Konsep Tegangan efektif σ’ Konsep Tegangan Total dan Efektif

= OCR 0,8 2.3 Dengan OCR = overconsolidation ratio. UU test Undrained strength, S u Triaxial Test CU test C cu dan φ cu Short term stability end of construction Unconfined Unconfined strength, q u Compression Test Berdasarkan Gambar 2.3., parameter-parameter tanah selain diperoleh melalui tes triaxial UU dapat juga melalui tes triaxial CU dan tes unconfined compression dan umumnya digunakan untuk analisis stabilitas timbunan maupun pondasi.

2.1.2. Konsep Tegangan efektif σ’

Titik A pada Gambar 2.2. terletak dalam sebuah tanah jenuh air, berdasarkan kondisi tersebut di titik A terdapat gaya hidrostatis akibat pengaruh muka air tanah. Tekanan hidrostatis tersebut disebut tekanan air pori u. Tegangan efektif menunjukkan hubungan tegangan total pada suatu massa tenuh jenuh air yang Gambar 2.3. Tes yang dilakukan untuk stabilitas jangka pendek Slope Stability and Stabilization Method, Thomas S Lee, 1996 dipengaruhi tekanan air pori. Secara matematis tegangan efektif σ’ dapat dinyatakan: σ’ = σ - u 2.4 Dengan memasukkan pengaruh kedalaman dan berat volume air dan tanah maka persamaan tersebut dapat dikembangkan menjadi: σ’ = [H γ w + H a – H γ sat ] – H A γ w 2.5 σ’ = H A – H γ sat – γ w 2.6 H A – H merupakan tinggi tanah , sedangkan γ sat – γ w merupakan berat volume tanah efektif γ’. Analisis tegangan efektif digunakan untuk menganalisis stabilitas jangka panjang long term atau disebut juga dengan kondisi drained. Pada tanah pasir, proses terdisipasinya air pori terjadi lebih cepat, oleh karena itu analisis kondisi drained umumnya digunakan untuk analisis stabilitas pada tanah pasir. Parameter yang digunakan pada analisis tegangan efektif adalah c’ dan φ’. Parameter-parameter tersebut disebut dengan parameter efektif. Analisis pada kondisi long term menggunakan metode tegangan efektif, parameternya ditentukan dengan test triaxial drained atau tes direct shear, bisa juga menggunakan CU test dengan memperhitungkan tegangan air pori atau menggunakan ring shear test. Gambar 2.4. Tes yang dilakukan untuk stabilitas jangka panjang Slope Stability and Stabilization Method, Thomas S Lee, 1996 Selain menggunakan tes berdasarkan Gambar 2.4., tekanan air pori juga dapat ditentukan melaui flow nets maupun analisis seepage lainnya. Umumnya analisis drained dengan mengguanakan parameter efektif digunakan pada stabilitas galian dan lereng alami. Namun tidak semua kondisi stabilitas harus dianalisis dengan menggunakan parameter-parameter yang sudah ditentukan seperti yang telah dibahas sebelumnya, karena kondisi tanah dan lapangan menentukan juga analisis yang akan digunakan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.2. Direct shear test c dan φ CD test Long term stability Triaxial test c dan φ CU test dengan pengukuran tekanan air pori Ring shear test c r dan φ r residual Tabel 2.2. Analisis stabilitas berdasarkan kondisi tanah dan lapangan Slope Stability and Stabilization Method, Thomas S Lee, 1996 Soil Type Soft NC Clay Stiff Highly OC clay Foundation Loading Critical Unconsolidated Undrained Probably UU case but check conditions UU case no drainage consolidated drained CD case drainage with equilibrium pore pressures Remarks Use ϕ=0, c= τ ff with appropriate Stability usually not a major problem corrections Excavation or Natural Slope Critical Could be either UU or CD case CD case complete drainage conditions Remarks If soil is very sensitive, it may Use effective stress analysis with change from drained to undrained equilibrium pore pressure; if clay conditions is fissured, c and perhaps ϕ may decrease with time

2.2. Studi Parameter Tanah