11 Kejadian ini dikenal dengan sebutan Tragedi Simpang KKA yang
merupakan singkatan dari Kertas Kraft Aceh. Data dari NGO’s Coalition for Human Right mencatat ada 46 warga Aceh yang meninggal, 156 terluka parah dan
10 orang menghilang http:ngo-ham.9f.comtragedi_simpang_kka.htm. Pelanggaran Hak Asasi Manusia HAM berat ini terjadi di Simpang Pabrik KKA
Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara. Kejadian ini dikisahkan ulang secara rinci dan runut, juga memiliki
penokohan dan deskripsi yang detail. Tentu saja berita sepanjang ini sangat berbeda dengan berita yang biasa dikonsumsi masyarakat yang hanya
menampilkan sebuah kejadian secara sepintas. Tulisan ini termasuk salah satu tulisan terbaik jurnalisme sastrawi yang dihasilkan oleh wartawan Indonesia.
Berbeda dengan tulisan lain dari genre ini yang terkadang sedikit membosankan dan bertele-tele, tulisan ini benar-benar kuat dalam alur, konflik cerita, dan
mampu membuat pembaca hanyut. Tulisan ini bahkan dibuat menjadi cerita pertama dalam buku Jurnalisme Sastrawi, Antologi Liputan Mendalam dan
Memikat. Kuatnya unsur jurnalisme sastrawi yang ada dalam tulisan ini membuat tulisan ini sangat layak untuk diteliti dibanding beberapa tulisan lain yang ada di
buku tersebut. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melihat konstruksi konflik Aceh dalam laporan jurnalisme sastrawi Sebuah Kegilaan di Simpang Kraft.
I.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
12 ”Bagaimanakah konstruksi konflik Aceh dalam laporan jurnalisme
sastrawi Sebuah Kegilaan di Simpang Kraft?”
I.3 Pembatasan Masalah
Agar tidak terjadi ruang lingkup penelitian yang terlalu luas dan akan mengaburkan penelitian, maka perlu dibuat pembatasan masalah. Pembatasan
masalah yang akan diteliti adalah: 1.
Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif, bertujuan untuk melihat bagaimana sebuah naskah berita panjang mengkonstruksi sebuah isu.
2. Penelitian ini menggunakan analisis framing dengan menggunakan
model analisis Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. 3.
Penelitian ini tidak dimaksudkan untuk meneliti konflik Aceh secara keseluruhan, tapi hanya meneliti sebuah naskah jurnalisme sastrawi
yang membahas konflik Aceh khusunya tragedi Simpang KKA.
I.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis sebuah naskah jurnalisme sastrawi tentang sebuah kejadian pada konflik Aceh.
2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konstruksi pada makna isi
pesan yang terkandung pada naskah berita Sebuah Kegilaan di Simpang Kraft.
Universitas Sumatera Utara
13 3.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana berita panjang bisa mengkonstruksi sebuah isu.
I.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1.
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan berguna untuk memperkaya khazanah penelitian tentang media dan bidang jurnalistik, khususnya
tentang jurnalisme sastrawi dan konstruksi berita oleh media massa. 2.
Secara akademis, penelitian ini dapat disumbangsihkan kepada Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU, guna memperkaya bahan
penelitian dan sumber bacaan. 3.
Secara praktis, diharapkan bermanfaat bagi pembaca agar lebih kritis terhadap informasi yang disajikan media dan memberikan masukan
pemikiran kepada pihak-pihak yang membutuhkan.
I.6 Kerangka Teori