29
Eka Yudha, 2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN IND UKTIF DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP
MELALUI PEMBELAJARAN INQUIRY CO-OPERATION MOD EL Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menerapkan desain kuasi eksperimen karena subyek untuk kelas eksperimen dan kontrol tidak dipilih secara acak tetapi peneliti
menggunakan keadaan subyek seadanya. Hal ini disebabkan oleh sistem sekolah yang tidak memungkinkan peneliti melakukan pemilihan subyek secara acak.
Kuasi eksperimen ini menggunakan desain pretes-postes dan kelompok kontrol tidak acak nonrandomized control group, pretest-posttest design. Secara
sederhana, desain tersebut disajikan sebagai berikut:
Eksperimen :
O X
O --------------------
Kontrol :
O O
Ruseffendi, 2010
Keterangan : O = pretes, postes
kemampuan penalaran
dan disposisi
matematissiwa kelas kontrol dan eksperimen X = perlakuan pembelajaran dengan inquiry co-operation
model --- = subyek tidak dikelompokkan secara acak
B. Lokasi dan Subyek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di salah satu SMP Negeri di kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran Propinsi
Lampung Tahun Pelajaran 20142015. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 23 Maret sampai dengan 25 April 2015. Sampel dalam penelitian ini dipilih dua kelas
yang memiliki kemampuan awal sama dari lima kelas VIII secara purposive sampling
yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dengan
30
Eka Yudha, 2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN IND UKTIF DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP
MELALUI PEMBELAJARAN INQUIRY CO-OPERATION MOD EL Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
materi bangun ruang sisi datar. Pemilihan kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan dengan cara acak tak sesungguhnya, yakni dengan memilih secara acak
dari kelas yang ada. Hal ini dikarenakan, tidak dimungkinkan peneliti membentuk kelas baru sehingga memilih unit sampelnya berdasarkan kelas. Selanjutnya
masing-masing kelas
tersebut diidentifikasi
berdasarkan kemampuan awal matematis KAM siswa, yakni kemampuan awal atas, tengah, dan bawah.
Kemampuan awal matematis siswa diperoleh melalui rata-rata nilai Ulangan Harian 1, 2, dan UTS.
Penetapan level kemampuan awal matematis KAM menurut didasarkan pada rataan
̅ dan simpangan baku s, sebagai berikut: KAM ≥ ̅
: siswa level KAM atas ̅ ≤ KAM ̅
: siswa level KAM tengah KAM
̅ : siswa level KAM bawah
Hasil yang diperoleh berdasarkan rata-rata ulangan harian 1, 2, dan UTS disajikan dalam Tabel 3.1
Tabel 3.1 Kriteria Pengelompokkan Kemampuan Awal Matematis KAM
Formula Kriteria
skor KAM ≥ 63,95
Siswa Kelompok Atas 32,03 ≤ skor KAM 63,95
Siswa Kelompok Tengah Skor KAM 32,03
Siswa Kelompok Bawah Komposisi jumlah siswa berdasarkan kriteria pengelompokkan KAM pada
tabel di atas disajikan pada Tabel 3.2 Tabel 3.2
Komposisi Jumlah Siswa Berdasarkan Kreteria KAM
Kriteria KAM Kelas
Total Eksperimen
Kontrol
Atas 4
3 7
Tengah 25
23 48
31
Eka Yudha, 2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN IND UKTIF DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP
MELALUI PEMBELAJARAN INQUIRY CO-OPERATION MOD EL Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Bawah 6
7 13
Total 35
33 68
C. Variabel Penelitian