Pendapatan Permusim Tanam Pendapatan Perhektar

Min Maks Rata-rata Rp.11.903.400ha Rp.63.750.000ha Rp.40.486.086ha Sumber : Analisis Data Primer, 2012 Dari tabel 31 dapat dilihat jumlah petani sampel dengan penerimaan usahatani perhektar dibawah Rp.40.486.086ha adalah sebesar 41, yaitu sebanyak 24 orang, dan penerimaan usahatani perhektar diatas Rp.40.486.086ha adalah sebesar 59, yaitu sebanyak 34 orang. Penerimaan yang diperoleh petani sampel perhektar dilihat dari besarnya produktivitas padi organik dengan harga jual beras organik. Kelompok Tani Subur yaitu petani sampel melakukan kerjasama dengan JAPSA untuk memasarkan hasil beras organik mereka. Pembayaran yang dilakukan JAPSA kepada kelompok tani adalah kontan. 5.2.11 Pendapatan Usahatani Padi Organik Pendapatan usahatani padi organik petani sampel dapat dilihat dari permusim tanam dan perhektarnya. Pendapatan permusim tanam dapat dilihat dengan mengurangi besarnya penerimaan permusim tanam dengan biaya produksi yang dikeluarkan permusim tanam. Sedangkan pendapatan perhektar dapat dilihat dari besarnya penerimaan usahatani perhektar dikurang dengan biaya produksi yang dikeluarkan perhektarnya.

5.2.11.1 Pendapatan Permusim Tanam

Hasil penelitian pada lampiran 2 menunjukkan bahwa pendapatan yang diperoleh petani selama usahatani padi organik permusim tanam di Desa Lubuk Bayas tersebut berada antara Rp.170.000MT sampai dengan Rp.38.450.000MT dengan rata-rata Rp.10.693.897MT. Pendapatan petani sampel permusim tanam Universitas Sumatera Utara diperoleh perenam bulan sekali. Karena untuk usahatani padi organik hanya dua kali musim tanam dalam setahun. Pendapatan petani sampel Rp.170.000MT dengan luas lahan 0,2 ha sangat kecil bila dibandingkan rata-rata pendapatan yang diperoleh petani. Hal ini dikarenakan ada faktor alam yang mengganggu usahatani padi organik petani sampel, seperti hama tikus yang menyerang padi organik mereka. Sehingga produksi yang diterima petani sampel sangat sedikit. Tabel 32. Pendapatan Permusim Tanam No. Pendapatan RpMT Jumlah Sampel orang Persentase 1 2 10.693.897 ≥ 10.693.897 37 21 64 36 Jumlah Min Maks Rata-rata 58 Rp.170.000MT Rp.38.450.000MT Rp.10.693.897MT 100 Sumber : Analisis Data Primer, 2012 Dari tabel 32 dapat dilihat jumlah petani sampel dengan pendapatan usahatani permusim tanam dibawah Rp.10.693.897MT adalah sebesar 64, yaitu sebanyak 37 orang, dan pendapatan usahatani permusim diatas Rp.10.693.897MT adalah sebesar 36, yaitu sebanyak 21 orang. Pendapatan yang diperoleh petani sampel permusim tanam dilihat dari penerimaan permusim tanam dikurangi biaya produksi selama musim tanam.

5.2.11.2 Pendapatan Perhektar

Hasil penelitian pada lampiran 3 menunjukkan bahwa pendapatan yang diperoleh petani selama usahatani padi organik perhektar di Desa Lubuk Bayas tersebut berada antara Rp.450.000ha sampai dengan Rp.38.450.000ha dengan rata-rata Rp.17.061.810ha. Universitas Sumatera Utara Tabel 33. Pendapatan Perhektar No. Penerimaan RpMT Jumlah Sampel orang Persentase 1 2 17.061.810 ≥ 17.061.810 32 26 55 45 Jumlah Min Maks Rata-rata 57 Rp.450.000ha Rp.38.450.000ha Rp.17.061.810ha 100 Sumber : Analisis Data Primer, 2012 Dari tabel 33 dapat dilihat jumlah petani sampel dengan pendapatan usahatani perhektar dibawah Rp.17.061.810ha adalah sebesar 55, yaitu sebanyak 32 orang, dan pendapatan usahatani perhektar diatas Rp.17.061.810ha adalah sebesar 45, yaitu sebanyak 26 orang. Perbedaan pendapatan yang diperoleh petani sampel dikarenakan luas lahan petani sampel yang berbeda- beda.Faktor yang mempengaruhi pendapatan yaitu skala usaha. Semakin besar luas lahan yang dimiliki petani sampel maka semakin banyak bibit yang ditanam, sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Jika produktivitas meningkat, maka pendapatan yang diperoleh petani padi organik perhektarnya juga akan semakin besar.

b. Hasil Estimasi 5.2.12 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Organik

Pendapatan petani padi organik di Desa Lubuk Bayas dianalisis dengan metode analisis regresi berganda. Pendapatan petani padi organik I diduga dipengaruhi oleh produktivitas padi organik Y, harga bibit Px 1 , harga pupuk kandang Px 2 , harga urin sapi Px 3 , harga pestisida organik Px 4 , upah tenaga kerja Px 5 , dan biaya pemasaran Px 6 . Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Tingkat Adopsi Petani Terhadap Usaha Tani Padi Organik (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

6 82 136

Partisipasi Petani Dalam Penerapanpertanian Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas,Kecamatan Perbaungan,Kabupaten Serdang Bedagai)

1 68 72

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 4 104

Strategi Peningkatan Pendapatan Petani Padi Organik (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai )

0 3 78

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 16

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 4

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 11

Strategi Peningkatan Pendapatan Petani Padi Organik (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai )

0 0 20

Strategi Peningkatan Pendapatan Petani Padi Organik (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai )

0 2 13