Penentuan Parameter Tanah Desain Dinding Penahan Tanah Program Finite Element 2D yang Digunakan

3.2. Stratigrafi dan Analisis Profil Tanah yang Mewakili

Setelah data-data tanah yang diperlukan lengkap, kemudian dilanjutkan dengan analisis mengenai data tanah yang diperoleh. Analisis profil tanah terdiri dari stratigrafi tanah dan penentuan profil tanah yang mewakili.

3.2.1. Stratigrafi Tanah

Stratigrafi tanah dilakukan dengan menggambar penampang melintang tanah berdasarkan kesamaan data pada lapisan tertentuyang mengcu pada data N-SPT. Stratigrafi pada lokasi yang akan dibuat dinding basement bertujuan untuk menentukan perkiraan lapisan tanah eksisting di lokasi.

3.2.2. Profil Tanah yang Mewakili

Setelah proses stratigrafi selesai, maka didapatkan gambaran umum mengenai kondisi tanah eksisting di lapangan. Setelah itu dilakukan penentuan profil tanah yang mewakili. Profil tanah tersebut selanjutnya dijadikan acuan dalam mendesain dinding penahan tanah.

3.3. Penentuan Parameter Tanah

Tahapan selanjutnya adalah menentukan parameter-parameter dari profil tanah tersebut yang digunakan sebagai input dari analisis desain dinding penahan tanah. Secara garis besar parameter yang diperlukan terdiri dari dua macam, yaitu strength parameter c, ϕ, ψ dan stiffness parameter E, v. Parameter ditentukan dari korelasi N-SPT dan tes laboratorium.

3.4. Desain Dinding Penahan Tanah

Dinding penahan tanah didesain menggunakan analisis dengan metode finite element 2D menggunakan bantuan software. Output yang dihasilkan berupa besaran deformasi dan angka keamanan. BAB IV DASAR TEORI PLAXIS

4.1. Program Finite Element 2D yang Digunakan

Program finite element 2D yang digunakan dalam analisis adalah program PLAXIS ver. 8.2. PLAXIS adalah software berbasis elemen hingga finite element method untuk melakukan analisis deformasi dan stabilitas dalam rekayasa geoteknik. Kondisi tanah dan pembebanan dimodelkan dalam bentuk elemen. PLAXIS memodelkan elemen tanah dalam bentuk segitiga yang tersambung melalui titik-titik nodal nodes serta memiliki kondisi batas boundary condition. Gambar 4.1. Posisi titik-titik nodal dan titik-titik tegangan pada elemen tanah PLAXIS version 8 Manuals PLAXIS 2D dapat melakukan analisis perhitungan plane-strain atau axisymetric. Plane strain digunakan untuk menganalisis struktur yang memiliki potongan melintang dengan pembebanan dan kondisi tegangan yang seragam, sedangkan axisymetric digunakan untuk menganalisis struktur lingkaran circular structures yang memiliki potongan radial dan pembebanan seragam terhadap pusat lingkaran. Secara garis besar, tahapan analisis menggunakan PLAXIS ver. 8.2 terdiri dari beberapa langkah. Tahap awal adalah memodelkan geometri yang merupakan gambar rencana desain, kemudian memasukkan input profil tanah yang mewakili berdasarkan analisis data lapangan. Tahapan selanjutnya adalah perhitungan elemen hingga dengan option mesh generation. Tahapan konstruksi dilakukan secara bertahap dengan menggunakan option stage construction pada proses perhitungannya calculation. Output dari program PLAXIS yang nantinya akan dijadikan referensi adalah berupa deformasi yang dihasilkan pada dinding penahan tanah, Safety Factor yang dihasilkan, dan gaya-gaya dalam yang diperlukan dalam mendesain dinding penahan tanah. Kemudian output dari perhitungan PLAXIS tersebut akan dijadikan referensi dalam desain.

4.2. Model Mohr – Coulomb