32
Eka Yudha, 2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN IND UKTIF DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP
MELALUI PEMBELAJARAN INQUIRY CO-OPERATION MOD EL Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
EA : Kelompok siswa yang menerapkan pembelajaran Inquiry Co-operation Model
dan memiliki kemampuan awal matematis atas. ET
: Kelompok siswa yang menerapkan pembelajaran Inquiry Co-operation Model
dan memiliki kemampuan awal matematis tengah. EB
: Kelompok siswa yang menerapkan pembelajaran Inquiry Co-operation Model
dan memiliki kemampuan awal matematis bawah. KA : Kelompok siswa yang menerapkan pembelajaran Ekspositori dan
memiliki kemampuan awal matematis atas. KT : Kelompok siswa yang menerapkan pembelajaran Ekspositori dan
memiliki kemampuan awal matematis tengah. KB : Kelompok siswa yang menerapkan pembelajaran Ekspositori dan
memiliki kemampuan awal matematis bawah.
D. Definisi Operasional
Untuk memperjelas
variabel-variabel dan agar tidak menimbulkan
perbedaan penafsiran rumusan masalah dalam penelitian ini, berikut disajikan definisi operasional:
1. Kemampuan Penalaran Induktif Matematis
Kemampuan penalaran adalah proses berpikir yang bertujuan untuk menyusun suatu kesimpulan dari data yang awal diketahui dengan aturan atau cara yang
sah. Indikator dalam penelitian ini adalah 1 Analogi, 2 Generalisasi, dan3 Memberikan penjelasan dengan menggunakan gambar, fakta, dan hubungan
dalam menyelesaikan soal-soal. 2.
Disposisi Matematis Disposisi matematis adalah keinginan, kesadaran, dan dedikasi yang kuat pada
diri siswa untuk belajar matematika dan melaksanakan berbagai kegiatan matematika.. Dalam penelitian ini, indikator disposisi matematis meliputi 1
Percaya diri; 2 Gigih dan tekun; 3 Fleksibel; 4 Memiliki minat dan rasa ingin tahu dalam mengerjakan tugas-tugas matematika; 5 Menerapkan
33
Eka Yudha, 2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN IND UKTIF DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP
MELALUI PEMBELAJARAN INQUIRY CO-OPERATION MOD EL Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
matematika dalam kehidupan sehari-hari; 6 Menunjukkan sikap kooperatif dan penghargaan terhadap orang lain dalam belajar matematika.
3. Pembelajaran Inquiry Co-operation Model
Pembelajaran inquiry co-operation model
adalah pembelajaran yang menekankan pada proses penyelidikan, penemuan, dan penyelesaian masalah
yang memuat delapan komponen, yaitu: a getting in contact melakukan kontak; b locating melokalisasi; c identifying mengidentifikasi; d
advocating mengadvokasi; e thinking aloud berpikir keras; f
reformulating mereformulasi kembali; g challenging menantang; h
ecaluating mengevaluasi.
4. Pembelajaran Ekspositori
Pembelajaran ekspositori adalah pembelajaran yang menggunakan metode ceramah, yang diawali dengan apersepsi, penjelasan materi oleh guru di depan
kelas dan siswa duduk mendengarkan, kemudian guru memberikan contoh- contoh soal yang diselesaikan oleh guru, dan terakhir siswa diberi soal-soal
latihan sesuai contoh yang telah diberikan. 5.
Kemampuan Awal Matematis KAM Kemampuan awal matematis KAM adalah kemampuan tentang pengetahuan
siswa yang telah dimiliki sebelumnya untuk mengikuti pembelajaran yang lebih tinggi.
E. Prosedur Penelitian