Biaya Tenaga Kerja Biaya Produksi Padi Organik Perhektar 1. Bibit

di Desa Lubuk Bayas belum optimal hal ini dilihat dengan banyaknya petani sampel yang mengeluarkan biaya lebih besar dari biaya rata-rata. Pestisida yang digunakan petani sampel yaitu pestisida nabati yang diolah sendiri oleh petani sampel. Harga pestisida nabati berkisar antara Rp.2.000liter sampai dengan Rp.5.000liter. Selain pestisida nabati petani sampel juga menggunakan urin sapi sebagai pestisida organik. Harga urin sapi yang digunakan sebagai pestisida berkisar antara Rp.10.000liter sampai dengan Rp.20.000liter. Perbedaan biaya pestisida organik disebabkan karena harga yang berbeda dan penggunaan yang berbeda pula. Sehingga terjadi perbedaan biaya pestisida organik petani sampel perhektarnya di Desa Lubuk Bayas.

5. Biaya Tenaga Kerja

Hasil penelitian pada lampiran 3 menunjukkan bahwa upah tenaga kerja yang dikeluarkan selama usahatani padi organik perhektar di Desa Lubuk Bayas tersebut berada antara Rp.5.950.000orangha sampai dengan Rp.43.200.000orangha dengan rata-rata Rp.17.209.999orangha. Tabel 28. Biaya Tenaga Kerja Perhektar No. Biaya Tenaga Kerja Rporangha Jumlah Sampel orang Persentase 1 2 17.209.999 ≥ 17.209.999 32 26 55 45 Jumlah Min Maks Rata-rata 58 Rp.5.950.000orangha Rp.43.200.000orangha Rp.17.209.999orangha 100 Sumber : Analisis Data Primer, 2012 Dari tabel 28 dapat dilihat jumlah petani sampel yang mengeluarkan biaya tenaga kerja dibawah Rp.17.209.999orangha adalah sebesar 55, yaitu sebanyak Universitas Sumatera Utara 32 orang, dan yang mengeluarkan biaya tenaga kerja diatas Rp.17.209.999orangha adalah sebesar 45, yaitu sebanyak 26 orang. Pengeluaran biaya upah tenaga kerja di Desa Lubuk Bayas dapat dioptimalkan. Jenis kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kerja perhektarnya yaitu adalah persemaian, penanaman, penyiangan, pemupukan, penyemprotan, pengeringan, panen, dan pascapanen. Pembayaran upah tenaga kerja pada petani sampel dilakukan setelah kegiatan usahatani. Oleh karena itu upah tenaga kerja pada petani sampel juga berbeda-beda tergantung kepada penggunaan tenaga kerja di setiap kegiatan usahatani. Semakin luas lahan usahatani yang diusahakan maka semakin tinggi penggunaan tenaga kerja dan semakin besar juga biaya produksi yang dikeluarkan perhektarnya. 6. Biaya Pemasaran Hasil penelitian pada lampiran 3 menunjukkan bahwa biaya pemasaran yang dikeluarkan selama usahatani padi organik perhektar di Desa Lubuk Bayas tersebut berada antara Rp.933.600ha sampai dengan Rp.8.125.000ha dengan rata-rata Rp.3.216.328ha. Tabel 29. Biaya Pemasaran Perhektar No. Biaya Pemasaran Rpha Jumlah Sampel orang Persentase 1 2 3.216.328 ≥ 3.216.328 33 25 57 43 Jumlah Min Maks Rata-rata 58 Rp.933.600ha Rp.8.125.000ha Rp.3.216.328ha 100 Sumber : Analisis Data Primer, 2012 Dari tabel 29 dapat dilihat jumlah petani sampel yang mengeluarkan biaya pemasaran dibawah Rp.3.216.328ha adalah sebesar 57, yaitu sebanyak 33 Universitas Sumatera Utara orang, dan yang mengeluarkan biaya pemasaran diatas Rp.3.216.328ha adalah sebesar 43, yaitu sebanyak 25 orang. Pengeluaran biaya pemasaran di Desa Lubuk Bayas sudah optimal, hal ini dikarenakan petani sampel yang mengeluarkan biaya pemasaran lebih kecil dari rata-rata biaya lebih banyak dibandingkan petani sampel yang mengeluarkan biaya pemasaran lebih besar dari rata-rata biaya pemasaran yang dikeluarkan. Biaya pemasaran yang dikeluarkan petani sampel yaitu biaya pengemasan, biaya transportasi, dan biaya penyusutan. Biaya pemasaran untuk setiap komponen pada petani sampel berbeda-beda karena jumlah produksi beras organik yang berbeda pula. Biaya pemasaran dihitung perkilogram berdasarkan besarnya produktivitas padi organik. 5.2.10 Penerimaan Usahatani Padi Organik Penerimaan yang diperoleh petani sampel pada usahatani padi organik dapat dilihat dari harga beras organik dikalikan dengan jumlah penjualan beras organik dalam satuan kilogram.

5.2.10.1 Penerimaan Permusim Tanam

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Tingkat Adopsi Petani Terhadap Usaha Tani Padi Organik (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

6 82 136

Partisipasi Petani Dalam Penerapanpertanian Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas,Kecamatan Perbaungan,Kabupaten Serdang Bedagai)

1 68 72

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 4 104

Strategi Peningkatan Pendapatan Petani Padi Organik (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai )

0 3 78

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 16

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 4

Analisis Perkembangan Pendapatan Petani Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 11

Strategi Peningkatan Pendapatan Petani Padi Organik (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai )

0 0 20

Strategi Peningkatan Pendapatan Petani Padi Organik (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai )

0 2 13