commit to user
47
4 Kimball Young dalam Kartono, 1994 mengungkapkan bahwa kepemimpinan adalah bentuk dominasi didasari kemauan pribadi yang
sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu, berdasarkan akseptasi atau penerimaan oleh kelompoknya dan
memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi khusus. 5 Moeldjono 2009 mengungkapkan bahwa kepemimpinan adalah
proses mempengaruhi orang lain, untuk memahami dan setuju kepada apa yang perlu dilakukan dan bagaimana tugas itu dilakukan secara
efektif serta proses untuk memfasilitasi upaya individu dan kolektif untuk mencapai tujuan bersama.
6 Yukl 2009 menyiratkan bahwa kepemimpinan merupakan suatu proses seorang pemimpin mempengaruhi pengikutnya untuk hal-hal
berikut : mengintepretasikan keadaan lingkungan organisasi, pemilihan tujuan organisasi, pengorganisasian kerja dan memotivasi
pengikut untuk mencapai tujuan organisasi, mempertahankan kerjasama dan tim kerja dan mengorganisasi dukungan dan kerjasama
orang dari luar organisasi.
b. Unsur dalam kepemimpinan
1 Adanya seseorang yang berfungsi memimpin, yang disebut pemimpin. 2 Adanya orang lain yang dipimpin
3 Adanya kegiatan menggerakkan orang lain, yang dilakukan dengan mempengaruhi dan mengarahkan perasaan, pikiran, dan tingkah
lakunya.
commit to user
48
4 Adanya tujuan yang hendak dicapai, baik yang dirumuskan secara sistematis maupun bersifat sukarela.
5 Berlangsung berupa proses di dalamnya kelompok atau organisasi, baik besar maupun kecil, dengan banyak maupun sedikit orang yang
dipimpin.
c. Teori kepemimpinan
1 Teori kepemimpinan sifat traith theory Studi mengenai sifat atau ciri mula-mula mencoba untuk
mengidentifikasi karakteristik-karakteristik fisik, ciri kepribadian, dan kemampuan orang yang dipercaya sebagai pemimpin alami. Ratusan
studi tentang sifat atau ciri telah dilakukan, namun sifat atau ciri tersebut tidak memiliki hubungan yang kuat dan konsisten dengan
keberhasilan kepemimpinan seseorang. Penelitian mengenai sifat atau ciri tidak memperhatikan pertanyaan tentang bagaimana sifat atau ciri
itu berinteraksi sebagai suatu integrator dari kepribadian dan perilaku atau bagaimana situasi menentukan relevansi dari berbagai sifat atau
ciri dan kemampuan bagi keberhasilan seorang pemimpin Junaidi, 2010.
Teori sifat berusaha untuk mengidentifikasi karakteristik khas fisik, mental, dan kepribadian yang dikaitkan dengan keberhasilan
kepemimpinan. Teori ini menekankan atribut pribadi pemimpin. Keberhasilan manajerial disebabkan oleh karena pemimpin memiliki
kemampuan yang luar biasa, antara lain intelegensia dan kepribadian.
commit to user
49
Teori ini menekankan pada upaya untuk mencari korelasi yang signifikan tentang atribut pemimpin dan kriteria keberhasilan seorang
pemimpin. Pemimpin dapat melaksanakan kepemimpinan dengan baik
harus memiliki sifat-sifat tertentu yang akan menunjang bagi tindakan dan pemikiran ke arah mana proses kepemimpinannya itu diarahkan
Yukl, 2009. 2 Teori kepemimpinan perilaku behavioral theory
Kebanyakan studi mengenai perilaku kepemimpinan selama periode tersebut menggunakan kuesioner untuk mengukur perilaku
yang berorientasi pada tugas dan yang berorientasi pada hubungan. Beberapa studi telah dilakukan untuk melihat bagaimana perilaku
tersebut dihubungkan
dengan kriteria
tentang efektivitas
kepemimpinan seperti kepuasan dan kinerja bawahan. Peneliti-peneliti lainnya menggunakan eksperimen laboratorium atau lapangan untuk
menyelidiki bagaimana perilaku pemimpin mempengaruhi kepuasan dan kinerja bawahan. Menurut teori ini, perilaku pemimpin pada
dasarnya terdiri dari perilaku yang pusat perhatiannya kepada manusia dan perilaku yang pusat perhatiannya pada produksi.
3 Teori kepemimpinan situasional situational theory Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional
ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi
organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu
commit to user
50
dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu adalah:
a Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas; b Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan;
c Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan; d Norma yang dianut kelompok;
e Rentang kendali; f Ancaman dari luar organisasi;
g Tingkat stress; h Iklim yang terdapat dalam organisasi
Sofa, 2009. Efektivitas
kepemimpinan seseorang
ditentukan oleh
situasi yang dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar cocok dengan dan mampu memenuhi
tuntutan situasi tersebut. Penyesuaian gaya kepemimpinan dimaksud adalah kemampuan menentukan ciri kepemimpinan dan perilaku
tertentu karena tuntutan situasi tertentu. Oleh karena itu, dalam kepemimpinan situasional penting bagi setiap pemimpin untuk
mengadakan diagnosa dengan baik tentang situasi. Sehingga pemimpin yang baik menurut teori ini, harus mampu:
a Mengubah-ubah perilakunya sesuai dengan situasinya, b Mampu memperlakukan bawahan sesuai dengan kebutuhan dan
motif yang berbeda-beda.
commit to user
51
Jadi, berdasarkan teori kepemimpinan situasional semua variabel situasi waktu, tuntutan tugas, iklim organisasi, harapan dan
kemampuan atasan, teman sejawat, bawahan adalah sangat penting yaitu tingkah laku pemimpin dalam hubungannya dengan para
bawahan Wahjosumidjo, 1987. Di dalam pendekatan situasional atau kontingensi, terdapat
empat model kepemimpinan sebagai berikut : a Model kepemimpinan situasional dari Hersey dan Banchard yang
menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang paling efektif bervariasi dengan kesiapan bawahan.
b Kepemimpinan dan
situasi kerja
model Fiedler
yang mengemukakan bahwa tidak ada satu gaya kepemimpinan yang
cocok untuk setiap situasi. Untuk itu, diperlukan kemampuan dalam mengubah situasi lingkungan agar cocok dengan pemimpin.
c Pendekatan jalur sasaran, didasarkan pada motivasi model, harapan, yang menyatakan motivasi seseorang didasarkan pada
harapan akan imbalan dan daya tarik imbalan itu untuk diperoleh karyawan.
d Merumuskan penyertaan bawahan Uno, 2008.
d. Ciri-ciri kepemimpinan