berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, dan universitas Undang-undang RI Sisdiknas No. 20 Tahun 2003.
2. Jenjang pendidikan nonfomal diselengggarakan bagi warga
masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan pelengkap pendidikan formal
dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak
usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan
pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik Undang-
undang RI Sisdiknas No. 20 Tahun 2003. 3.
Jenjang pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri Undang-
undang RI Sisdiknas No. 20 Tahun 2003.
2.1.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan
Faktor yang mempengaruhi pendidikan menurut Ranupandojo, dkk 1992 : 355, bahwa faktor pendidikan dapat dibagi menjadi lima, yaitu:
1. Faktor Tujuan
Faktor ini berhubungan dengan perbuatan pendidikan yang tidak boleh diadakan tanpa adanya kesanggupan anak.
Universitas Sumatera Utara
2. Faktor Pendidik
Dimana setiap orang yang dengan sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai tingkat kemanusiaan yang lebih tinggi.
3. Faktor Anak Didik
Yang disebut dengan anak didik umumnya adalah setiap orang atau kelompok yang menerima pengaruh dari seseorang yang menjalankan
kegiatan atau proses pendidikan. 4.
Faktor Alat Didefinisikan sebagai perbuatan atau situasi yang diadakan secara
sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. 5.
Faktor Alam Sekitar Didefinisikan sebagai segala sesuatu yang ada dilingkungan, yaitu :
a. Lingkungan terdekat sampai lingkungan masyarakat. b. Lingkungan uji daya.
2.1.1.4 Tujuan Pemberian Pendidikan
Menurut Kartono 1997 : 10-11 untuk negara-negara yang baru memperoleh kemerdekaannya dan kini tengah membangun seperti Indonesia
sekarang, tujuan pendidikan tidak cukup hanya mengoper pengetahuan dan kemahiran teknis saja, akan tetapi yang lebih penting ialah :
1. Penemuan kembali dan pemerkuat identitasjatidiri sendiri, sehingga
orang memiliki kepercayaan diri dan meyakini kekuatan pribadi dan kekuatan bangsa sendiri dengan melakukan refleksi intensif atau
Universitas Sumatera Utara
melakukan mawas diri sampai mendapatkan kebeningan hati. Kemudian tidak menggantungkan diri pada bantuan finansial dan
macam-macam dana dari negara-negara luar untuk usaha pembangunan.
2. Pengutamaan pendidikan moral karakter dan kepribadian dengan sifat
bebas, otonom, mandiri berdiri kokoh di atas kaki sendiri, berprinsip, bertanggung jawab, toleran, dan punya pekerti luhur.
3. Menonjolkan produktivitas dan kerja kooperatif, yaitu mempersiapkan
insan Indonesia yang bisa berkarya, kreatif, dan mampu bekerjasama, dijiwai oleh disiplin yang tinggi.
Pada sistem pendidikan nasional akan dapat kita temukan empat kriteria sebagai tolak-ukur bagi kemajuannya Kartono, 1997 : 73 ialah :
1. Semakin membaiknya kemampuan sistem pendidikan, yaitu sanggup
berfungsi dengan daya guna dan hasil guna tinggi, dengan menggunakan prinsip-prinsip rasional.
2. Semakin meningkatnya proses diferensiasi dan spesialisasi atau
diversifikasi dari tugas pendidikan. Jadi ada macam-macam variasi dari lembaga pendidikan.
3. Timbulnya semangat ekualitas, yaitu upaya pemberian kesempatan
yang sama kepada segenap individu untuk mendapatkan pendidikan, yang dijadikan wahana untuk mendapatkan pekerjaan, penghasilan,
dan mencapai taraf kehidupan yang layak.
Universitas Sumatera Utara
4. Menggayut atau sinkronnya tujuan pendidikan dengan martabat
manusia dan ideal-ideal sosial masyarakatnya untuk bisa hidup aman, tentram, sejahtera, bahagia, mampu melaksanakan tugas-tugas
hidupnya selaku makhluk susila, bernilai manusiawi, dan bertanggung jawab.
2.1.2 Insentif 2.1.2.1 Pengertian Insentif
Insentif menurut Rivai 2004 : 384 diartikan sebagai bentuk pembayaran yang dikaitkan dengan kinerja dan gainsharing, sebagai pembagian keuntungan
bagi karyawan akibat peningkatan produktivitas atau penghematan biaya. Insentif menghubungkan kompensasi dan kinerja dengan menilai kinerja yang telah
dicapai atau besarnya jumlah jam kerja. Insentif merupakan penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan kepada mereka yang dapat bekerja melampaui standar
yang telah ditentukan Panggabean, 2004 : 89. Menurut Panggabean 2002 : 93 insentif adalah kompensasi yang
mengaitkan gaji dengan produktivitas. Insentif merupakan penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan kepada mereka yang dapat bekerja melampaui standar
yang telah ditentukan. Pemberian insentif akan lebih akurat jika standar pekerjaan perumusannya dihubungkan pula dengan aspek keamanan atau keselamatan dan
kesehatan kerja, ukuran efisiensi kerja dan kualitas kerja serta hasilnya yang diinginkan.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2.2 Tujuan Pemberian Insentif
Tujuan utama dari insentif menurut Rivai 2004 : 385 adalah untuk memberikan tanggung jawab dan dorongan kepada karyawan dalam rangka
meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil kerjanya. Sedangkan bagi perusahaan, insentif merupakan strategi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi
perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, dimana produktivitas menjadi satu hal yang sangat penting.
Menurut Panggabean 2004 : 89 fungsi utama pemberian insentif adalah untuk memberikan tanggungjawab dan dorongan kepada karyawan. Insentif
menjamin bahwa karyawan akan mengarahkan usahanya untuk mencapai tujuan organisasi. Pengukuran merupakan isu penting dalam merancang sistem insentif
dan pengawasan. Sistem insentif yang efektif mengukur usaha karyawan dan penghargaan yang didistribusikan secara adil.
2.1.2.3 Bentuk-bentuk Insentif
Menurut Rivai 2004 : 387-389 program insentif adalah satu cara untuk memungkinkan seluruh pekerja merasakan bersama kemakmuran perusahaan.
Jika organisasi mau mencapai inisiatif strategis mereka, maka pembayaran perlu dihubungkan dengan kinerja sedemikia rupa sehingga pembayaran itu mengikuti
tujuan karyawan dan tujuan organisasi. 1.
Bonus Tahunan Banyak perusahaan menggantikan peningkatan pendapatan karyawan
berdasarkan jasa dengan pemberian bonus kinerja tahunan, setengah
Universitas Sumatera Utara
tahunan atau triwulan. Umumnya bonus ini lebih sering dibagikan sekali dalam setahun.
2. Insentif Langsung
Tidak seperti sistem bayaran berdasarkan kinerja yang lain, bonus langsung tidak didasarkan pada rumus, kriteria kinerja khusus, atau
tujuan. Imbalan kinerja kadang-kadang disebut bonus kilat ini dirancang untuk mengakui kontribusi luar biasa karyawan.
3. Insentif Individu
Insentif individu adalah bentuk bayaran insentif paling tua dan paling populer. Dalam jenis program ini, standar kinerja individu ditetapkan
dan dikomunikasikan sebelumnya, dan penghargaan didasarkan pada output individu.
4. Insentif Tim
Insentif tim berada di antara program individu dan program seluruh organisasi seperti pembagian hasil dan pembagian laba. Sasaran
kinerja disesuaikan secara spesifik dengan apa yang perlu dilaksanakan tim kerja. Secara strategis, insentif tim menghubungkan
tujuan individu dengan tujuan kelompok kerja biasanya sepuluh orang atau kurang, yang pada gilirannya biasanya dihubungkan
dengan tujuan-tujuan finansial. 5.
Pembagian Keuntungan Program pembagian keuntungan terbagi dalam tiga kategori. Pertama,
program distribusi sekarang menyediakan persentase untuk dibagikan
Universitas Sumatera Utara
tiap triwulan atau tiap tahun kepada karyawan. Kedua, program distribusi yang ditangguhkan menempatkan penghasilan dalam suatu
dana titipan untuk pensiun, pemberhentian, kematian, atau cacat. Ketiga, program gabungan sekitas 20 perusahaan dengan program
pembagian keuntungan mempunyai program gabungan. 6.
Bagi Hasil Program bagi hasil gainsharing biasanya melibatkan seluruh
karyawan dalam satu unit kerja atau perusahaan. Menurut Hariandja 2007 : 267-271 bentuk kompensasi yang dikaitkan
langsung dengan kinerja dapat dalam bentuk insentif yang mengacu pada standar kerja, ada bentuk yang didasarkan pada produk per unit yang dihasilkan individu,
ada yang didasarkan pada prestasi kerja secara umum. Bentuk-bentuk insentif tersebut adalah :
1. Peece rate plan
Peece rate plan yaitu insentif yang diberikan berdasarkan jumlah output atau barang yang dihasilkan seseorang.
2. Production bonus
Production bonus yaitu tambahan upah yang diterima akibat hasil kerja melebihi standar yang ditentukan, dimana pekerja juga
mendapatkan upah pokok. 3.
Commission Commission yaitu insentif yang diberikan berdasarkan jumlah barang
yang terjual.
Universitas Sumatera Utara
4. Maturity curve
Maturity curve yaitu merupakan kurva yang menunjukkan jumlah tambahan gaji yang dapat dicapai sesuai dengan prestasi kerja dan
masa kerja. 5.
Merit raisis Merit raisis yaitu tambahan gaji tertentu kepada seseorang yang
mempunyai prestasi kerja yang sangat memuaskan. 6.
Pay for knowledgepay for skill compensation Pay for knowledgepay for skill compensation yaitu pemberian insentif
yang didasarkan bukan pada apa yang dikerjakan oleh seseorang akan menghasilkan produk nyata, tetapi pada apa yang dapat dilakukan
untuk organisasi melalui pengetahuan yang diperoleh. 7.
Insentif eksekutif Insentif eksekutif yaitu bonus yang diberikan kepada para manajer
eksekutif atas peran mereka berikan untuk menetapkan dan mencapai tingkat keuntungan tertentu bagi organisasi.
2.1.2.4 Menyusun Program Insentif