500 cc tidak boleh lebih dari 20 detik 20 cP. Kekentalan ini kira-kira setara dengan konsentrasi bentonit sebanyak 15.
- Derajat keasaman pH lumpur bentonit tidak lebih dari 12.
2.4.2.1.4. Pembesian
Pembesian untuk dinding diaphragm harus dirakit cukup kaku sehingga tidak mengalami deformasi sewaktu diangkat dan dimasukkan kedalam panel. Tulangan-
tulangan utama terikat baik, tulangan-tulangan pengaku harus cukup. Tulangan juga harus dirakit sedemikian rupa sehingga memungkinkan memasukkan pipa trimie
diantara pembesian untuk melakukan pengecoran. Untuk menjaga pembesian secara sentries didalam panel, diperlukan penjaga jarak
atau spacer berupa roda-roda bisa terbuat dari beton atau plastik yang dipasang pada tulangan horizontal di kedua sisi rangkaian pembesian.
Pembesian harus diangkat tegak lurus terhadap panel pada saat dimasukkan kedalam lubang. Sambungan antar segmen rangkaian pembesian dapat dilakukan
dengan menggunakan sistem sambungan mekanis mechanical joint atau dengan dilas. Pada umumnya tulangan dinding diaphragm dibuat tidak berhubungan antara satu
panel dengan panel lainnya. Sistem ini dikenal dengan sistem tulangan tidak menerus non continuous reinforcement. Namun saat ini juga terdapat tulangan menerus
continuous reinforcement. Pada sistem ini pembesian panel utama dipersiapkan stek- stek. Dengan cara ini akan ada overlapping antara pembesian panel utama dengan
pembesian panel sekunder. Kesulitan terbesar adalah menjaga agar pada saat pengecoran panel utama, beton
tidak bocor ke daerah dimana stek-stek untuk overlapping tulangan berada. Diperlukan plat baja untuk mencegah agar tulangan overlap yang dipersiapkan tidak tercor.
Disamping itu seluruh rangkaian pembesian juga perlu ditutup dengan sejenis
plastikgeotekstil yang dapat menjaga agar beton tidak bocor ke daerah stek-stek tersebut. Bila kebocoran terjadi, maka pada saat pembesian panel sekunder
dimasukkan, pembesian tersebut tidak dapat dimasukkan secara utuh. Maka digunakan pahat penghancur untuk memecahkan beton yang bocor tersebut, yang mengakibatkan
rusaknya stek-stek yang telah dipersiapkan sebelumnya.
2.4.2.1.5. Pengecoran
Setelah pembesian dimasukkan kedalam galian panel, maka panel tersebut siap untuk dicor. Sebagaimana pengecoran pada pembuatan bored pile, pengecoran dinding
ini juga dilakukan dengan menggunakan pipa trimie yang dipasang hingga ke dasar galian panel dan digantungkan serta digerakkan naik turun dengan menggunakan
crane. Karena volume pengecoran satu panel dinding diaphragm bisa mencapai 100 m
3
, maka umumnya pengecoran dilakukan dengan menggunakan dua atau lebih pipa
trimie sekaligus Gambar 2.29.
Pengadaan beton yang kontinyu merupakan syarat yang tidak dapat ditawar. Kecepatan pengecoran yang diperlukan paling tidak 30-35 m
3
jam agar pengecoran dapat selesai sebelum beton yang dituangkan pertama kali mulai mengeras.
Beton yang dipakai harus memakai workability dan fluidity yang baik agar beton dapat mengalir dengan lancar didalam pipa trimie serta dengan mendorong beton yang
dituang sebelumnya yang berada diatas ujung bawah pipa trimie. Sangat penting diperhatikan bahwa pipa trimie berada dibawah permukaan beton yang sudah dicor,
bila tidak beton dapat bercampur dengan lumpur bentonit.
Gambar 2.29. Pengecoran Panel
Land Transport Authority
Pada umunya digunakan beton dengan kandungan semen minimum 400 kgm
3
, slump antara 180 – 250 mm, ukuran agregat tidak lebih besar dari 40 mm. Bahan
additive untuk meningkatkan workability dan memperlambat pengerasan beton serta bahan plasticizer untuk mengurangi kadar air dan meningkatkan kuat tekan beton.
2.4.2.1.6. Sambungan Antar Panel