Tinjauan Ekonomi Tinjauan Pustaka .1 Tinjauan Agronomis

2.1.2 Tinjauan Ekonomi

Tujuan dari kegiatan atau aktifitas ekonomi seperti yang dilakukan oleh setiap orang adalah bagaimana memadukan faktor ekonomi yang dimiliki dengan jumlah yang terbatas agar memperoleh hasil berupa keuntungan, selanjutnya akan dapat meningkatkan pendapatan dari kegiatan ekonomi tersebut Soekartawi, 1995. Peningkatan pendapatan petani atau pengusaha pertanian ditentukan oleh jumlah produksi yang dapat dihasilkan oleh satu orang petani atau perusahaan pertanian, harga penjualan produksi dan biaya produksi usahatani atau perusahaan pertanian. Jumlah produksi dari satu usahatani atau satu perusahaan pertanian, ditentukan oleh skala usaha dan produktivitas yang dapat diperoleh satu unit usahatani atau perusahaan pertanian. Besarnya skala usahatani dapat ditentukan oleh besarnya jumlah penduduk yang hidup berusaha dalam sektor pertanian Simanjuntak, 2004. Analisis ekonomi dilakukan untuk menghitung sejauh mana usaha yang telah dijalankan dapat memberikan keuntungan. Pendapatan usahatani tersebut hanya akan diperoleh apabila semua biaya yang telah dikeluarkan dapat ditutupi oleh hasil penjualan dari kegiatan produksi yang telah dilakukan Soekartawi, 1995. Ditinjau dari sisi produksi, perbedaan input produksi padi organik dan anorganik hanya terletak pada penggunaan pupuk, pestisida dan zat perangsang tumbuh. Hasil penelitian Sagala 2010 menunjukkan bahwa pendapatan petani padi organik dan anorganik terletak pada input produksi yang digunakan. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 1. Perbedaan input dan harga pertanian anorganik dan organik Keterangan Anorganik Organik Zat Perangsang Tumbuh Rp.25.000liter - Pestisida Rp.100.000rante - Pupuk Rp.2.500kg – Rp.4.000kg Rp.1.000kg – Rp.1.500kg Gabah Kering Rp.600.000rante Rp.833.000rante Beras Rp.5.800kg Rp.8000kg Secara keseluruhan pertanian padi organik lebih menguntungkan daripada pertanian anorganik, sehingga keuntungan yang diperoleh dapat meningkatkan pendapatan petani padi organik Sagala, 2010. Sagala 2010 menganalisis tingkat sosial ekonomi petani dampingan BITRA dan petani anorganik di Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat sosial ekonomi petani organik dampingan BITRA dengan petani anorganik pada tanaman padi sawah. Perbedaan tingkat sosial ekonomi dapat dilihat dari pendapatan yang diperoleh petani padi organik dan anorganik. Penelitian ini menemukan bahwa variabel yang digunakan untuk melihat pengeluaran usahatani meliputi biaya lahan, tenaga kerja, bibit, pupuk dan pestisida. Sedangkan pendapatan petani dapat dilihat melalui penerimaan hasil usahatani. Hasil penelitian Poetryani 2011 menunjukkan bahwa analisis faktor- faktor yang berpengaruh pada usahatani organik adalah jumlah benih dan jumlah tenaga kerja. Sedangkan faktor-faktor yang tidak berpengaruh pada usahatani padi organik adalah jumlah pupuk organik, jumlah pupuk cair, harga benih, dan harga Universitas Sumatera Utara POC. Selanjutnya faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan usahatani padi organik adalah biaya tenaga kerja, produksi gabah organik dan harga gabah organik. Sedangkan faktor-faktor yang tidak berpengaruh adalah biaya benih, biaya pupuk, dan biaya alat bajak.

2.2 Landasan Teori

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Tingkat Adopsi Petani Terhadap Usaha Tani Padi Organik (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

6 82 136

Partisipasi Petani Dalam Penerapanpertanian Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas,Kecamatan Perbaungan,Kabupaten Serdang Bedagai)

1 68 72

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 4 104

Strategi Peningkatan Pendapatan Petani Padi Organik (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai )

0 3 78

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 16

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 4

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 11

Strategi Peningkatan Pendapatan Petani Padi Organik (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai )

0 0 20

Strategi Peningkatan Pendapatan Petani Padi Organik (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai )

0 2 13