Kerangka Konsep KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep dibangun untuk menunjukkan hubungan pengaruh antara masing-masing variabel dalam suatu penelitian. Adapun kerangka konsep dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Independen Variabel Dependen Variabel Gambar 3.1 Kerangka Konsep sebelum Uji Faktor DPR X 1 Komisaris Independen X 6 Size X 4 DER X 2 ROE X 3 IOS X 5 Nilai Perusahaan Y Universitas Sumatera Utara Uji faktor bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen yang telah diambil berpengaruh terhadap variabel dependen yang cukup kuat untuk difaktorkan. Berdasarkan kerangka konsep penelitian sebelum dilakukan uji faktor, dapat dijelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan yaitu DPR, DER, ROE, size, IOS dan komisaris independen. Menurut Bowman dan Haire 1976, Preston 1978 dalam Hackston dan Milne 1996. Hal ini berkaitan dengan image positif yang ditimbulkan dari CSR yang dijalankan perusahaan tersebut. Tingkat leverage yang tinggi berarti memiliki hutang yang lebih besar dibandingkan modal, jika hal ini berlangsung terus-menerus maka jumlah hutang semakin meningkat dan akan menurunkan nilai perusahaan karena jumlah hutang yang melewati titik optimalnya akan menyebabkan pengeluaran terhadap biaya tetap berupa bunga yang harus dibayarkan perusahaan menjadi meningkat sehingga akan menurunkan laba perusahaan. Investor tentunya tidak suka dengan situasi ini, maka kecenderungannya akan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. IOS merupakan petunjuk yang lebih luas dimana nilai perusahaan sebagai tujuan utama tergantung pada pengeluaran perusahaan dimasa yang akan datang Myers, 1977. Kemudian berdasarkan teori yang disampaikan Fama 1978, mengatakan bahwa nilai perusahaan semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa keputusan investasi itu penting, karena untuk mencapai tujuan perusahaan hanya akan dihasilkan Universitas Sumatera Utara melalui kegiatan investasi perusahaan, maka semakin baik IOS maka nilai perusahaan juga semakin baik. Salah satu parameter yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan adalah size yang dapat diproksikan dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan tersebut. Penambahan variabel size pada penelitian ini merujuk pada pendapat Schmalensee 1989 menemukan bahwa perusahaan besar lebih profitable dibandingkan dengan perusahaan kecil dalam industri yang sama. Pada umumnya perusahaan besar memiliki total aktiva yang besar pula sehingga dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut dan akhirnya saham tersebut mampu bertahan pada harga yang tinggi, dan akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sujoko dan Soebinatoro 2007 serta Herawaty 2008 yang konsisten menemukan hasil bahwa size berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, hal ini menunjukkan semakin besar perusahaan maka semakin baik nilai perusahaannya. Investor akan bereaksi lebih tinggi terhadap perusahaan yang mempunyai profitabilitas yang tinggi. Para investor akan lebih percaya menanamkan modalnya pada perusahaan yang mempunyai profit maksimal, agar tingkat resiko atas modal yang mereka tanamkan tersebut lebih kecil. Sesuai dengan singnally theory dari Bhattacarya yang mengemukakan bahwa profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang bagus sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat. Keberadaan dewan komisaris independen diharapkan mampu menjadi kontrol terhadap pelaksanaan tata kelola yang baik dalam perusahaan karena Universitas Sumatera Utara tingkat independensi yang dimiliki oleh komisaris mampu bertindak independen dalam pengambilan setiap keputusan. Penelitian ini menggunakan analisis faktor. Tujuan utama dari analisis faktor adalah mendefinisikan struktur suatu data matriks dan menganalisis struktur silang hubungan korelasi antar sejumlah besar variabel dengan cara mendefinisikan satu set kesamaan variabel atau dimensi dan sering disebut faktor. Dengan analisis faktor, peneliti mengidentifikasi dimensi suatu struktur dan kemudian menentukan sampai seberapa jauh setiap variabel dapat dijelaskan oleh setiap dimensi. Jadi analisis faktor ingin menemukan suatu cara meringkas summarize informasi yang ada dalam variabel asli awal menjadi satu set dimensi baru atau variate factor. Hal ini dilakukan dengan cara menentukan struktur lewat data summarization atau lewat data reduction pengurangan data. Jika hasil uji KMO Kaiser-Meyer-Olkin ternyata dibawah 0,05, berarti data tidak dapat dilakukan analisis faktor. Untuk itu kita harus melihat anti image matrix untuk menentukan variabel mana saja yang harus dibuang agar dapat dilakukan analisis faktor. Kerangka konsep yang memperlihatkan pengaruh dalam penelitian ini setelah dilakukan uji faktor, dapat dilihat dalam skema di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Independen Variabel Moderating Variabel Dependen Variabel Gambar 3.2. Kerangka Konsep setelah Uji Faktor

3.2 Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Dengan Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Moderating Variabel (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Yang Terdaftar di Bursa Efek Indones

3 47 106

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham Dengan Devidend Per Share Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 55 128

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 38 84

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Total Asset Terhadap Harga Saham Dengan Beta Saham Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 43 129

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 44 63

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 38 122

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 68 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014

2 82 70

Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Dengan Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Moderating Variabel (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Yang Terdaftar di Bursa Efek Indones

0 0 17