BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Pada  bab  ini  akan  diuraikan  hasil  penelitian  dan  pembahasan  mengenai Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga Suku Minangkabau yang dilakukan pada
tanggal  1  Februari  sampai  dengan  31  Maret  2010 di  Kelurahan  Tegal  Sari  III Kecamatan  Medan Area  dengan  jumlah  responden  41  keluarga  bersuku
Minangkabau.
1.1 Karakteristik Responden
Deskriptif  karakteristik  responden  meliputi  umur,  jenis  kelamin,  tingkat pendidikan,  agama,  pekerjaan,  dan  penghasilan dapat  dilihat  pada tabel 5.1.
Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  mayoritas  responden  keluarga  bersuku Minangkabau  berumur 26-43 tahun  n=27 atau 65,8.  Seluruh  responden
beragama Islam, dan sebagian besar reponden laki-laki n=25 atau 61 serta kebanyakan dengan tingkat pendidikan SMA n=16  atau  39.  Berdasarkan
jenis  pekerjaan,  ada  2  jenis  pekerjaan  yang  paling  dominan  yaitu  berdagang n=15  atau  36.6  dan  industri  rumah  tangga  n=12  atau  29,3  dengan
penghasilan Rp. 1.000.000 Rp. 3000.000 n=20 atau 48,8.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1.  Distribusi  Frekuensi  dan  Presentase  Karakteristik  Responden Keluarga Bersuku Minangkabau
Data Demografi Frekuensi
Persentase Umur
20-25 tahun 26-43 tahun
44-57 tahun Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
Tingkat Pendidikan SD
SMP SMA
Perguruan Tinggi Agama
Islam Pekerjaan
Pegawai Negeri Pegawai Swasta
Berdagang Industri Rumah Tangga
Dan Lain-Lain Penghasilan
Rp.500.000 Rp. 500.000-1000.000
Rp. 1000.000-3000.000 Rp. 3000.000
4 27
10
25 16
6 11
16 8
41
4 1
15 12
9
7 10
20 4
9,8 65,8
24,4
61 39
14,6 26,9
39 19,5
100
9,8 2,4
36,6 29,3
22
17,1 24,4
48,8 9,8
1.2 Distribusi frekuensi  dan  persentasi  pelaksanaan  tugas  kesehatan keluarga suku Minangkabau
1.2.1 Mengenal masalah kesehatan keluarga Hasil  penelitian  dari  keluarga  bersuku  Minangkabau menunjukkan bahwa
mayoritas responden 75,6 selalu  mengetahui  pertumbuhan  dan
Universitas Sumatera Utara
perkembangan setiap anggota keluarga, lebih dari setengah jumlah responden 65,9 selalu mengetahui perubahan yang terjadi jika timbul keluhan penyakit
pada  salah  satu  anggota  keluarga, kurang  dari  setengah jumlah responden 36,6 selalu mengetahui penyebab dari perubahan yang terjadi pada anggota
keluarga  yang  sakit, lebih  dari  setengah jumlah responden  53,7 selalu menanyakan keluhan  yang dirasakan oleh anggota keluarga  yang sakit, lebih
dari  setengah jumlah responden  58,5 selalu  dapat  membedakan  kondisi sehat-sakit setiap anggota keluarga, dan lebih dari setengah jumlah responden
51,2 kadang  beranggapan  bahwa  seseorang  yang  sakit  tidak  dapat melakukan  aktivitas.  Untuk  lebih  jelasnya  mengenai  mengenal  masalah
kesehatan keluarga dapat dilihat pada tabel 5.2 yang dilampirkan. Tabel 5.3  menunjukkan  bahwa  distribusi  frekuensi  dan  persentase
pelaksanaan  tugas  kesehatan  keluarga  suku  Minangkabau  dalam  mengenal masalah kesehatan keluarga berdasarkan kategori kurang baik, cukup baik, dan
baik. Dari hasil penelitian diperoleh hasil yaitu : 14,6 cukup baik, dan 85,4 baik.
Tabel 5.3.  Distribusi  Frekuensi  dan  Persentase  Pelaksanaan  Tugas  Kesehatan Keluarga  Suku  Minangkabau dalam Mengenal Masalah  Kesehatan
Keluarga n=41 Kategori
Frekuensi Persentase
Kurang Baik Cukup Baik
6 14,6
Baik 35
85,4
Universitas Sumatera Utara
1.2.2 Mengambil  keputusan  untuk  melakukan  tindakan  yang  tepat  bagi keluarga.
Hasil  penelitian  dari  keluarga  bersuku  Minangkabau  menunjukkan  bahwa lebih dari setengah jumlah responden 65,9 dengan kepala keluarga selalu
berperan  penting  dalam  mengambil  keputusan  untuk  mengatasi  masalah kesehatan, lebih dari setengah jumlah responden 56,1 selalu menanyakan
pendapat  dari  anggota  keluarga  untuk  menentukan  tindakan  kesehatan  yang tepat  seperti  pengobatan  alternatif  dan  medis, kurang  dari  setengah jumlah
responden  36,6 kadang  menanyakan  pendapat  dari  orang  lain  untuk menentukan  tindakan  kesehatan  yang  tepat, mayoritas responden 70,7
selalu memberikan perawatan sederhana di rumah seperti kompres, minum air putih  banyak,  dll  sebelum  mengambil  keputusan  yang  tepat, lebih  dari
setengah jumlah responden  68,3 selalu  mengatasi  masalah  kesehatan dengan  pelayanan  medis,  dan lebih  dari  setengah jumlah responden 63,4
selalu dapat mengatasi masalah kesehatan dengan keputusan yang dipilih oleh keluarga. Untuk lebih jelas mengenai mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan  yang  tepat  bagi  keluarga  dapat  dilihat  pada  tabel 5.4  yang dilampirkan.
Tabel  5.5 menunjukkan  bahwa  distribusi  frekuensi  dan  persentase pelaksanaan  tugas  kesehatan  keluarga  suku  Minangkabau  dalam mengambil
keputusan untuk  melakukan  tindakan  yang  tepat  bagi  keluarga berdasarkan kategori kurang baik, cukup baik, dan baik. Dari hasil penelitian diperoleh hasil
yaitu : 12,2 cukup baik, dan 87,8 baik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5.  Distribusi  Frekuensi  dan  Persentase  Pelaksanaan  Tugas  Kesehatan Keluarga  Suku  Minangkabau  dalam  mengambil  keputusan untuk
melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga n=41 Kategori
Frekuensi Persentase
Kurang Baik Cukup Baik
5 12,2
Baik 36
87,8
1.2.3 Memberikan perawatan  anggota  keluarga  yang  sakit  atau  yang  tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda.
Hasil  penelitian  dari  keluarga  bersuku  Minangkabau  menunjukkan  bahwa lebih  dari  setengah jumlah responden  56,1 selalu  membantu  anggota
keluarga  yang  sakit  dalam  memenuhi  kebutuhan  sehari-hari  seperti  mandi, makan,  minum  obat, lebih  dari  setengah jumlah responden  68,3 selalu
melanjutkan pengobatan di rumah sesuai dengan petunjuk dokter, kurang dari setengah jumlah responden  46,3 selalu  lebih  mengutamakan  pengobatan
medis  dibandingkan  pengobatan tradisional, mayoritas  responden  73,2 selalu  memperhatikan  perkembangan  kesehatan  anggota  keluarga  yang  sakit,
lebih dari setengah jumlah responden 63,4 selalu memberi perhatian lebih kepada anggota keluarga yang sakit, dan mayoritas responden 75,6 selalu
memberikan perawatan sederhana kepada anggota keluarga yang sakit seperti minum air putih yang banyak, kompres jika panas, dan lain-lain. Untuk lebih
jelas mengenai memberikan perawatan anggota keluarga yang sakit atau yang tidak  dapat  membantu  dirinya  sendiri  karena  cacat  atau  usianya  yang  terlalu
muda dapat dilihat pada tabel 5.6 yang dilampirkan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7 menunjukkan  bahwa  distribusi  frekuensi  dan  persentase pelaksanaan tugas kesehatan keluarga suku Minangkabau dalam memberikan
perawatan anggota keluarga yang sakit atau yang tidak dapat membantu dirinya sendiri  karena  cacat  atau  usianya  yang  terlalu  muda berdasarkan  kategori
kurang baik, cukup baik, dan baik. Dari hasil penelitian diperoleh hasil yaitu : 14,6 cukup baik, dan 85,4 baik.
Tabel 5.7.  Distribusi  Frekuensi  dan  Persentase  Pelaksanaan  Tugas  Kesehatan Keluarga  Suku  Minangkabau  dalam memberikan perawatan  anggota
keluarga  yang sakit atau  yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda n=41
Kategori Frekuensi
Persentase Kurang Baik
Cukup Baik 6
14,6 Baik
35 85,4
1.2.4 Mempertahankan  suasana  rumah  yang  menguntungkan  kesehatan  dan perkembangan kepribadian anggota keluarga
Hasil  penelitian  dari  keluarga  bersuku  Minangkabau  menunjukkan  bahwa mayoritas responden 82,9 selalu  mampu  menyediakan  keperluan  sehari-
hari setiap anggota keluarga seperti perlengkapan mandi dan makan, ataupun perlengkapan  untuk  merawat  diri, lebih  dari  setengah jumlah responden
65,9 selalu  menyediakan  waktu  untuk  membersihkan  rumah  dan lingkungan di sekitar rumah setiap hari, kurang dari setengah jumlah responden
29,3 kadang membuat jadwal khusus untuk membersihkan seluruh bagian rumah, kurang  dari  setengah jumlah responden 34,1 selalu dan  sering
melaksanakan jadwal kebersihan yang telah dibuat secara bersama-sama atau gotong  royong, kurang  dari  setengah jumlah responden 43,9 sering  ikut
Universitas Sumatera Utara
serta  dalam  membersihkan  lingkungan  di  sekitar  rumah  setiap  minggu,  dan kurang  dari  setengah jumlah responden 39 kadang menyediakan  waktu
untuk berbincang-bincang dengan anggota keluarga untuk mengetahui kondisi perkembangan  dari  setiap  anggota keluarga.  Untuk  lebih  jelas  mengenai
mempertahankan  suasana  rumah  yang  menguntungkan  kesehatan  dan perkembangan kepribadian anggota keluarga dapat dilihat pada tabel 5.8 yang
dilampirkan. Tabel 5.9 menunjukkan  bahwa  distribusi  frekuensi  dan  persentase
pelaksanaan  tugas  kesehatan  keluarga  suku  Minangkabau  dalam mempertahankan  suasana  rumah  yang  menguntungkan  kesehatan  dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga berdasarkan kategori kurang baik, cukup baik, dan baik. Dari hasil penelitian diperoleh hasil yaitu : 34,1 cukup
baik, dan 65,9 baik. Tabel 5.9.  Distribusi  Frekuensi  dan  Persentase  Pelaksanaan  Tugas  Kesehatan
Keluarga Suku Minangkabau dalam mempertahankan suasana rumah yang  menguntungkan  kesehatan  dan  perkembangan  kepribadian
anggota keluarga n=41 Kategori
Frekuensi Persentase
Kurang Baik Cukup Baik
14 34,1
Baik 27
65,9
1.2.5 Mempertahankan  hubungan  timbal  balik  antara  keluarga  dan  lembaga kesehatan pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada
Hasil  penelitian  dari  keluarga  bersuku  Minangkabau  menunjukkan  bahwa mayoritas responden 78 selalu percaya kepada petugas kesehatan yang ada
di  fasilitas  kesehatan  seperti  dokter,  perawat,  bidan, lebih  dari  setengah
Universitas Sumatera Utara
jumlah responden 58,5 selalu  membawa  anggota  keluarga  yang  sakit  ke fasilitas kesehatan yang ada, kurang dari setengah jumlah responden 43,9
kadang memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada sesuai dengan kebutuhan, kurang  dari  setengah jumlah responden  46,3 selalu  mendukung  program
kesehatan yang ada imunisasi, KB, fogging, penyuluhan kesehatan, dan lain- lain, kurang  dari  setengah jumlah responden 41,5 selalu  mengikuti
program kesehatan yang diselenggarakan oleh petugas kesehatan, dan kurang dari  setengah jumlah responden 41,5 selalu  merasa  puas  terhadap
pelayanan yang ada di fasilitas kesehatan tersebut. Untuk lebih jelas mengenai mempertahankan  hubungan  timbal  balik  antara  keluarga  dan  lembaga
kesehatan pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada dapat dilihat pada tabel 5.10 yang dilampirkan.
Tabel 5.11 menunjukkan  bahwa  distribusi  frekuensi  dan  persentase pelaksanaan  tugas  kesehatan  keluarga  suku  Minangkabau  dalam
mempertahankan  hubungan  timbal  balik  antara  keluarga  dan  lembaga kesehatan  pemanfaatan  fasilitas  kesehatan  yang  ada berdasarkan  kategori
kurang baik, cukup baik, dan baik. Dari hasil penelitian diperoleh hasil yaitu : 19,5 cukup baik, dan 80,5 baik.
Tabel 5.11. Distribusi Frekuensi dan Persentase  Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga  Suku  Minangkabau  dalam mempertahankan  hubungan
timbal  balik  antara  keluarga  dan  lembaga  kesehatan  pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada n=41
Kategori Frekuensi
Persentase Kurang Baik
Cukup Baik 8
19,5 Baik
33 80,5
Universitas Sumatera Utara
Dari seluruh jawaban  responden  terhadap pertanyaan pelaksaanaan  tugas kesehatan  keluarga  suku Minangkabau,  diperoleh  bahwa  pelaksanaan  tugas
kesehatan  keluarga  suku Minangkabau secara  keseluruhan berada  dalam kategori cukup  baik 22  dan baik  sebesar 78.  Tabel 5.12 menunjukkan
kategori pelaksanaan  tugas  kesehatan  keluarga  suku Batak  Toba secara keseluruhan.
Tabel 5.12. Kategori Pelaksanaan  Tugas  Kesehatan  Keluarga  pada  Suku Minangkabau secara Keseluruhan n=41
Kategori Skor
Frekuensi Persentase
Kurang Baik 30-59
Cukup Baik 60-89
9 22
Baik 90-120
32 78
2. Pembahasan