Jumlah Anggota Keluarga dan Tanggungan Petani Penyerapan Tenaga Kerja Usahatani Padi Organik

Tabel 15. Komposisi Petani Sampel Berdasarkan Lama Bertani Padi Organik No. Lama Bertani tahun Jumlah Sampel orang Persentase 1. 2. 1-2 3-4 16 42 28 72 Jumlah Min Maks Rata-rata 58 1 4 3 100 Sumber : Analisis Data Primer, 2012 Petani sampel awalnya mencoba bertani padi organik karena adanya komponen lokal yang tersedia. Komponen lokal yang tersedia tersebut yaitu sapi. Hasil kotoran sapi tersebut kemudian diolah oleh petani untuk dijadikan pupuk kandang serta urin sapi. Sehingga dengan memanfaatkan komponen lokal yang tersedia tersebut mendorong petani untuk melakukan pertanian padi organik. Dengan semakin berkembangnya pertanian padi organik maka Dinas Pertanian Kabupaten Serdang Bedagai memberikam pelatihan-pelatihan kepada petani sampel agar petani dapat meningkatkan produksi padi organik mereka. Hal ini menunjukkan bahwa komoditas padi organik sebagai usahatani yang potensial untuk dikelola secara terus-menerus.

5.2.6 Jumlah Anggota Keluarga dan Tanggungan Petani

Hasil penelitian menunjukkan bahwa anggota keluarga petani berjumlah antara 2 orang sampai dengan 6 orang dengan rata-rata jumlah anggota keluarga petani sebanyak 4 orang. Jumlah petani sampel yang memiliki jumlah anggota keluarga dibawah 4 orang adalah sebesar 47, yaitu sebanyak 27 orang, dan yang memiliki jumlah anggota keluarga diatas 4 orang adalah sebesar 53, yaitu sebanyak 31 orang. Jumlah tanggungan petani berjumlah antara 1 orang sampai Universitas Sumatera Utara dengan 6 orang dengan rata-rata jumlah tanggungan petani sebanyak 3 orang. Jumlah petani sampel yang memiliki jumlah tanggungan dibawah 3 orang adalah sebesar sebesar 31, yaitu sebanyak 18 orang, dan yang memiliki jumlah tanggungan diatas 3 orang adalah sebesar 69, yaitu sebanyak 40 orang.

5.2.7 Penyerapan Tenaga Kerja Usahatani Padi Organik

Penggunaan tenaga kerja pada pertanian padi organik berbeda dengan penggunaan tenaga kerja pada pertanian padi konvesional. Perbedaannya terlihat pada kegiatan penangkaran bibit, pencarian komponen pupuk kandang, urin sapi, serta pestisida organik kemudian kegiatan pengolahan komponen tersebut. Sedangkan pertanian padi konvensional menggunakan bibit, pupuk, dan pestisida yang sudah siap pakai. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan tenaga kerja pada pertanian padi organik lebih banyak dibandingkan pertanian konvesional. Tenaga kerja yang diserap dikelompokkan berdasarkan rata-rata mean dari seluruh data yang diperoleh dari seluruh sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyerapan tenaga kerja usahatani padi organik berada antara 10 HKOhaMT sampai dengan 30 HKOhaMT dengan rata-rata 17 HKOhaMT. Komposisi petani padi organik berdasarkan rata-rata penyerapan tenaga kerja usahatani padi organik disajikan pada tabel 16. Tabel 16. Komposisi Petani Sampel Berdasarkan Rata-rata Penyerapan Tenaga Kerja Usahatani Padi Organik No. Tenaga Kerja HKOhaMT Jumlah Sampel orang Persentase 1 2 17 ≥ 17 25 33 43 57 Jumlah 58 100 Sumber : Analisis Data Primer, 2012 Universitas Sumatera Utara Tabel 16 menunjukkan bahwa sebesar 43 petani sampel menggunakan tenaga kerja kurang dari nilai rata-rata penyerapan tenaga kerja sebesar 17 HKOhaMT dalam usahatani padi organik, yaitu sejumlah 25 orang. Sedangkan sebesar 57 menggunakan tenaga kerja lebih dari atau sama dengan nilai rata-rata penyerapan tenaga kerja sebesar 17 HKOhaMT dalam usahatani padi organik, yaitu sejumlah 33 orang. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan tenaga kerja sudah dioptimalkan.

5.2.8 Produktivitas Padi Organik

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Tingkat Adopsi Petani Terhadap Usaha Tani Padi Organik (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

6 82 136

Partisipasi Petani Dalam Penerapanpertanian Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas,Kecamatan Perbaungan,Kabupaten Serdang Bedagai)

1 68 72

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 4 104

Strategi Peningkatan Pendapatan Petani Padi Organik (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai )

0 3 78

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 16

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 4

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 11

Strategi Peningkatan Pendapatan Petani Padi Organik (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai )

0 0 20

Strategi Peningkatan Pendapatan Petani Padi Organik (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai )

0 2 13