2. Jika – t
tabel
t
hitung
df , α2 atau t
hitung
t
tabel
df, α2, maka H
a
tidak dapat diterima.
4.6.3.2. Pengujian Hipotesis Kedua
Pengujian hipotesis kedua untuk menguji interaksi CSR terhadap variabel independen berbeda dalam mempengaruhi nilai perusahaan. Pengujian ini untuk
membuktikan hipotesis bahwa CSR merupakan variabel moderating yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan variabel independen terhadap variabel
dependen. Ada 3 tiga cara menguji regresi dengan variabel moderating Ghozali 2005: 201 , yaitu:
1. Uji interaksi Uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regression
Analysis MRA merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi perkalian dua atau
lebih variabel independen. 2. Uji selisih mutlak
Frucot dan Shearon 1961 mengajukan model regresi yang agak berbeda untuk menguji pengaruh moderasi yaitu dengan model nilai selisih
mutlak dari variabel independen . 3. Uji residual
Untuk mengatasi multikolonieritas maka pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode uji residual Ghozali, 2005:207. Seluruh variabel
independen harus diregresikan dengan variabel moderating. Untuk mengetahui
Universitas Sumatera Utara
pengaruhnya, dapat dilakukan persamaan regresi dengan model berikut ini: Z = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ b
6
X
6
Setelah menghasilkan persamaan diatas, maka akan menghasilkan nilai residual, selanjutnya akan ditransformasikan yang akan menghasilkan nilai
absolut residual yang akan diregresikan dengan variabel CSR, sehingga akan menghasilkan persamaan dengan model berikut:
+ │e│
│e│ = a +b
7
Dimana: CSR
Z = Moderating CSR
a = Konstanta.
b
1
– b
6
b = koefisien regresi variabel bebas.
7
X
= koefisien regresi variabel moderating
1
X =
DPR
2
X =
DER
3
X =
ROE
4
X = Size
5
X =
IOS
6
e = error
=
Komisaris independen
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Analisis Faktor
Analisis faktor mengkehendaki bahwa matriks data harus memiliki korelasi yang cukup agar dapat dilakukan analisis faktor. Jika berdasarkan data
visual tidak ada nilai korelasi yang diatas 0,30, maka analisis faktor tidak dapat dilakukan. Korelasi antara variabel dapat juga dianalisis dengan menghitung
partial correlation antar variabel yaitu korelasi antar variabel dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan..
Cara lain menentukan dapat tidaknya dilakukan analisis faktor adalah melihat matrix korelasi secara keseluruhan. Untuk menguji apakah terdapat
korelasi antar variabel digunakan uji Bartlett test of sphericity. Jika hasilnya signifikan berarti matrik korelasi memiliki korelasi signifikan dengan sejumlah
variabel. Uji lain yang digunakan untuk melihat interkorelasi antar variabel dan dapat tidaknya analisis faktor dilakukan adalah measure of sampling adequacy
MSA. Nilai MSA bervariasi dari 0 sampai 1, jika nilai MSA 0,50 maka analisis faktor tidak dapat dilakukan.
5.1.1. Analisis Faktor Pertama