Metode Analisa Data METODE PENELITIAN

Arikunto, 1998 : 168. Dalam penelitian ini pengujian realibilitas menggunakan metode Alpha Cronbach’s,karena instrumen dalam penelitian ini berbentuk angket yang skornya merupakan rentangan antara 1-5 dan uji validitas menggunakan item total. Rumusnya adalah sebagai berikut:         −       − = ∑ t q x k k r σ σ 2 11 1 1 Sumber : Arikunto, 2002 Dimana : r 11 = realibilitas instrument Cronbach’s Alpha k = banyaknya butir pertanyaan ∑ 2 q σ = jumlah varians butir pertanyaan t σ = varians total

3.8. Metode Analisa Data

3.8.1. Analisa Deskriptif

Analisis deskriptif adalah metode yang menggambarkan sebuah peristiwa, benda, dan keadaan dengan sejelas-jelasnya tanpa memengaruhi objek yang ditelitinya. Menurut Gay 1976, “Metode deskriptif adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis attau menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan daripokok suatu penelitian.”Atau bisa dikatakan bahwa metode deskriptif adalah metode penelitian yang menggambarkan atau menguraikan apapun objeknya sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti.

3.8.2. Customer satisfaction indeks CSI

Customer satisfaction indeks CSI atau yang lebih dikenal dengan indeks kepuasan konsumen merupakan metode yang menggunakan indeks untuk Universitas Sumatera Utara mengukur tingkat kepuasan konsumen berdasarkan atribut-atribut tertentu. Atribut yang diukur dapat berbeda untuk masing-masing industri, bahkan untuk masing- masing perusahaan. Hal ini tergantung pada kebutuhan informasi yang ingin didapatkan perusahaan pada konsumen Massnick, 1997. Menurut Irawan 2004 terdapat empat langkah dalam perhitungan Customer satisfaction indeks CSI, yaitu: 1. Menentukan Mean Important Score MIS dan Mean Satisfaction Score MSS Nilai ini berdasar dari tingkat-tingkat kepentingan dan kinerja tiap responden : n Y MIS n i i ∑ = = 1 dan n X MSS n i i ∑ = = 1 Dimana : n = jumlah responden Y i = nilai kepentingan atribut ke-i X i = nilai kinerja atribut ke-i 2. Membuat Weight Factors WF Bobot ini merupakan persentase nilai MIS per atribut terhadap soal MIS seluruh atribut. 100 1 × = ∑ = p i i i i MIS MIS WF Dimana : P = jumlah atribut kepentingan k=19 I = atribut bauran pemasaran ke-i Universitas Sumatera Utara 3. Membuat Weight Score WS Bobot ini merupakan perkalian antara Weight Factors WF dengan rata- rata tingkat kepuasan Mean Satisfaction Score = MMS. WS i = WF i x MSS i Dimana : I = atribut bauran pemasaran ke-i 4. Menentukan Customer Satisfaction Indeks CSI 100 5 1 × = ∑ = p i i WS CSI Pada pengujian dengan metode Customer Satisfaction Indeks CSI, terdapat kriteria untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap kinerja perusahaan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini : Tabel 2.1 Kriteria Customer Sarisfaction Indeks CSI Nilai Indeks Kriteria Customer Satisfaction Indeks CSI 81,00-100,00 Sangat Puas 66,00-80,99 Puas 51,00-65,99 Cukup Puas 35,00-50,99 Kurang Puas 0,00-34,99 Tidak Puas

3.8.3. Importance-Performance Analysis IPA

Importance-Performance Analysis IPA digunakan sebagai teknik analisis data guna menghasilkan kualitas pelayanan PDAM untuk melihat apakah ada kesenjangan gap antara kualitas pelayanan yang diberikan PDAM dengan yang diharapkan pelanggan. Berdasarkan skor rata-rata tingkat persepsi pelayanan yang Universitas Sumatera Utara merupakan kinerja perusahaan dan skor rata-rata harapan yang merupakan kepentingan pelanggan dapat diaplikasikan dalam diagram Cartesius Kotler, 2003, yang terbagi dalam empat wilayah atau kuadran, yaitu prioritas utama A, pertahanan prestasi B, berlebihan C, dan prioritas rendah D. Penentuan posisi suatu atribut ke dalam empat wilayah tersebut tergantung pada nilai rata-rata atribut secara keseluruhan. Adapun tahapan pengolahan dengan metode IPA adalah : 1. Penentuan skor rata-rata atribut tingkat kepentingan dan pelaksanaan. Rumus yang digunakan dalam tahap pertama ini adalah : n X X i i ∑ = dan n Y Y i i ∑ = Dimana : i X = skor rata-rata tingkat pelaksanaan untuk atribut ke-i i Y = skor rata-rata tingkat kepentingan untuk atribut ke-i X i = jumlah skor tingkat pelaksanaan untuk atribut ke-i Y i = jumlah skor tingkat kepentingan untuk atribut ke-i 2. Penentuan skor rata-rata atribut tingkat kepentingan dan pelaksaan secara keseluruhan. Rumus yang digunakan adalah : k X X i i ∑ = dan k Y Y i i ∑ = Dimana : X = batas sumbu x tingkat pelaksanaan Y = batas sumbu y tingkat kepentingan K = banyaknya atribut pelayanan k=19 Universitas Sumatera Utara 3. Pemetaan atribut Pada tahapan ini rata-rata setiap atribut kemudian dipetakan ke dalam diagram kartesius dengan kemungkinan empat posisi kuadran. Diagram tersebut antara lain sebagai berikut. K e p e n t i n g a n Kinerja Gambar 3.1. Diagram Kartesius Posisi setiap atribut tergantung pada nilai rata-rata atribut. Gambar 2.2 menjabarkan posisi dari empat kuadran dalam metode IPA. Penjelasan masing- masing kuadran tersebut adalah sebagai berikut Rangkuti, 2003 : a. Kuadran A Prioritas utama Kuadran prioritas utama merupakan kuadran yang memuat atribut-atribut yang dianggap penting oleh konsumen, tetapi pada kenyataanya atribut-atribut tersebut belum sesuai yang diharapkan oleh konsumen. Langkah-langkah yang dapat ditempuh adalah dengan melakukan perbaikan secara terus-menerus sehingga performance atribut yang ada dalam kuadran ini akan meningkat. A. Prioritas Utama B. Pertahankan Prestasi D. Prioritas Rendah C. Berlebihan Universitas Sumatera Utara b. Kuadran B Pertahankan prestasi Kuadran ini merupakan kuadran yang memuat atribut-atribut yang dianggap penting oleh konsumen dan pelaksanaan atribut-atribut tersebut telah sesuai dengan yang dirasakannya. Atribut-atribut masuk kedalam kuadran ini harus tetap dipertahankan karena semua atribut ini menjadikan produkjasa tersebut unggul di mata konsumen. c. Kuadran C Berlebihan Kuadran berlebihan merupakan kuadran yang memuat atribut-atribut yang dianggap kurang penting oleh konsumen dan dirasakan terlalu berlebihan. Atribut yang masuk ke dalam kuadran ini dapat dikurangi agar perusahaan dapat menghemat biaya. d. Kuadran D Prioritas rendah Kuadran ini merupakan kuadran yang memuat atribut-atribut yang dianggap kurang penting oleh konsumen dan pada kenyataannya pelaksanaanya tidak terlalu istimewa. Peningkatan atribut-atribut yang masuk ke dalam kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadap manfaat yang dirasakan oleh konsumen sangat kecil. 3.9. Definisi Operasional 1. Kualitas pelayanan adalah penilaian yang diberikan oleh pelanggan terhadap pihak PDAM dengan membandingkan antara kinerja dan harapan pelanggan yang berlangganan di PDAM Tirtauli Pematangsiantar. 2. Definisi Instrument Penelitian : Universitas Sumatera Utara 1 Berwujud Tangible, adalah penampilan fisik seperti bangunan PDAM, kelengkapan fasilitas, dan penampilan petugas yang dapat dilihat langsung oleh pelanggan.

2 Keandalan

Reliability, adalah kemampuan petugas melaksanakan pelayanan sesuai yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. 3 Daya tanggap Responsiveness, adalah kemampuan petugas untuk menanggapi dan melakukan sesuatu yang dibutuhkan pelanggan dengan cepat dan tanggap sesuai dengan keinginan pelanggan. 4 Jaminan atau Kepastian Assurance, adalah pengetahuan dan keramahan petugas yang dapat menimbulkan kepercayaan dari pelanggan terhadap PDAM. 5 Kepedulian Emphaty, adalah kesediaan pihak PDAM untuk memberikan perhatian pribadi serta peduli terhadap kebutuhan pelanggannya. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN