Beban desain digunakan untuk menentukan panjang bonded anchor.

2.5.2.2. Inklinasi Anchor

Sudut kemiringan atau inklinasi anchor β ditentukan sebesar 15 o – 30 o dari bidang horizontal Little John Bruce, 1977. 2.5.2.3. Beban Desain Penentuan beban desain ditentukan dari korelasi nilai N-SPT seperti dalam Tabel

2.9. Beban desain digunakan untuk menentukan panjang bonded anchor.

Tabel 2.9. Korelasi N-SPT dengan penentuan beban desain Geotechnical Engineering Circular No.4: Ground Anchors and Anchored Systems, P.J.Sabatini, D.G. Pass, R.C. Bachus 1999 Soil Type Relative Density Consistency SPT range Estimated Ultimate Transfer Load kNm Sand and Gravel Loose 4-10 Medium Dense 11-30 Dense 31-50 145 220 290 Sand Loose 4-10 Medium Dense 11-30 Dense 31-50 100 145 190 Sand and Silt Loose 4-10 Medium Dense 11-30 Dense 31-50 70 100 130 Silt-clay mixture with low plasticity or fine micaceous sand or silt mixtures Stiff 10-20 Hard 21-40 30 60

2.5.2.4. Gaya Prategang Gaya prategang ditentukan dari Tabel 2.10.

Tabel 2.10. Pendekatan untuk menentukan gaya prategang pada Anchor Ground Anchors and Anchored Structure, P.Xanthakos, 1991 Reference Method Kapp Percentage of allowable tie-rod load 20-60 Mansur dan Alizadeh At-rest pressure Rizzo, et.al. Active to at rest Shannon and Strazer 50 anchor yield load Clough, et.al. Terzaghi-Peck rules 0,4 γH Liu and Dugan 15 x height wall in psf Hanna and Matallana Pressure halfway between active and at rest Oosterbaan and Gifford Active pressure Larsen, et.al. Pressure between active and at rest

2.5.2.5. Panjang Bonded

Panjang anchor bonded ditentukan dengan menggunakan persamaan: L b = 2.26 Keterangan: L b = panjang bonded m T = beban desain kNm F = angka keamanan biasanya digunakan 3-5 d = diameter borehole m τ f = ultimate bond stress kNm 2 → Tabel 2.11 Tabel 2.11. Ultimate bond stress for tieback anchor Foundation Engineering Hand Book: Design and Construction with the 2006 International Building Code, 1 st edition, Robert W. Day, 2006 Soil or Rock Type Ultimate Bond Stress Mpa Cohessive soil Soft silty clay Silty clay Stiff clay, medium to high plasticity Very stiff clay, medium to high plasticity Stiff clay, medium plasticity Very stiff clay, medium plasticity Very stiff sandy silt, medium plasticity 0,03 – 0,07 0,03 – 0,07 0,03 – 0,10 0,07 – 0,17 0,10 – 0,25 0,14 – 0,35 0,28 – 0,38 Cohessionless soil Fine to medium sand, medium dense to dense Medium coarse sand with gravel, medium dense Medium coarse sand with gravel, dense to very dense Silty sands Dense glacial till Sandy gravel, medium dense to dense Sandy gravel, dense to very dense 0,08 – 0,38 0,11 – 0,66 0,25 – 0,97 0,17 – 0,41 0,30 – 0,52 0,21 – 1,38 0,28 – 1,38 Rock Limestone Shales and hard shales Soft shales Sandstone 0,70 – 1,70 0,70 – 1,40 0,25 – 0,70 0,70 – 1,70

2.5.2.6. Panjang Unbonded

Panjang unbonded minimum umumnya adalah 4,5 m Sabatini Bachus, 1999. Kegunaan penentuan panjang unbounded antara lain: 1. Menempatkan anchor bonded di belakang bidang keruntuhan. 2. Menempatkan zona anchor bonded di tanah yang stabil. 3. Memastikan kestabilan sistem anchor. 4. Mengakomodasi pergerakan jangka panjang.

2.5.2.7. Panjang Total Tieback Anchor

Panjang total tieback anchor adalah penjumlahan panjang unbonded dan panjang bonded. Umumnya panjang total anchor yang biasa digunakan berkisar 12,5 m – 21 m Little John Bruce, 1977. BAB III METODOLOGI Konstruksi bangunan tinggi yang menggunakan basement memerlukan dinding penahan tanah untuk menahan ketidakstabilan akibat tekanan tanah disekitarnya. Tahapan yang digunakan untuk menganalisis penggunaan dinding penahan tanah dalam konstruksi basement antara lain: penentuan tema, pengumpulan data primer yang berisi informasi tentang lokasi dan hasil penyelidikan, serta pengujian tanah di lapangan maupun di laboratorium. Kemudian dilakukan studi literatur mengenai parameter tanah, dinding penahan tanah yang digunakan diaphragm walls, dan hal- hal lain yang berkaitan dengan studi kasus tugas akhir ini. Selanjutnya dilakukan analisis untuk menentukan profil tanah yang mewakili berdasarkan informasi data tanah yang ada. Setelah itu, dilakukan analisis terhadap diaphragm walls yang mampu mengakomodir galian rencana. Keputusan untuk menggunakan diaphragm walls disebabkan karena kondisi galian yang cukup dalam deep excavation dan luas lahan yang kurang memadai. Berdasarkan pemahaman tersebut, maka perhitungan selanjutnya dilakukan menggunakan bantuan software finite element 2D. Metodologi yang digunakan dapat dilihat dalam diagram alir pada Gambar 3.1. Mulai Penentuan Tema Studi Literatur Pengumpula n Data Studi Parameter Tanah dan Analisis Profil Tanah yang Mewakili Profil Tanah Mewakili Input Plaxis Analisis Dinding Penahan Tanah Kriteria Standar Tidak Memenuhi SF, Deformasi Ya Desain Akhir Dinding Penahan Tanah Selesai

3.1. Pengumpulan Data