6. Metode Peringkat
Metode peringkat ranking method adalah metode penilaian kinerja dimana penilai menempatkan seluruh karyawan dari sebuah kelompok
dalam urutan kinerja keseluruhan. 7.
Metode Distribusi Dipaksakan Metode distribusi dipaksakan forced distribution method adalah
metode penilaian kinerja yang mengharuskan penilai untuk membagi orang-orang dalam sebuah kelompok kerja ke dalam sejumlah
kategori terbatas, mirip suatu disribusi frekuensi normal. 8.
Metode Skala Penilaian Berjangkar Keperilakuan Metode skala penilaian berjangkar keperilakuan behavior anchored
rating scaleBARS adalah metode penilaian kinerja yang menggabungkan unsur-unsur skala penilaian tradisional dengan
metode insiden kritis, berbagai tingkat kinerja ditunjukkan sepanjang sebuah skala dengan masing-masing dideskripsikan menurut perilaku
kerja spesifik seorang karyawan.
2.2 Penelitian Terdahulu
Dihya Amwali 2010 dengan judul “Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Insentif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Angkasa Pura II Persero
Bandar Udara Polonia Medan”. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Angkasa Pura II Persero Bandar Udara Polonia Medan yang berjumlah 292
orang. Pengujian yang dilakukan adalah uji validitas dan reliabilitas serta
Universitas Sumatera Utara
pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan insentif secara serentak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Oleh karena itu disarankan kepada PT. Angkasa Pura II Persero Bandar Udara Polonia Medan
untuk memberikan pelatihan ataupun meningkatkan pendidikan dan mempertahankan ataupun meningkatkan insentif yang diberikan kepada karyawan
dengan demikian karyawan akan lebih termotivasi lagi bekerja secara optimal dan produktivitas kerja akan lebih meningkat.
Zulkifli Albar 2009 dengan judul “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pendidikan Berkelanjutan, Komitmen Organisasi, Sistem Reward, Pengalaman
dan Motivasi Auditor Terhadap Kinerja Auditor Inspektorat Provinsi Sumatera Utara”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tingkat pendidikan, pendidikan
berkelanjutan, komitmen organisasi, sistem reward, pengalaman dan motivasi berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap kinerja auditor Inspektorat.
Variabel sistem reward dan motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja auditor Inspektorat. Adapun saran dalam penelitian ini yaitu
peneliti berikutnya agar memperbanyak jumlah variabel independen yang digunakan misalnya seperti jenjang karir, gaya kepemimpinan instansi Inspektorat
misalnya gaya kepemimpinan dikelompokkan berdasarkan pada gaya kepemimpinan atasan berupa gaya kepemimpinan partisipatif atau transformasi.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Kerangka Konseptual
Dalam kerangka penelitian ini dikemukakan variabel yang akan diteliti yaitu tingkat pendidikan dan insentif sebagai variabel bebas dan kinerja pegawai
variabel terikat. Tingkat pendidikan dan insentif merupakan salah satu faktor dalam meningkatkan kinerja pegawai. Pendidikan tidak hanya menambah
pengetahuan dan wawasan, tetapi meningkatkan keterampilan serta keahlian kerja, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja.
Pegawai yang memiliki pendidikan yang tinggi diharapkan mampu menjalankan fungsi manajemen dengan baik dan mampu mengaplikasikan
teknologi untuk mendukung kemudahan dalam menyelesaikan pekerjaan. Dan dengan pemberian insentif, organisasi mengharapkan pegawai yang memiliki
kinerja yang buruk dapat meningkatkan kinerja ke arah yang lebih baik. Berdasarkan uraian diatas maka dibuat kerangka konseptual seperti dalam Gambar
2.1
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Sumber: Nasution 2004, Gunawan 2004, Mathis 2002, diolah 2012
Tingkat Pendidikan X
1
Insentif X
2
Kinerja Pegawai Y
Universitas Sumatera Utara
2.4 Hipotesis