Angket Kecerdasan Emosional Penyusunan Instrumen

Cokro Wibowo, 2014 PENGARUH MOD EL COOPERATIVE LEARNING TIPE TGT D AN PEER TEACHING D ALAM PERMAINAN BOLA BESAR TERHAD AP PENGEMBANGAN KECERD ASAN EMOSIONAL SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sesuai dengan permasalahan yang hendak diungkap dalam penelitian, penulis menggunakan dua jenis instrumen penelitian yaitu angket kecerdasan emosional dan lembar observasi.

a. Angket Kecerdasan Emosional

Riduwan 2008: 99 mengemukakan bahwa “Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respons responden sesu ai dengan permintaan pengguna”. Selanjutnya Arikunto 2002: 125 mengemukakan bahwa “Angket berupa sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden berkenaan dengan pribadinya atau hal-hal yang diketahui.” Dari pernyataan tersebut maka angket merupakan instrumen yang sesuai untuk memperoleh informasi yang lengkap dan mendalam mengenai suatu masalah atau keadaan pribadi responden. Angket yang dikembangkan penulis dalam penelitian ini mengacu dengan instrumen kecerdasan emosional yang dikembangkan oleh Goleman, 2000: 403-405. Langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen kecerdasan emosional terlebih dahulu menentukan konsep teoritis tentang kecerdasan emosional, membuat kisi-kisi, kisi-kisi tersebut dikembangkan menjadi pertanyaan atau pernyataan untuk mengungkap kecerdasan emosional. Mengenai penyusunan instrumen, Surakhmad 1989: 184 menjabarkan: a. Rumuskan setiap pernyataan sejelas-jelasnya dan seringkas-ringkasnya. b. Mengajukan pernyataan-pernyataan yang memang dapat dijawab oleh responden, pernyataan mana yang menimbulkan kesan agresif. c. Sifat pernyataan harus bersifat netral dan objektif d. Mengajukan hanya pernyataan yang jawabannya tidak dapat diperoleh dari sumber lain. Skala pengukuran yang digunakan dalam penyekoran angket penelitian, penulis mengacu pada skala Likert. Mengenai skala Likert ini, Sudjana dan Ibrahim 2001:107 mengemukakan: Skala Likert dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden, apakah pernyataan itu didukung atau ditolak, melalui rentangan nilai tertentu. Oleh sebab itu pernyataan ada dua kategori, yakni pernyataan Cokro Wibowo, 2014 PENGARUH MOD EL COOPERATIVE LEARNING TIPE TGT D AN PEER TEACHING D ALAM PERMAINAN BOLA BESAR TERHAD AP PENGEMBANGAN KECERD ASAN EMOSIONAL SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu positif dan pernyataan negatif. Salah satu skala sikap yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan adalah skala Likert. Berdasarkan alternatif jawaban yang disediakan untuk setiap pernyataan terdiri dari empat alternatif jawaban, dari mulai yang positif sampai yang negatif. Gradasi jawaban instrumen ini, Sugiyono 2012: 93 mengemukakan bahwa, “ Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sa ngat negatif….” Adapun alternatif jawaban yang penulis sediakan untuk setiap item pernyataan dimulai dari Selalu SS, Sering SR, Jarang JR, Tidak Pernah TP. Penulis dalam hal alternatif jawaban tidak menyediakan jawaban “kadang- kadang KD” dengan pertimbangan sebagai berikut: 1. Alternatif jawaban kadang-kadang KD akan menimbulkan bias dalam pengelolaan data. Kemungkinan bias karena siswa tidak memahami arti pernyataan sehingga mereka mengambil jalan tengah, yang dapat diartikan sebagai kadang-kadang KD. 2. Alternatif jawaban dengan empat kategori tidak mengurangi validitas pengujian data dalam penelitian ini, dan dapat dipakai untuk melihat kecenderungan emosional siswa secara lebih jelas. Tabel 3.1 Skor Alternatif Jawaban Alternatif Jawaban Skor pernyataan Positif Negatif Selalu SS 4 1 Sering SR 3 2 Jarang JR 2 3 Tidak Pernah TP 1 4 Kisi-kisi angket kecerdasan emosional yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat dalam Tabel 3.2 Cokro Wibowo, 2014 PENGARUH MOD EL COOPERATIVE LEARNING TIPE TGT D AN PEER TEACHING D ALAM PERMAINAN BOLA BESAR TERHAD AP PENGEMBANGAN KECERD ASAN EMOSIONAL SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Kecerdasan Emosional Sumber: Syamsu Yusuf dan A. Juntika Nurihsan, 2008: 240-241 Variabel Aspek Indikator KECERDASAN EMOSIONAL Definisi operasionalnya: adalah kemampuan mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. 1. Kesadaran diri Definisi operasional: Kemampuan mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi 1.1 Siswa mampu mengenal dan merasakan emosi sendiri 1.2 Siswa mampu memahami faktor penyebab perasaan yang timbul 1.3 Siswa mampu mengenal pengaruh perasaan terhadap tindakan 2. Pengendalian diri Definisi operasional: Kemampuan menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepat 2.1 Siswa mampu bersikap toleran terhadap frustrasi 2.2 Siswa mampu mengendalikan marah secara lebih baik 2.3 Siswa mampu mengendalikan perilaku agresif yang merusak diri sendiri dan orang lain 2.4 Siswa mampu memiliki perasaan yang positif tentang diri sendiri dan orang lain 2.5 Siswa mampu untuk mengatasi stres 2.6 Siswa mampu mengurangi perasaan kesepian dan cemas 3. Motivasi diri Definisi operasional: Kemampuan menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan 3.1 Siswa mampu memiliki rasa tanggung jawab 3.2 Siswa mampu memusatkan perhatian pada tugas yang dikerjakan 3.3 Siswa mampu tidak bersikap impulsive lebih menguasai diri 4. Empati Definisi operasional: 4.1 Siswa mampu menerima sudut pandang orang lain 4.2 Siswa mampu memiliki kepekaan terhadap perasaan orang lain Cokro Wibowo, 2014 PENGARUH MOD EL COOPERATIVE LEARNING TIPE TGT D AN PEER TEACHING D ALAM PERMAINAN BOLA BESAR TERHAD AP PENGEMBANGAN KECERD ASAN EMOSIONAL SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel Aspek Indikator Kemampuan menangkap isyarat- isyarat sosial yang tersembunyi yang menunjukkan apa yang dibutuhkan atau yang diinginkan orang lain. 4.3 Siswa mampu mendengarkan orang lain 5. Membina hubungan Definisi operasional: Kemampuan menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan sosial. 5.1 Siswa mampu memahami pentingnya membina hubungan dengan orang lain 5.2 Siswa mampu menyelesaikan konflik dengan orang lain 5.3 Siswa memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain 5.4 Siswa mampu memiliki sikap bersahabat atau mudah bergaul dengan orang lain 5.5 Siswa mampu memiliki sikap tenggang rasa 5.6 Siswa mampu memiliki perhatian terhadap kepentingan orang lain 5.7 Siswa mampu dapat hidup selaras dengan kelompok 5.8 Siswa mampu bersikap senang berbagi rasa dan bekerja sama 5.9 Siswa mampu bersikap demokratis Cokro Wibowo, 2014 PENGARUH MOD EL COOPERATIVE LEARNING TIPE TGT D AN PEER TEACHING D ALAM PERMAINAN BOLA BESAR TERHAD AP PENGEMBANGAN KECERD ASAN EMOSIONAL SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Lembar Observasi