Obat Asma Bronkial dikelompokkan menjadi :

2. Obat pencegahan serangan Asma Bronkial preventerGolongan kortikosteroid sistemik a. Obat yang menjaga agar peradangan saluran napas tetap terkontrol dan mencegah agar saluran napas tidak terus menyempit hingga tahap yang dapat menimbulkan serangan Asma Bronkial. b. Tidak dapat segera menghilangkan gejala Asma Bronkial karena untuk mengurangi peradangan diperlukan paling sedikit 6-8 jam. c. Diberikan bila obat-obat bronkodilator sudah tidak mempan lagi. 17 3. Obat-obat yang sering digunakan bersamaan dengan obat antiasma seperti Antibiotika, antihistamin, obat batuk dan lain-lain. 2.6.4 Pencegahan Tersier 1. Psikologik Pada sebagian penderita, bila Asma Bronkialnya sukar dikendalikan meskipun telah mencoba berbagai macam obat antiasma. Dalam keadaan seperti ini penderita memerlukan motivasi untuk membesarkan hati. 2. Latihan pernapas dan kesegaran jasmani Latihan pernapasan ini untuk memperkuat otot-otot pernapasan dan mempermudah pengeluaran dahak dari saluran napas. Latihan dilakukan secara teratur dan dilakukan diluar serangan agar mendapatkan manfaat yang sebesar- besarnya. 23

2.7 Kerangka Konsep Penelitian

Karakteristik Penderita Asma Bronkial 1. Sosiodemografi Umur Jenis Kelamin Suku Agama Pekerjaan Status Perkawinan Daerah Asal

2. Lama Rawatan Rata-rata

3. Keadaan Sewaktu Pulang

4. Sumber Biaya

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain case series. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa. Pertimbangan memilih lokasi penelitian ini adalah karena tersedianya data penderita Asma Bronkial, kesediaan dari Rumah Sakit untuk memberikan izin dilakukannya penelitian serta belum pernah dilakukan penelitian Asma Bronkial di Rumah Sakit tersebut. Rumah Sakit Umum Daerah Langsa juga sebagai Rumah Sakit rujukan dari 3 kabupaten kota yaitu Aceh Tamiang, Kota Langsa dan Aceh Timur.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan mulai dari bulan September 2012 sampai Maret 2013 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh data penderita Asma Bronkial rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa tahun 2009-2012 yang tercatat dalam kartu status berjumlah 458 data

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel penelitian ini adalah semua data penderita Asma Bronkial rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa tahun 2009-2012. Penarikan sampel dengan kriteria inklusi penderita Asma Bronkial yang berumur ≥ 14 tahun yang mempunyai data yang tercatat secara lengkap dalam kartu status pada tahun pertama penderita dirawat.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah data sekunder, diperoleh dari kartu status yang berasal dari rekam medik di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa Tahun 2009-2012. Semua data pada kartu status penderita Asma Bronkial tahun 2009-2012 yang dipilih sebagai sampel dikumpulkan, kemudian dilakukan pencatatan dan tabulasi data sesuai dengan jenis variabel yang akan diteliti.

3.5 Definisi Operasional Variabel Penelitian

3.5.1 Penderita Asma Bronkial Penderita Asma Bronkial adalah seseorang yang dinyatakan menderita penyakit Asma Bronkial berdasarkan diagnosa dokter dan sesuai dengan yang tercatat pada kartu status. 3.5.2 Sosiodemografi penderita Asma Bronkial dibedakan menjadi : 3.5.2.1 Umur adalah usia penderita Asma Bronkial yang terhitung sejak lahir hingga ulang tahun terakhir yang terdapat pada kartu status, dikategorikan berdasarkan rumus sturgess : 1. 15-22 tahun 2. 23-30 tahun 3. 31-38 tahun 4. 39-46 tahun 5. 47-54 tahun 6. 55-62 tahun 7. 63-70 tahun 8. 71-78 tahun 9. 79-86 tahun