Metode Pengumpulan Data Definisi Operasional Variabel Penelitian

Untuk analisis statistik umur dikategorikan berdasarkan dibawah usia lanjut dan usia lanjut keatas menurut Dep Kes RI dibedakan atas : 1. 55 tahun 2. ≥55 tahun 3.5.2.2 Jenis kelamin adalah suatu ciri khas penderita Asma Bronkial, dikategorikan atas : 1. Laki-laki 2. Perempuan 3.5.2.3 Suku adalah suatu kebudayaan yang dianut penderita Asma Bronkial, dikategorikan atas : 1. Aceh 2. Jawa 3. Batak ` 4. Padang 5. Lainnya 3.5.2.4 Agama adalah suatu keyakinan yang di anut penderita Asma Bronkial, dikategorikan atas : 1. Islam 2. Kristen Protestan 3. Kristen Katolik 4. Budha 5. Hindu 3.5.2.5 Pekerjaan adalah aktivitas utama yang dilakukan penderita Asma Bronkial, dikategorikan atas : 1. Pegawai Negeri Sipil, TNI, Polri, Pensiunan, Honorer 2. Pegawai Swasta 3. Wiraswasta 4. Ibu Rumah Tangga 5. PelajarMahasiswa 6. Tidak Bekerja 3.5.2.6 Status perkawinan adalah status pernikahan penderita Asma Bronkial yang tercatat pada kartu status, dikategorikan atas : 1. Kawin 2. Tidak Kawin 3.5.2.7 Daerah asal adalah tempat tinggal, menetap atau asal penderita Asma Bronkial, dikategorikan atas : 1. Kota Langsa 2. Luar Kota Langsa 3.5.3 Lama rawatan rata-rata Lama rawatan rata-rata adalah waktu rata – rata penderita Asma Bronkial di rawat di Rumah Sakit, dari pertama masuk sampai hari terakhir perawatan sesuai yang terdapat pada kartu status. 3.5.4 Keadaan sewaktu pulang Keadaan sewaktu pulang adalah keadaan penderita Asma Bronkial pada waktu pulang sesuai yang terdapat pada kartu status, dikategorikan atas : 1. Pulang Berobat Jalan PBJ 2. Pulang Atas Permintaan Sendiri PAPS 3. Meninggal Dunia 3.5.5 Sumber biaya Sumber biaya adalah sumber pembiayaan yang digunakan oleh penderita Asma Bronkial selama dirawat di Rumah Sakit yang terdapat pada kartu status, dikategorikan atas : 1. Bukan Biaya Sendiri Jamkesmas, JKA, Askes, Jamsostek, Pt 2. Biaya Sendiri Umum

3.6 Teknik Analisa Data

Data yang diperoleh diolah dan dianalisa dengan menggunakan sistem komputerisasi. Data univariat di jelaskan secara deskriptif dan data bivariat di analisa menggunakan uji statistik uji Chi-Square dan uji Mann-Whitney kemudian di sajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, diagram pie dan diagram bar. BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kota Langsa merupakan bagian dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam terletak pada 04 o 24’ 35,68” – 04 o 33’27,03” Lintang Utara dan 97 o 53’14,59” – 98 o 04’42,16” Bujur timur. Luas wilayah keseluruhan 262,41 Km2, panjang garis pantai 16 Km dengan batasan wilayah Kota Langsa. Adapun lokasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa yang terletak di Kecamatan Langsa Kota, dengan status pemilikan Pemerintahan Kota Langsa, yang berdasarkan wilayah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka 2. Sebelah Barat berbatasan dengan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur 3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur 4. Sebelah Timur berbataan dengan Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa didirikan pada tahun 1915 oleh Pemerintah Kolonial Belanda diatas areal tanah seluas ± 35.800 M 2 sebagai balai pengobatan serdadu Belanda, Pemerintah Kolonial Belanda mulai melakukan pengembangan dari segi fisik bangunan, peralatan kesehatan dan tenaga medis, akibat agresi militer di Aceh banyak serdadu Belanda yang tewas dan luka. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia membuat Pemerintah Kolonial Belanda harus pergi dari Bumi Rencong Aceh sehingga meninggalkan bangunan fisik dan membuat masyarakat pribumi mulai menggunakannya sebagai balai pengobatan kesehatan.