commit to user
34
c. Jenis motivasi
Motivasi sebagai kekuatan individu memiliki dua jenis tingkat kekuatan, yaitu :
1 Motivasi primer Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-
motif dasar, motif dasar tersebut berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. Dimyati mengutip pendapat Mc. Dougal bahwa
tingkah laku terdiri dari pemikiran tentang tujuan dan perasaan subjektif dan dorongan mencapai kepuasan, contoh mencari makan,
rasa ingin tahu, dan sebagainya. 2 Motivasi sekunder
Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari, motif ini dikaitkan dengan motif sosial, sikap dan emosi dalam belajar terkait
komponen penting seperti afektif, kognitif dan konasi, sehingga motivasi sekunder dan primer sangat penting dikaitkan oleh
mahasiswa dalam usaha pencapaian prestasi belajar Dimyati dan Mudjiono, 2006.
Motivasi dibedakan berdasarkan sebab-sebab timbulnya motivasi itu sendiri ke dalam dua golongan, yaitu :
1 Motivasi intrinsik Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri
pribadi individu itu sendiri tanpa adanya pengaruh dari luar individu.
commit to user
35
Contoh : seseorang belajar piano karena ia termotivasi agar mampu memainkan alat musik, tidak hanya sebagai pendengar saja.
2 Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku individu
yang ada di luar perbuatan yang dilakukannya. Ia mendapat pengaruh atau rangsangan dari luar. Contoh : seseorang akan mengerjakan tugas
setelah diberi tahu bahwa besok tugasnya harus dikumpulkan Suryabrata, 2002.
d. Karakteristik motivasi
1 Climber
Pada tipe ini, dimana seseorang akan terus berusaha mencapai puncak tanpa mempertimbangkan lebih jauh mengenai keuntungan
atau kerugian, ketidakberuntungan atau keberuntungan. Tipe ini juga cenderung tidak pernah mempermasalahkan usia, gender, ras,
ketidakmampuan fisik atau mental, atau berbagai rintangan lain untuk mencapai puncak kesuksesannya.
2 Camper
Pada tipe ini, seseorang bekerja keras tetapi hanya sebatas apa yang mampu dia lakukan. Pada dasarnya keberhasilan bisa diraih lebih
baik lagi, tetapi dia cenderung untuk tidak mau mencapainya. Dia sudah cukup puas dengan apa yang sudah diraihnya.
commit to user
36
3 Quitter
Pada tipe ini, s Dia lebih memilih sesuatu yang mudah, tanpa gejolak. Akan tetapi,
apabila menghadapi kesukaran, dia cenderung lebih mudah terkena depresi atau frustasi, dan dia lebih memilih melarikan diri dari
pekerjaannya, padahal sebetulnya dia punya potensi untuk mencapai sukses Chandra, 2009.
e. Komponen motivasi