Tingkatan Komunikasi Jurnalistik Ruang Lingkup Ilmu Komunikasi

31 Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson mengemukakan bahwa komunikasi mempunyai dua fungsi umum. Pertama, untuk kelangsungan hidup diri sendiri yang meliputi: keselamatan fisik, meningkatkan kesadaran pribadi, menampilkan diri kita sendiri kepada orang lain dan mencapai ambisi pribadi. Kedua, untuk kelangsungan hidup masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki hubungan sosial dan mengembangkan keberadaan suatu masyarakat.

II.1.2 Tingkatan Komunikasi

Komunikasi memiliki tingkatan yang bisa dilihat dari jumlah orang yang terlibat, sifat pesan dan medium yang digunakan dalam proses penyampaian pesan. Komunikasi yang paling dasar adalah komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang. Ini disebut komunikasi intrapersonal. Komunikasi intrapersonal berupa proses pengolahan informasi melalui panca indera dan sistem syaraf manusia. Tingkatan komunikasi selanjutnya adalah komunikasi interpersonal. Komunikasi ini dilakukan seseorang dengan orang lain, bersifat pribadi dan sampai pada tataran prediksi hasil komunikasinya pada tingkatan psikologis. Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik. Komunikasi interpersonal tidak hanya sekadar penyampaian pesan, tapi juga menentukan kadar hubungan interpersonal. Tingkatan selanjutnya adalah komunikasi kelompok. Jika pada komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok melibatkan beberapa orang Universitas Sumatera Utara 32 yang tergabung dalam sebuah kelompok. Sekelompok orang ini biasanya memiliki rasa keterikatan yang biasanya tidak dimiliki oleh orang lain yang bukan anggota kelompok. Setelah komunikasi kelompok, ada komunikasi organisasi yang menaungi proses komunikasi dalam suatu kelompok yang sudah terorganisasi. Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Tingkatan komunikasi yang terakhir adalah komunikasi massa. Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah audiens yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media massa cetak atau pun elektronik sehingga pesan yang diterima secara serentak dan sesaat. Konteks komunikasi massa dikaitkan dengan komunikasi publik. Komunikasi publik adalah komunikasi antara komunikasi antara seorang pembicara dengan khalayak, yang tidak dikenali satu per satu. Komunikasi demikian sering juga disebut pidato, ceramah, atau kuliah umum.

II.1.3 Jurnalistik

Jurnalistik berasal dari kata journal atau dujour yang merupakan terjemahan dari bahasa Latin diurnal yang berarti harian atau setiap hari. Dari perkataan itulah lahir kata jurnalis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik. MacDougall dalam Kusumaningrat menyebutkan bahwa jurnalisme adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta dan Universitas Sumatera Utara 33 melaporkan peristiwa. Jurnalisme sangat penting di mana pun dan kapan pun. Jurnalisme sangat diperlukan dalam suatu negara demokratis Kusumaningrat, 2009: 15. Bill Kovach dan Tom Rosenstiel dalam bukunya Sembilan Elemen Jurnalisme menjelaskan bahwa setidaknya ada sembilan elemen yang harus ditegakkan para pekerja media Kovach, 2006: 6, yaitu: 1. Kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran. 2. Loyalitas pertama jurnalisme adalah kepada masyarakat. 3. Intisari jurnalisme adalah disiplin verifikasi. 4. Praktisi jurnalisme harus menjaga independensi terhadap sumber berita. 5. Jurnalisme harus menjadi pemantau kekuasaan. 6. Jurnalisme harus menyediakan forum kritik maupun dukungan masyarakat. 7. Jurnalisme harus berupaya keras untuk membuat hal yang penting menarik dan relevan. 8. Jurnalisme harus menyiarkan berita komprehensif dan proporsional. 9. Praktisi jurnalisme harus diperbolehkan mengikuti nurani mereka. Salah satu karya jurnalistik disebut berita. Berita merupakan bagian yang terpenting dari sebuah media. Ibarat sajian makanan, berita adalah menu utamanya. Orang mengonsumsi media karena ingin memenuhi kebutuhannya akan berita. Menurut Ensiklopedi Pers Indonesia Junaedhi, 1991: 26, berita adalah laporan pemberitahuan mengenai terjadinya peristiwa atau keadaan yang bersifat umum dan baru saja terjadi yang disampaikan oleh wartawan dalam media massa. Pendapat senada juga diungkapkan Jakob Oetama 1987: 195, ia berpendapat berita bukanlah fakta. Berita adalah laporan tentang fakta. Universitas Sumatera Utara 34 Suatu peristiwa menjadi berita hanya apabila ditemukan, dilaporkan oleh wartawan dan dimuat pada media yang bersangkutan. Dengan demikian, berita tersebut masuk kepada kesadaran publik hingga akhirnya menjadi pengetahuan publik secara aktual. Kelengkapan fakta dalam laporan suatu peristiwa merupakan syarat dari suatu berita agar dapat disebut faktual. Sehingga fakta yang disajikan lewat laporan tersebut benar-benar nyata dan dapat dibuktikan kebenarannya oleh siapa pun, langsung di tempat kejadian.

II.2 Jurnalisme Sastrawi