Saham Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Equity (ROE), Price Book Value (PBV) dan Earnings Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada Peusahaan Perbankan yang Teraftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) (2009-2011)

21 proporsi kepemilikan pemegang saham yang lama akan berkurang, kecuali ia juga dapat membeli saham baru tersebut dengan proporsi yang sama. Masalahnya adalah bahwa mungkin sekali pemegang saham yang lama memang tidak mempunyai uang yang cukup, padahal perusahaan memerlukan dana tambahan. Dalam situasi seperti ini mungkin saja pemilik memutuskan untuk menerbitkan obligasi dengan maksud agar tidak kehilangan kendali atas perusahaan. e. Risiko Kebangkrutan Apabila perusahaan dihadapkan pada meningkatnya tingkat bunga pinjaman sewaktu perusahaan akan menggunakan hutang yang makin besar, maka hal ini berarti bahwa calon pembeli obligasi mulai memasukkan risiko kebangkrutan dalam analisis mereka. Dengan demikian, perusahaan mungkin berpendapat untuk lebih baik tidak melanggar batas pinjaman yang masih dirasa aman.

2.3 Saham

2.3.1 Pengertian Saham

Saham merupakan salah satu instrumen dalam pasar modal. Terdapat beberapa pengertian saham. Menurut Drs. M. Paulus, saham adalah tanda penyertaan modal pada suatu perusahaan perseroan terbatas dengan manfaat yang dapat diperoleh. Universitas Sumatera Utara 22 Menurut Mohammad Samsul, saham merupakan tanda bukti memiliki perusahaan di mana pemiliknya disebut juga sebagai pemegang saham shareholder atau stockholder. Bukti bahwa seseorang atau suatu pihak dapat dianggap sebagai pemegang saham adalah apabila mereka sudah tercatat sebagai pemegang saham dalam buku yang disebut Daftar Pemegang Saham DPS. Menurut Dr. Suad Husnan, saham merupakan surat tanda kepemilikan. Apabila saham terebut diperjualbelikan di bursa, maka mungkin sekali harganya berbeda dengan nilai buku saham tersebut. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, menurut peneliti, saham adalah tanda bukti yang dipegang oleh shareholder sebagai bukti atas kepemilikan atas suatu perusahaan. Beberapa manfaat yang diperoleh atas kepemilikan saham menurut Drs.M.Paulus adalah : a. Deviden, yaitu bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemilik saham; b. Capital gain, adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih harga jual dengan harga belinya; c. Manfaat non finansial antara lain berupa konsekuensi atas kepemilikan saham berupa kekuasaan, kebanggaan dam khususnya hak suara dalam menentukan jalannya perusahaan. Universitas Sumatera Utara 23 Saham memiliki tiga macam nilai yaitu nilai nominal, nilai efektif dan nilai intrinsik Panji Anoraga dan Piji Pakarti,2001:56 yang dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum dalam saham tersebut; b. Nilai efektif, yaitu nilai yang tercantum dalam kurs resmi kalau saham tersebut diperdagangkan di bursa; c. Nilai intrinsik, yaitu nilai ekonomis saham.

2.3.2 Jenis-jenis Saham

Saham dapat dibagai beberapa jenis, menurut Drs. M.Paulus di dalam bukunya “Pengantar Pasar Modal” saham dapat dibagi menjadi : Berdasarkan fungsinya nilai suatu saham dapat dibedakan menjadi tiga jenis nilai, yaitu : a. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada saham untuk tujuan akuntansi, namun tidak digunakan untuk mengukur sesuatu. Dalam hal ini jumlah saham yang dikeluarkan oleh perseroan dikaitkan dengan nilai nominalnya adalah modal disetor penuh bagi suatu perseroan, dan di dalam pencatatan akuntansi dicatat sebagai modal ekuitas perseroan di dalam neraca. b. Harga dasar, pada hakikatnya harga dasar adalah harga perdana dan dipergunakan dalam penghitungan indeks harga saham. Untuk saham yang baru, maka harga dasar tersebut merupakan harga perdana. Universitas Sumatera Utara 24 c. Harga pasar, adalah harga pada pasar yang senyatanya riil dan merupakan harga yang paling mudah ditentukan, karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung, dan jika pasar sudah ditutup maka harga pasar tersebut adalah harga penutupnya. Harga pasar tersebut yang sesungguhnya menyatakan naik-turunnya suatu harga saham dan setiap hari diumumkan di media massa. Berdasarkan cara peralihannya, saham dapat dibedakan menjadi saham atas unjuk dan saham atas nama : a. Saham Atas Unjuk brearer stocks adalah saham yang tidak ditulis nama pemiliknya agar mudah dipindahtangankan dari suatu investor ke investor lain, sehingga wujudnya mirip dengan uang. Pemegang saham atas unjuk secara hukum dianggap sebagai pemilik dan berhak ikut hadir dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Pemilik saham ini harus berhati-hati dalam membawa dan menyimpannya, karena jika hilang tidak dapat dimintakan duplikat atau saham pengganti; b. Saham Atas Nama registered stocks adalah saham yang ditulis dengan jelas nama pemiliknya dan cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu, yaitu dengan dokumen peralihan dan nama pemiliknya dibuat dalam buku perusahaan yang khusus memuat daftar Universitas Sumatera Utara 25 pemegang saham. Apabila sertifikat saham ini hilang, maka pemilik dapat meminta penggantian karena namanya sudah ada di dalam buku perusahaan. Ditinjau dari segi manfaatnya, saham dapat digolongkan ke dalam saham biasa dan saham preferensi sebagaimana diuraikan berikut ini : a. Saham biasa common stock adalah saham yang menempatkan pemiliknya paling junior terhadap pembagian deviden dan hak atas harta kekayaan perusahaan jika perusahaan dilikuidasi. Saham ini biasanya mempunyai harga nominal yang ditetapkan oleh emiten atau disebut nilai pari par value yang berbeda dengan harga perdana primary price atau harga sebelum saham dicatatkan listed di bursa efek. Jika harga saham terjual dengan harga perdana yang lebih tinggi dari harga nominalnya maka selisihnya disebut agio saham. Saham biasa terdiri dari 1 Blue chip stock, yakni saham biasa dari suatu perusahan yang mempunyai reputasi tinggi, sebagi leader dari perusahan sejenisnya. 2 Income stock, yakni saham dari suatu emiten yang dapat membayar deviden lebih tinggi dari rata-rata deviden yang diberikan pada tahun sebelumnya. Universitas Sumatera Utara 26 3 Growth stock, yakni saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader perusahaan sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. 4 Speculative stock, yakni saham dari emiten yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemampuan penghasilan yang tinggi di masa mendatang meskipun belum pasti. 5 Counter cuclical stock, yakni saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. b. Saham preferen preferred stocks. Sebagaimana dalam praktek di Amerika, saham jenis ini adalah saham yang berbentuk gabungan antara obligasi dengan saham biasa, karena dapat menghasilkan pendapatan tetap seperti bunga obligasi, tetapi juga dapat tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor. Saham preferen serupa dengan saham biasa karena : 1 Mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut; 2 Membayar deviden. Sedangkan persamaannya dengan obligasi adalah : Universitas Sumatera Utara 27 1 Ada klaim atas laba dan aktiva sebelumnya; 2 Devidennya tetap selama berlaku hidup dari saham; 3 Memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan convertible dengan saham biasa. Terdapat beberapa jenis saham preferensi antara lain : 1 Cumulative preferred stock, saham jenis ini memberikan hak kepada pemiliknya atas pembagian deviden yang sifatnya kumulatif dalam suatu persentasi atau jumlah tertentu. 2 Non cumulative preferred stock, pemegang saham jenis ini mendapat prioritas dalam pembagian deviden sampai pada suatu presentasi atau jumlah tertentu, tetapi tidak bersifat kumulatif. 3 Participating preferred stock, pemilik saham jenis ini selain memperoleh deviden tetap seperti yang ditentukan, juga memperoleh ekstra deviden apabila perusahaan dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan. 4 Convertible preferred stock, pemegang saham istimewa mempunyai hak lebih dibanding pemegang saham lainnya. Hal itu terutama dalam penunjukkan direksi perusahaan. Universitas Sumatera Utara 28

2.4 Laporan Keuangan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM),Debt To Equity Ratio (DER) terhadap harga saham perusaahan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 112

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham Pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009 – 2011

2 32 74

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Dengan Price Earning Ratio (PER) Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

1 65 90

Pengaruh Earnings per Share (EPS),Return on Equity (ROE),dan Sizeterhadap Cash Dividend pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Dalam Perspektif Agency Theory

0 30 94

Pengaruh Faktor-faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 9 124

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia PEriode 2011-2013

0 3 124

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 7 124

Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Equity (ROE), Price Book Value (PBV) dan Earnings Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada Peusahaan Perbankan yang Teraftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) (2009-2011)

0 0 9

Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Equity (ROE), Price Book Value (PBV) dan Earnings Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada Peusahaan Perbankan yang Teraftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) (2009-2011)

1 1 11