21
proporsi kepemilikan pemegang saham yang lama akan berkurang, kecuali ia juga dapat membeli saham baru tersebut dengan proporsi
yang sama. Masalahnya adalah bahwa mungkin sekali pemegang saham yang lama memang tidak mempunyai uang yang cukup, padahal
perusahaan memerlukan dana tambahan. Dalam situasi seperti ini mungkin saja pemilik memutuskan untuk menerbitkan obligasi dengan
maksud agar tidak kehilangan kendali atas perusahaan. e. Risiko Kebangkrutan
Apabila perusahaan dihadapkan pada meningkatnya tingkat bunga pinjaman sewaktu perusahaan akan menggunakan hutang yang makin
besar, maka hal ini berarti bahwa calon pembeli obligasi mulai memasukkan risiko kebangkrutan dalam analisis mereka. Dengan
demikian, perusahaan mungkin berpendapat untuk lebih baik tidak melanggar batas pinjaman yang masih dirasa aman.
2.3 Saham
2.3.1 Pengertian Saham
Saham merupakan salah satu instrumen dalam pasar modal. Terdapat beberapa pengertian saham. Menurut Drs. M. Paulus, saham adalah tanda penyertaan
modal pada suatu perusahaan perseroan terbatas dengan manfaat yang dapat diperoleh.
Universitas Sumatera Utara
22
Menurut Mohammad Samsul, saham merupakan tanda bukti memiliki perusahaan di mana pemiliknya disebut juga sebagai pemegang saham shareholder
atau stockholder. Bukti bahwa seseorang atau suatu pihak dapat dianggap sebagai pemegang saham adalah apabila mereka sudah tercatat sebagai pemegang saham
dalam buku yang disebut Daftar Pemegang Saham DPS. Menurut Dr. Suad Husnan, saham merupakan surat tanda kepemilikan.
Apabila saham terebut diperjualbelikan di bursa, maka mungkin sekali harganya berbeda dengan nilai buku saham tersebut.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, menurut peneliti, saham adalah tanda bukti yang dipegang oleh shareholder sebagai bukti atas kepemilikan atas suatu
perusahaan. Beberapa manfaat yang diperoleh atas kepemilikan saham menurut
Drs.M.Paulus adalah : a. Deviden, yaitu bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan
kepada pemilik saham; b. Capital gain, adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih harga jual
dengan harga belinya; c. Manfaat non finansial antara lain berupa konsekuensi atas kepemilikan
saham berupa kekuasaan, kebanggaan dam khususnya hak suara dalam menentukan jalannya perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
23
Saham memiliki tiga macam nilai yaitu nilai nominal, nilai efektif dan nilai intrinsik Panji Anoraga dan Piji Pakarti,2001:56 yang dapat dijelaskan sebagai
berikut : a. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum dalam saham tersebut;
b. Nilai efektif, yaitu nilai yang tercantum dalam kurs resmi kalau saham tersebut diperdagangkan di bursa;
c. Nilai intrinsik, yaitu nilai ekonomis saham.
2.3.2 Jenis-jenis Saham
Saham dapat dibagai beberapa jenis, menurut Drs. M.Paulus di dalam bukunya “Pengantar Pasar Modal” saham dapat dibagi menjadi :
Berdasarkan fungsinya nilai suatu saham dapat dibedakan menjadi tiga jenis nilai, yaitu :
a. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada saham untuk tujuan akuntansi, namun tidak digunakan untuk mengukur sesuatu. Dalam hal
ini jumlah saham yang dikeluarkan oleh perseroan dikaitkan dengan nilai nominalnya adalah modal disetor penuh bagi suatu perseroan, dan
di dalam pencatatan akuntansi dicatat sebagai modal ekuitas perseroan di dalam neraca.
b. Harga dasar, pada hakikatnya harga dasar adalah harga perdana dan dipergunakan dalam penghitungan indeks harga saham. Untuk saham
yang baru, maka harga dasar tersebut merupakan harga perdana.
Universitas Sumatera Utara
24
c. Harga pasar, adalah harga pada pasar yang senyatanya riil dan merupakan harga yang paling mudah ditentukan, karena merupakan
harga dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung, dan jika pasar sudah ditutup maka harga pasar tersebut adalah harga
penutupnya. Harga pasar tersebut yang sesungguhnya menyatakan naik-turunnya suatu harga saham dan setiap hari diumumkan di media
massa. Berdasarkan cara peralihannya, saham dapat dibedakan menjadi saham atas
unjuk dan saham atas nama : a. Saham Atas Unjuk brearer stocks adalah saham yang tidak ditulis
nama pemiliknya agar mudah dipindahtangankan dari suatu investor ke investor lain, sehingga wujudnya mirip dengan uang. Pemegang saham
atas unjuk secara hukum dianggap sebagai pemilik dan berhak ikut hadir dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham
RUPS. Pemilik saham ini harus berhati-hati dalam membawa dan menyimpannya, karena jika hilang tidak dapat dimintakan duplikat atau
saham pengganti; b. Saham Atas Nama registered stocks adalah saham yang ditulis
dengan jelas nama pemiliknya dan cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu, yaitu dengan dokumen peralihan dan nama
pemiliknya dibuat dalam buku perusahaan yang khusus memuat daftar
Universitas Sumatera Utara
25
pemegang saham. Apabila sertifikat saham ini hilang, maka pemilik dapat meminta penggantian karena namanya sudah ada di dalam buku
perusahaan. Ditinjau dari segi manfaatnya, saham dapat digolongkan ke dalam saham
biasa dan saham preferensi sebagaimana diuraikan berikut ini : a. Saham biasa common stock adalah saham yang menempatkan
pemiliknya paling junior terhadap pembagian deviden dan hak atas harta kekayaan perusahaan jika perusahaan dilikuidasi. Saham ini
biasanya mempunyai harga nominal yang ditetapkan oleh emiten atau disebut nilai pari par value yang berbeda dengan harga perdana
primary price atau harga sebelum saham dicatatkan listed di bursa efek. Jika harga saham terjual dengan harga perdana yang lebih tinggi
dari harga nominalnya maka selisihnya disebut agio saham. Saham biasa terdiri dari
1 Blue chip stock, yakni saham biasa dari suatu perusahan yang mempunyai reputasi tinggi, sebagi leader dari perusahan sejenisnya.
2 Income stock, yakni saham dari suatu emiten yang dapat membayar deviden lebih tinggi dari rata-rata deviden yang diberikan pada
tahun sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
26
3 Growth stock, yakni saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader perusahaan
sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. 4 Speculative stock, yakni saham dari emiten yang tidak bisa secara
konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemampuan penghasilan yang tinggi di masa
mendatang meskipun belum pasti. 5 Counter cuclical stock, yakni saham yang tidak terpengaruh oleh
kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. b. Saham preferen preferred stocks. Sebagaimana dalam praktek di
Amerika, saham jenis ini adalah saham yang berbentuk gabungan antara obligasi dengan saham biasa, karena dapat menghasilkan
pendapatan tetap seperti bunga obligasi, tetapi juga dapat tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor. Saham preferen
serupa dengan saham biasa karena : 1 Mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh
tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut; 2 Membayar deviden.
Sedangkan persamaannya dengan obligasi adalah :
Universitas Sumatera Utara
27
1 Ada klaim atas laba dan aktiva sebelumnya; 2 Devidennya tetap selama berlaku hidup dari saham;
3 Memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan convertible dengan saham biasa.
Terdapat beberapa jenis saham preferensi antara lain : 1 Cumulative preferred stock, saham jenis ini memberikan hak
kepada pemiliknya atas pembagian deviden yang sifatnya kumulatif dalam suatu persentasi atau jumlah tertentu.
2 Non cumulative preferred stock, pemegang saham jenis ini mendapat prioritas dalam pembagian deviden sampai pada suatu
presentasi atau jumlah tertentu, tetapi tidak bersifat kumulatif. 3 Participating preferred stock, pemilik saham jenis ini selain
memperoleh deviden tetap seperti yang ditentukan, juga memperoleh ekstra deviden apabila perusahaan dapat mencapai
sasaran yang telah ditetapkan. 4 Convertible preferred stock, pemegang saham istimewa mempunyai
hak lebih dibanding pemegang saham lainnya. Hal itu terutama dalam penunjukkan direksi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
28
2.4 Laporan Keuangan