Distribusi Proporsi Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi Asma Bronkial seperti tekanan jiwa, polusi udara dan lingkungan kerja. Pada jenis kelamin perempuan mulai dari rentang umur 15-22 tahun terus mengalami peningkatan yang cukup tinggi sampai rentang umur 31-38 tahun, ini kemungkinan karena pada rentang usia tersebut aktivitas meningkat. Serangan Asma Bronkial pada orang dewasa dimulai pada umur lebih dari 35 tahun. Pada rentang umur tersebut dapat dikait dengan kategori pekerjaan pada penelitian ini, paling banyak bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pada rentang umur tersebut aktivitas perempuan yang tinggi mengurus rumah tangga, ditambah lagi munculnya masalah didalam rumah tangga atau lingkungan tempat tinggal juga dapat membawa masalah kejiwaan bagi penderita yang menjadi faktor pencetus munculnya asma. Pada gambar juga dapat dilihat bahwa proporsi jenis kelamin penderita Asma Bronkial lebih banyak terjadi pada jenis kelamin perempuan yang berkurva miring kekiri dan pada jenis kelamin laki-laki bentuk kurva dapat dikatakan normal. Asma bronkial dapat terjadi pada semua golongan umur. Asma Bronkial pada orang dewasa dapat merupakan kelanjutan asma bronkial yang terjadi pada masa kanak-kanak atau asma yang kambuh lagi atau yang memang pertama kali muncul pada usia dewasa. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya asma pada orang dewasa, bila sudah mempunyai bakat kepekaan terhadap saluran nafas, maka faktor lingkungan sangat mempengaruhi dalam mencetuskan serangan asma, misalnya lingkungan kerja, emosi, dan polusi udara. 23 68,6 27,4 2 1,5 0,5 10 20 30 40 50 60 70 80 Aceh Jawa Batak Padang Lainnya Suku 5.2 Distribusi Proporsi Penderita Asma Bronkial Berdasarkan Sosiodemografi 5.2.1 Suku Proporsi penderita Asma Bronkial berdasarkan suku rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa tahun 2009-2012 dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 5.2 Diagram Pie Proporsi Penderita Asma Bronkial Berdasarkan Suku Rawat Inap di RSUD Langsa Tahun 2009-2012 Berdasarkan gambar 5.2 dapat dilihat bahwa proporsi penderita Asma Bronkial paling banyak adalah Suku Aceh 68,6, kemudian Suku Jawa 27,4, Suku Batak 2, Suku Padang 1,5 dan lainnya 0,5 Suku Melayu Hal ini bukan berarti Suku Aceh memiliki risiko menderita Asma Bronkial, tetapi hanya menunjukkan bahwa proporsi penderita Asma Bronkial yang berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah Langsa, lebih tinggi Suku Aceh 68,6. 100 Islam

5.2.2 Agama

Proporsi penderita Asma Bronkial berdasarkan Agama rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa tahun 2009-2012 dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 5.3 Diagram Pie Proporsi Penderita Asma Bronkial Berdasarkan Agama Rawat Inap di RSUD Langsa Tahun 2009-2012 Berdasarkan gambar 5.3 di atas dapat dilihat bahwa proporsi penderita Asma Bronkial berdasarkan agama seluruhnya adalah beragama Islam 100. Hal ini tidak berarti bahwa agama mempengaruhi kejadian Asma Bronkial, tetapi dikarenakan penderita Asma Bronkial yang berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah Langsa adalah beragama Islam. Berdasarkan data BAPENAS Aceh tahun 2011, dari persentase penduduk menurut pemeluk Agama di Kota Langsa tahun 2010 berjumlah 99,53 memeluk Agama Islam, Agama Kristen protestan 0,25, Agama Hindu 0,03 dan Agama Budha 0,021. 34