parameter tanah yang mewakili daerah tinjauan. Proyek ini memiliki ruang lingkup lokasi yang cukup luas, walaupun titik bor N-SPT dan uji DCPT tersebar di lokasi
penyelidikan tanah, namun data laboratorium yang menyajikan nilai parameter tanah sangat terbatas sehingga untuk melengkapi analisis parameter tanah diperlukan
korelasi empiris dari nilai N-SPT atau uji DCPT. Tugas akhir ini menggunakan nilai korelasi empiris dari nilai N-SPT.
5.2.1. Lokasi Penyelidikan Tanah
Lokasi penyelidikan tanah dilakukan di daerah rencana yang akan dikembangkan untuk desain basement. Area keseluruhan diperkirakan memiliki lebar 60 m dan
panjang 120 m. Titik bor dan pengambilan sampel dapat dilihat pada Gambar 5.1.
Gambar 5.1. Lokasi Penyelidikan Tanah
5.2.2. Stratigrafi dan Profil Tanah yang Mewakili
Stratigrafi tanah yaitu penggambaran lapisan tanah yang dibuat berdasarkan hasil pengeboran dan interpretasi hasil N-SPT. Tujuan dilakukan stratigrafi yaitu untuk
mengetahui perkiraan lapisan tanah yang berguna untuk keperluan desain, selain itu dapat diketahui lokasi yang memiliki nilai kekuatan terendah dan digunakan sebagai
perencanaan konservatif desain sebagai profil tanah yang mewakili.
5.2.2.1. Analisis Stratigrafi Tanah
Stratigrafi dilakukan dengan melakukan penggambaran lapisan tanah berdasarkan kesamaan data pada lapisan tertentu yang mengacu pada data N-SPT. Berdasarkan
data tanah, terdapat 3 titik bor pada lokasi proyek. Stratigrafi dilakukan pada lokasi yang akan dibuat dinding basement dan bertujuan untuk menentukan perkiraan
lapisan tanah eksisting di lokasi.
Berdasarkan lokasi pengambilan sampel pada Gambar 5.1, maka analisis pelapisan
tanah dilakukan di lokasi dimana dinding basement akan dibangun. Lokasi tersebut
diwakili oleh potongan melintang 1 – 1’, 2 - 2’, 3 – 3’ dan 4 – 4’ pada Gambar 5.1. Stratigrafi dari masing-masing potongan dapat dilihat pada Gambar 5.2, 5.3, 5.4, dan
5.5.
5.2.2.2. Analisis Profil Tanah yang Mewakili
Berdasarkan potongan melintang tersebut di atas, didapat hasil pelapisan tanah yang diperkirakan dapat mewakili kondisi yang akan digunakan untuk
pemasangan diaphragm wall pada galian basement. Berdasarkan potongan di atas, hasil yang dianalisis adalah potongan 1 – 1’.
Hal ini disebabkan kondisi tanah pada potongan melintang 1 – 1’ adalah yang paling memungkinkan yang dapat dilihat dari nilai N-SPT. Keputusan ini diambil
untuk meminimalisir kondisi yang tidak diinginkan yang berguna untuk meningkatkan keamanan desain dari kemungkinan terburuk. Berdasarkan
pernyataan tersebut, titik bor yang mewakili adalah titik bor DB-1. Susunan
lapisan tanah yang digunakan dalam analisis dapat dilihat pada Gambar 5.6.
5.2.3. Penentuan Parameter Tanah
Data hasil penyelidikan tanah yang berupa data lapangan maupun hasil tes dari laboratorium digunakan untuk menentukan parameter tanah. Parameter
utama yang digunakan dalam model Mohr-Coulomb antara lain strength parameter kohesi, sudut geser, dan sudut dilatansi dan stiffness parameter
modulus elastisitas, poisson’s ratio. Parameter tersebut didapat dari hasil uji laboratorium dan korelasi nilai N – SPT, yang hubungannya sudah diterangkan
pada BAB II.
Gambar 5.6. Susunan Lapisan Tanah
Analisis parameter tanah dilakukan untuk kondisi drained long term dan undrained short term. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi saat
penggalian selesai dilaksanakan end of construction yang dianalisis dengan menggunakan kondisi undrained dan pada masa yang akan datang yang dianalisis
mengunakan kondisi drained. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, PLAXIS dapat memodelkan kondisi undrained menggunakan beberapa metode. Analisis
undrained pada studi kasus ini dilakukan menggunakan 2 metode. Parameter tanah
yang digunakan dalam analisis dapat dilihat pada Tabel 5.1, 5.2 dan 5.3.
Tabel 5.1. Input parameter tanah kondisi undrained metode 1
Kedalaman 0 - 0,5
m 0,5 –
5,5 m 5,5 –
7,5 m 7,5 – 12 m
12 – 16,5 m
Uni t
Material Fill
Clayey Silt
Silty Sand
Cemmented Sand
Sandy Silt
M. Model MC
MC MC
MC MC
Type Draine
d Undrain
ed Drained
Drained Drained
N – SPT 7
10 15
59 Dry Soil Weight
16 12
12,9 15,4
16 kN
m
3
Wet soil weight 20
17,1 17,6
19 19,2
kN m
3
Hor. Permb 1
0,001 0,01
0,01 0,01
m day
Ver. Permb 1
0,001 0,01
0,01 0,01
m day
Young Modulus 5000
17000 15000
18000 50000
kN m
2
Poisson’s Ratio 0,3
0,3 0,4
0,4 0,4
Cohesi 1
10 9
0,8 0,5
kN m
2
Friction Angle 30
0,2 0,1
33 43
deg ree
Dilatancy Angle 3
13 deg
ree Interface
Reduction 0,8
0,7 0,8
0,8 1
Interface Permb. Imper
mb. Imperm
b. Imperm
b. Impermb.
Neutral
Tabel 5.2. Input parameter tanah kondisi undrained metode 2
Kedalaman 0 - 0,5
m 0,5 –
5,5 m 5,5 –
7,5 m 7,5 – 12 m
12 – 16,5 m
Uni t
Material Fill
Clayey Silt
Silty Sand
Cemmented Sand
Sandy Silt
M. Model MC
MC MC
MC MC
Type Draine
d Drained
Drained Drained
Drained N – SPT
7 10
15 59
Dry Soil Weight 16
12 12,9
15,4 16
kN m
3
Wet soil weight 20
17,1 17,6
19 19,2
kN m
3
Hor. Permb 1
0,001 0,01
0,01 0,01
md ay
Ver. Permb 1
0,001 0,01
0,01 0,01
md ay
Young Modulus 5000
17000 15000
18000 50000
kN m
2
Poisson’s Ratio 0,3
0,495 0,4
0,4 0,4
Cohesi 1
10 9
0,8 0,5
kN m
2
Friction Angle 30
0,2 0,1
33 43
deg ree
Dilatancy Angle 3
13 deg
ree Interface
Reduction 0,8
0,7 0,8
0,8 1
Interface Permb. Imper
mb. Imperm
b. Imperm
b. Impermb.
Neutral
Tabel 5.3. Input parameter tanah kondisi drained
Kedalaman 0 - 0,5
m 0,5 –
5,5 m 5,5 –
7,5 m 7,5 – 12 m
12 – 16,5 m
Uni t
Material Fill
Clayey Silt
Silty Sand
Cemmented Sand
Sandy Silt
M. Model MC
MC MC
MC MC
Type Draine
d Drained
Drained Drained
Drained N – SPT
7 10
15 59
Dry Soil Weight 16
12 12,9
15,4 16
kN m
3
Wet soil weight 20
17,1 17,6
19 19,2
kN m
3
Hor. Permb 1
0,001 0,01
0,01 0,01
md ay
Ver. Permb 1
0,001 0,01
0,01 0,01
md ay
Young Modulus 5000
17000 15000
18000 50000
kN m
2
Poisson’s Ratio 0,3
0,3 0,4
0,4 0,4
Cohesi 1
10 9
0,8 0,5
kN m
2
Friction Angle 30
14 0,1
33 43
deg ree
Dilatancy Angle 3
13 deg
ree Interface
Reduction 0,8
0,7 0,8
0,8 1
Interface Permb. Imper
mb. Imperm
b. Imperm
b. Impermb.
Neutral
5.3. Analisis Komponen Dinding Penahan Tanah
Analisis komponen dinding penahan tanah meliputi perencanaan spesifikasi teknis dan parameter tie back anchor dan diaphragm walls sebagai dinding
penahan tanah.