunan anggaran SKPD berbasis kinerja agar mengacu pada visi, misi,
tujuan, sasaran, program dan kegiatan serta tupoksi-nya: jawaban responden rata-rata 4,44 dengan standar deviasi 0,528 dan varians 0,279.
2. Penyusunan anggaran SKPD berbasis kinerja dimulai dari Rencana StratejikRenstra dan Rencana KinerjaRenja serta mengembangkan standar
analisis belanja, standar pelayanan minimal dan standar harga yang spesifik pada SKPDnya: jawaban responden rata-rata 3,79 dengan standar deviasi
0,535 dan varians 0,287. 3. Penyusunan anggaran SKPD berbasis kinerja menjadi perpaduan perencanaan
kinerja yang mengaitkan antara dana yang tersedia dengan hasil yang diharapkan: jawaban responden rata-rata 4,01 dengan standar deviasi 0,318
dan varians 0,101. 4. Seluruh komponen organisasi dalam SKPD membuat suatu komitmen untuk
mengembangkan penganggaran berbasis kinerja pada SKPDnya: jawaban respoden rata-rata 3,90 dengan standar deviasi 0,593 dan varians 0,352.
5. Pengembangan penganggaran berbasis kinerja dimaksud yaitu menyempurnakan standar analisis belanja, instrument kinerja lainnya dan
standar biaya yang spesifik secara berkala, agar kinerja pengganggaran berbasis kinerja semakin baik: jawaban respoden rata-rata 4,03 dengan
standar deviasi 0,538 dan varians 0,289.
6. Pengembangan pengganggaran berbasis kinerja yang semakin baik, termasuk adanya pemahaman yang sama bagi seluruh komponen organisasi tentang
pengganggaran berbasis kinerja: jawaban respoden rata-rata 4,44 dengan standar deviasi 0,528 dan varians 0,279.
7. Pengembangan pengganggaran berbasis kinerja yang semakin baik, termasuk peningkatan kemampuan dan kompetensi seluruh komponen organisasi dalam
memahami pengganggaran berbasis kinerja: jawaban responden rata-rata 3,79 dengan standar deviasi 0,535 dan varians 0,287.
5.4 Pengujian Hipotesis