homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat
grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan
sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di standardized.
Dasar analisis Ghozali 2005: 126: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.6.3. Pengujian Hipotesis
4.6.3.1. Pengujian Hipotesis Pertama
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat statistik Statistical Package For The Social Sciens SPSS dapat digunakan untuk
melakukan analisis sebab akibat dengan lebih akurat karena telah dilengkapi dengan neighbor analysis yang biasa digunakan dalam ilmu interpolasi Prastisto,
2009.
Universitas Sumatera Utara
Pengujian hipotesis pada penelitian ini membutuhkan dua pengujian hipotesis. Pengujian pertama menggunakan uji faktor dengan KMO Kaiser-
Meyer-Oikin yang bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang telah terambil berpengaruh terhadap variabel dependen yang
cukup untuk difaktorkan. Jika hasil diatas 0,500 berarti sudah memenuhi syarat. Jadi dapat disimpulkan bahwa analisis faktor dapat diteruskan. Variabel
independen yang digunakan adalah DPR, DER, ROE, size, IOS dan komisaris independen terhadap nilai perusahaan sebagai variable dependen.
Setelah dilakukan uji faktor, maka melakukan pengujian yaitu model regresi multivariate, variabel yang berpengaruh terhadap CSR adalah DPR X
1
, DER X
2
, ROE X
3
, size X
4
, IOS X
5
, komisaris independen X
6
Y= a + b . Metode ini
akan menguji tingkat signifikansi dari pengaruh semua variabel independennya. Adapun bentuk persamaan regresinya adalah :
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ b
6
X
6
Dimana : + e
Y = Nilai Perusahaan
a = Konstanta.
b
1
– b
6
X
= koefisien regresi variabel bebas.
1
X =
DPR
2
X =
DER
3
X =
ROE
4
X = Size
5
X =
IOS
6
e = error
=
Komisaris independen
Universitas Sumatera Utara
Pengujian hasil analisis regresi dilakukan melalui uji F untuk mengetahui pengaruh secara simultan uji t untuk mengetahui pengaruh secara parsial.
Hipotesis untuk uji statistik F adalah sebagai berikut: 1. Ha : b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ b
4
≠ b
5
≠ b
6
Artinya : DPR X ≠ 0
1
, DER X
2
, ROE X
3
, size X
4
, IOS X
5
, komisaris independen X
6
Kriteria pengambilan keputusan: . secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan.
1. Jika F
hitung
F
tabel
dengan tingkat signifikansi 5 maka H
a
2. Jika F dapat diterima.
hitung
F
tabel
, dengan tingkat signifikansi 5 maka H
a
tidak dapat
Hipotesis untuk uji statistik t digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh dari variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen atau
untuk melihat variabel apa yang memberikan pengaruh secara dominan diantara variabel yang ada. Hipotesis untuk uji statistik t dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: diterima
1. Ha : b
1
Artinya : DPR X ≠ 0
1
, DER X
2
, ROE X
3
, size X
4
, IOS X
5
, komisaris independen X
6
Kriteria pengambilan keputusan:
s
ecara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
1. Jika t
hitung
t
tabel
df , α2 atau t
hitung
-t
tabel
df, α2, maka Ha dapat diterima.
Universitas Sumatera Utara
2. Jika – t
tabel
t
hitung
df , α2 atau t
hitung
t
tabel
df, α2, maka H
a
tidak dapat diterima.
4.6.3.2. Pengujian Hipotesis Kedua