Jika F
hitung
≤F
tabel
atau jika signifikansi Fα : terima H
o
atau tolak H
1
. Jika F
hitung
F
tabel
atau jika signifikansi F ≤α : tolak H
o
atau terima H
1
. 2.
Uji pengaruh secara parsial Uji pengaruh variabel secara parsial pada dasarnya menunjukkan seberapa
besar jauh pengaruh satu variabel eksogen secara parsial dalam menerangkan variansi variabel endogen. Uji pengaruh variabel secara parsial dimaksudkan
untuk mengetahui signifikansi statistik koefisien regresi secara parsial, digunakan Uji t t-test. Dengan kriteria uji sebagai berikut.
Jika t
hitung
≤t
tabel
atau jika signifikansi tα : terima H
o
atau tolak H
1
. Jika t
hitung
t
tabel
atau jika signifikansi t ≤α : tolak H
o
atau terima H
1
.
3.5 Pendapatan
Total biaya TC adalah jumlah dari biaya tetap FC dan biaya tidak tetap VC, maka untuk menghitung seluruh biaya TC dengan rumus :
TC = FC + VC
Pendapatan yang diterima dalam usahatani antara lain pendapatan bersih dan pendapatan keluarga. Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan
dan semua biaya yang dikeluarkan. Jadi pendapatan usahatani dihitung dengan rumus :
Pd = TR – TC
Dimana: Pd = Pendapatan usahatani Rp;
TR = Total penerimaan Total Revenue Rp; TC = Total BiayaTotal Cost Rp.
Suratiyah, 2006.
Universitas Sumatera Utara
3.6 Definisi dan Batasan Operasional
Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpahaman mengenai pengertian tentang istilah-istilah dalam penelitian, maka dibuat defenisi dan
batasan operasional sebagai berikut:
3.6.1 Definisi
1. Produksi padi organik adalah banyaknya hasil panen padi organik yang
diperoleh petani per musim tanam. 2.
Upah tenaga kerja adalah banyaknya upah tenaga kerja yang dikeluarkan dalam usahatani padi organik sampai menghasilkan jumlah hasil panen padi
organik, diukur dalam satuan rupiah perorang permusim tanam. 3.
Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan pengemasan, transportasi dan penyusutan.
4. Petani padi organik adalah petani yang membudidayakan padi dengan
seluruhnya menggunakan bahan-bahan organik. 3.6.2
Batasan Operasional
Adapun batasan operasional dalam penelitian ini adalah: 1.
Daerah penelitian adalah Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai.
2. Waktu penelitian adalah musim tanam pertama pada bulan Juni tahun 2012.
3. Sampel penelitian ini adalah petani padi organik di Kelompok Tani Subur.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
4.1 Deskripsi Wilayah 4.1.1 Letak Geografi dan Luas Wilayah
Desa Lubuk Bayas terletak di dataran tinggi dengan ketinggian 5-15 meter di atas permukaan laut dengan suhu rata-rata berkisar 30ºC dengan curah hujan
rata-rata berkisar 200 mmtahun. Tanah di desa ini termasuk tanah jenis aluvial dengan tekstur umumnya lembung berpasir.
Desa Lubuk Bayas terletak di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai dengan luas wilayah 869 Ha. Desa Lubuk Bayas terletak 14 km dari
Ibukota Kecamatan Perbaungan, ± 29 km dari Ibukota Kabupaten Serdang Bedagai dan ± 52 km dari Ibukota Propinsi Sumatera Utara.
Secara administratif mempunyai batas wilayah sebagai berikut : • Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Naga Kisar, Pantai Cermin
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Tanjung Buluh • Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sei Buluh, Sei Mengkudu
• Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tanah Merah, Lubuk Rotan.
4.1.2 Tata Guna Lahan
Desa Lubuk Bayas mempunyai luas lahan 869 Ha. Penggunaan lahan yang paling luas digunakan adalah untuk pertanian sawah, dan yang selebihnya
digunakan untuk pemukiman.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Distribusi Penggunaan Lahan, tahun 2011
No. Jenis Penggunaan Lahan
Luas Areal Ha Persentase
1 2
3 4
Pertanian Sawah Irigasi dan Tadah Hujan Pertanian Bukan Sawah
Non Pertanian Pemukiman
403 12
7 44
86,48 2,58
1,50 9,44
Jumlah 466
100
Sumber : Kantor Kepala Desa Lubuk Bayas, 2011
Dari Tabel 4 dapat diketahui bahwa penggunaan lahan lebih banyak digunakan untuk Pertanian Sawah yaitu 403 Ha 86,48 .
4.1.3 Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk Desa Lubuk Bayas tahun 2011 terdiri dari 3179 jiwa. Berikut penjelasannya melalui Tabel 5, dimana desa ini dibagi atas 4 dusun.
Tabel 5. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin Di Desa Lubuk Bayas, Tahun 2011
No. Dusun
Jumlah Jiwa Laki - laki
Perempuan 1
2 3
4 I
II III
IV 611
1131 915
522 323
625 577
158 288
573 338
364 Jumlah
3179 1527
1052
Sumber : Kantor Kepala Desa Lubuk Bayas, 2011
Dari Tabel 5 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk terbanyak adalah di Dusun II. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin penduduk yang mendominasi
adalah laki-laki yaitu 1527 jiwa.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur Di Desa Lubuk Bayas, Tahun 2011
Kelompok umur Tahun
Total Laki-laki+Perempuan
Persentase
1 1-14
15-44 45-64
65 62
958 1029
960 170
1,95 30,13
32,38 30,2
5,34 Jumlah
3179 100
Sumber : Kantor Kepala Desa Lubuk Bayas, 2011
Dari Tabel 6 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk terbesar di Desa Lubuk Bayas adalah yang berumur 15-44 yaitu 1029 jiwa dengan persentase
32,38.
Tabel 7. Distribusi Penduduk menurut Mata Pencaharian, Tahun 2011
No. Mata Pencaharian
Jumlah KK Persentase
1 2
3 4
5 6
7 Petani
Buruh Tani Wiraswasta
Pegawai Negeri Pengrajin
Pedagang Dan lain-lain
487 121
93 10
15 215
94 47,06
11,69 8,96
0,97 1,45
20,78 9,09
Jumlah 1035
100
Sumber : Kantor Kepala Desa Lubuk Bayas, 2011
Berdasarkan Tabel 7 diketahui bahwa penduduknya mayoritas bermatapencaharian sebagai petani adalah 487 kk dengan persentase 47,06 .
Dan bermata pencaharian ke II setelah petani yaitu pedagang sebanyak 215 kk dengan persentase 20,78 .
Universitas Sumatera Utara
4.1.4 Sarana Dan Prasarana
Kebutuhan masyarakat di Desa Lubuk Bayas cukup terpenuhi. Untuk mencapai desa ini dapat dengan mudah ditempuh dengan menggunakan
kendaraan roda empat atau roda dua yang biasanya dapat ditemui di simpang Pantai Kelang Desa Sei Buluh. Adanya sarana dan prasarana ekonomi,
pendidikan, keamanan, kesehatan, peribadatan, prasarana irigasi, dan sosial dapat semakin mampu menunjang peningkatan sumberdaya yang ada di Desa Lubuk
Bayas, sehingga desa ini dapat berkembang menjadi desa yang lebih baik dengan potensi yang dimilikinya. Berikut dijelaskan dalam Tabel 8 sarana dan prasarana
yang menunjang kegiatan masyarakat di Desa Lubuk Bayas.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 8. Sarana Dan Prasarana Desa Lubuk Bayas, Tahun 2011
No. Sarana Dan Prasarana
Jumlah 1
2
3
4
5
6 7
Kelembagaan ekonomi • Pasar
• Kios pupuk dan pestisida • Kilang padi
• KUD • Koperasi
Lembaga pendidikan • SD Sederajat
• SD Negeri Lembaga keamanan
• Pos kamling Lembaga kesehatan
• Puskesmas pembantu • Posyandu
Peribadatan • Mesjid
• Musholla Prasarana irigasi
Lembaga Sosial
• Balai Desa • PAM
• PLN 1
2 4
1 1
1 1
1
1 2
3 6
2 1
Ada Ada
Sumber : Kantor Kepala Desa Lubuk Bayas, 2011
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Perkembangan Pendapatan Petani Padi Organik Di Desa Lubuk Bayas
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan pendapatan petani di Desa Lubuk Bayas setiap tahunnya meningkat. Hal ini dikarenakan jumlah
penjualan beras organik setiap tahun mengalami kenaikan yang signifikan. Untuk tahun pertama yaitu tahun 2008, penjualan beras organik mencapai 1.500 kg
dengan harga jual Rp.7.500kg, kemudian tahun kedua yaitu tahun 2009 penjualan beras organik meningkat dua kali lipat menjadi 3.000 kg dengan harga jual
Rp.8.000kg. Pada tahun ketiga di tahun 2010 penjualan beras organik mencapai 8.000 kg dengan harga jual Rp.8.500kg, kemudian pada tahun keempat yaitu
tahun 2011 penjualan beras organik meningkat menjadi 15.000 kg dengan harga jual Rp.9.500kg. Pada tahun kelima, penjualan beras organik tahun 2012 sampai
dengan bulan Agustus mencapai 13.000 kg dengan harga jual Rp.10.200kg. Jumlah penjualan beras organik dan harga beras organik disajikan di tabel 9.
Tabel 9. Jumlah Penjualan Beras Organik dan Harga Beras Organik di Desa Lubuk Bayas
Tahun Jumlah Penjualan Beras Organik
Harga Beras Organik Kg
Rpkg
2008 1.500
7.500 2009
3.000 8.000
2010 8.000
8.500 2011
15.000 9.500
2012 13.000
10.200
Sumber : Kelompok Tani Subur, 2012
Universitas Sumatera Utara
Tujuan penjualan beras organik dari tahun ke tahun sudah mulai berkembang dimulai dari koperasi JAPSA hingga ke mitra-mitra penjualan yang
ada di dalam dan diluar Provinsi Sumatera Utara. Perbandingan antara beras organik dengan beras biasa dapat dilihat di
tabel 10 berikut ini.
Tabel 10. Perbandingan Harga Beras Organik dan Harga Beras Biasa di Desa Lubuk Bayas
Tahun Perbandingan Harga
Beras Organik Rpkg Beras Biasa Rpkg
2008 7.500
7.200 2009
8.000 7.500
2010 8.500
8.000 2011
9.500 8.200
2012 10.200
8.200
Sumber : Kelompok Tani Subur, 2012
Dari tabel 10 diatas dilihat bahwa perbandingan beras organik dengan beras biasa pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 belum sangat terlihat
perbedaannya, hal ini dikarenakan pasar yang belum berkembang. Akan tetapi pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 sudah terlihat perbedaan harga beras
organik dengan beras biasa. Hal ini disebabkan semakin berkembangnya tujuan penjualan beras organik. Harga beras organik yang terlihat lebih tinggi
dibandingkan dengan harga beras biasa akan meningkatkan pendapatan petani padi organik. Sehingga pendapatan petani padi organik dapat berkembang dari
tahun ke tahun.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Organik di Desa Lubuk Bayas