Faktor Lingkungan Faktor Risiko Asma Bronkial .1 Faktor Host Penjamu
1. Alergen Alergen merupakan faktor pencetus Asma Bronkial yang paling sering
dijumpai pada penderita Asma Bronkial. Beberapa alergen faktor pencetus Asma Bronkial :
a. Debu rumah dan tungau Debu rumah terdiri dari berbagai alergen seperti potongan rambut dan
berbagai serpihan kulit binatang seperti kecoak dan serangga. Salah satu Sumber alergen yang di timbulkan kecoak baik dari kotoran maupun urinnya bila sudah
kering menjadi debu, merupakan alergen yang cukup kuat. Tungau Dermatophagoides pteronyssynus selalu terdapat dalam debu
rumah apalagi di daerah lembab. Berkembang biak sangat cepat terutama di kamar tidur karena makanannya adalah serpihan kulit manusia yang terlepas
sewaktu tidur, dan juga hidup di karpet, buku-buku tua, barang-barang yang berbulu seperti selimut, gorden, kursi dan lain-lain. Reaksi alergi juga dapat
ditimbulkan dari kotoran, air seni dan potongan-potongan badan yang telah mati yang berasal dari tungau.
b. Hewan peliharaan Hewan peliharaan juga dapat menimbulkan Asma Bronkial seperti :
anjing, kucing, kelinci serta kuda.
23
c. Makanan Makanan tertentu dapat menyebabkan serangan Asma bronkial pada
beberapa orang. Alergi makanan ditemukan pada susu, telur, kacang, gandum,
ikan dan kerang. Makanan-makanan tersebut hanya akan memicu Asma Bronkial pada sejumlah kecil orang yang sensitif. Zat pengawet makanan seperti asam
benzoate, dan zat pewarna kuning tartarazin yang di pakai dalam industri makanan dan minuman kadang-kadang dapat menimbulkan serangan Asma
Bronkial.
17,23
2. Infeksi Saluran Napas Diperkirakan 23 penderita Asma Bronkial anak dan 13 penderita Asma
Bronkial dewasa serangan Asma Bronkialnya ditimbulkan oleh infeksi saluran napas. Berbagai macam virus, seperti virus influenza sangat sering dijumpai pada
penderita yang sedang mendapat serangan Asma Bronkial.
3. Tekanan Jiwa Tekanan jiwa bukan penyebab Asma Bronkial tetapi pencetus Asma
Bronkial. Tekanan jiwa juga bisa memperberat serangan Asma Bronkial yang sudah ada. Di samping gejala Asma Bronkial yang timbul harus segera diobati,
penderita Asma Bronkial yang mengalami tekanan jiwa juga perlu mendapat nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Asma Bronkial yang berat bisa
membawa masalah kejiwaan bagi penderita dan keluarganya. Serangan Asma Bronkial sering mengakibatkan kehidupan penderita terganggu baik di sekolah,
pekerjaan maupun aktivitas lainnya dan dapat berakibat kepada keluarganya. 4. Olah RagaKegiatan Jasmani
Sebagian besar penderita Asma Bronkial akan mendapat serangan Asma Bronkial jika melakukan olah raga yang cukup berat. Macam, lama, dan beratnya
olah raga menentukan timbulnya Asma Bronkial. Lari cepat paling mudah menimbulkan Asma Bronkial, kemudian bersepeda, sedangkan renang dan jalan
kaki yang paling kecil resikonya. Serangan Asma Bronkial karena kegiatan jasmani biasanya terjadi segera setelah selesai olahraga, lamanya sesak antara 10-
60 menit dan jarang serangan Asma Bronkial timbul beberapa jam setelah olah raga.
5. Obat-Obatan Obat yang sering mencetuskan serangan Asma Bronkial yaitu obat-obat
yang termasuk golongan penyekat resptor-beta atau lebih dikenal dengan nama “beta-blocker” golongan obat ini sangat sering dipakai untuk pengobatan penyakit
jantung koroner dan darah tinggi. Aspirin dan obat-obatan antirematik dapat mencetuskan serangan Asma 2-10 penderita Asma Bronkial.
23
6. Polusi Udara Polusi udara dapat terjadi di luar ruangan maupun di dalam ruangan.
Pendirian pabrik-pabrik yang mengeluarkan hasil sampingan berupa debu dan uap. Polusi dari asap kendaraan bermotor dan asap dari hasil pembakaran lainnya.
Polusi udara di dalam rumah seringkali terjadi seperti asap rokok, semprotan obat nyamuk dan semprotan rambut yang dapat mencetuskan Asma Bronkial.
Bagi penderita Asma Bronkial, rokok merupakan masalah yang nyata. Asap rokok
dapat merusak paru-paru dan mungkin menghentikan kerja obat Asma Bronkial tertentu, seperti kortikosteroid inhalasi suatu obat pencegahpreventer, sehingga
tidak dapat bekerja dengan semestinya. Pada orang yang tidak merokok, terhirup
asap rokok dapat membuat gejala memburuk dan bahkan memicu serangan Asma Bronkial.
17,23
Asma Bronkial pekerjaan occupational asthma adalah Asma Bronkial yang dipicu oleh zat-zat khusus yang terdapat di lingkungan kerja seperti enzim
bakteri subtilis pada industri deterjen, debu kopi dan teh pada tempat pengolahan kopi dan teh, debu kapas pada industri tekstil, amoniak, sulfur dioksida, asam
klorida, klorin pada industri kimia dan perminyakan. Keluhan akan terjadi setelah penderita terpapar dengan zat-zat tersebut, tetapi ada kalanya gejala baru timbul
setelah 6-12 jam terpapar.
23
2.6 Pencegahan Penyakit Asma Bronkial Target utama pengobatan Asma Bronkial adalah pencegahan timbulnya
serangan Asma Bronkial. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menghindari faktor
penyebab timbulnya Asma Bronkial. Untuk itu, sangat penting bagi kita untuk mengidentifikasi pemicu pada penderita Asma Bronkial dan menghindarinya.
7