28
2.4 Laporan Keuangan
2.4.1 Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan laporan yang disusun secara sistematis tentang kinerja dan posisi keuangan suatu lembagaorganisasiperusahaan dalam suatu
periode tertentu Drs. Mursyidi, S.E, M.Si.,2010:121. Ini menunjukkan bahwa laporan keuangan dapat dijadikan acuan untuk menilai kinerja lembaga yang
menerbitkan laporan keuangan tersebut, dan kemampuan keuangan suatu organisasiperusahaan.
Laporan keuangan merupakan sarana yang digunakan untuk mengetahui perkembangan perusahaan secara periodik. Semakin cepat emiten menerbitkan
laporan keuangan secara periodik, baik sesudah ataupun sebelum diaudit oleh Kantor Akuntan Publik, semakin berguna bagi investor. Laporan keuangan yang diterbitkan
dalam waktu satu sampai tiga bulan setelah tanggal laporan keuangan masih efektif bagi investor. Penerbitan laporan keuangan setelah tiga bulan sudah dianggap basi
untuk pengambilan keputusan jangka pendek, tetapi mungkin masih berguna untuk keputusan jangka panjang Mohammad Samsul, 2006:128.
Selain itu laporan keuangan merupakan produk dari manajemen dalam rangka mempertanggungjawabkan penggunaan sumber daya dan sumber dana yang
dipercayakan perusahaan kepada pihak manajemen.
2.4.2 Pemakai Laporan Keuangan
Universitas Sumatera Utara
29
Informasi yang ada dalam laporan keuangan bersifat umum, tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan informasi setiap pemakai, namun informasi yang
disampaikan masih dalam kategori memadai untuk pengambilan kebijakan. Oleh karena itu, laporan keuangan yang disajikan dapat memenuhi penyediaan informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan. Berikut para pemakai laporan keuangan beserta kegunaannya dapat dijelaskan
sebagai berikut Sofyan Syafri Hrp,2010:120 : a. Pemegang Saham, ingin mengetahui kondisi keuangan perusahaan,
asset, utang, modal, hasil, biaya dan laba. Ia juga ingin melihat prestasi perusahaan dalam pengelolaan manajemen yang diberikan amanah.
Mengetahui jumlah deviden yang akan diterima, jumlah pendapatan per saham, jumlah laba yang ditahan, serta mengetahui perkembangan
perusahaan. b. Investor, dalam hal tertentu juga sama seperti pemegang saham. Bagi
investor potensial ia akan melihat kemungkinan potensi keuntungan yang akan diperoleh dari perusahaan yang dilaporkan.
c. Analis Pasar Modal, selalu melakukan baik analisis tajam dan lengkap terhadap laporan keuangan perusahaan yang go public maupun yang
Universitas Sumatera Utara
30
berpotensi masuk pasar modal. Ia ingin mengetahui nilai perusahaan, kekuatan dan posisi keuangan perusahaan.
d. Manajer, ingin mengetahui situasi ekonomis perusahaan yang dipimpinnya. Seorang manajer selalu dihadapkan kepada seribu satu
masalah yang memerlukan keputusan yang tepat, ia harus mengetahui selengkap-lengkapnya kondisi keuangan perusahaan baik posisi semua
pos nerasa, labarugi, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, break even, laba kotor dan lainnya.
e. Karyawan dan Serikat Pekerja, perlu mengetahui kondisi keuangan perusahaan untuk menetapkan apakah ia masih terus bekerja di situ atau
pindah. Ia juga perlu mengetahui hasil usaha perusahaan supaya ia bisa menilai apakah penghasilan yang diterimanya adil atau tidak.
f. Instansi Pajak. Perusahaan selalu memiliki kewajiban pajak, baik Pajak Pertambahan Nilai PPN, Pajak Bumi dan Bangunan PBB, Pajak
Pembangunan dan lain sebagainya. Semua kewajiban pajak ini mestinya akan tergambarkan dalam laporan keuangan, dengan
demikian instansi pajak fiskus dapat menggunakan laporan keuangan sebagai dasar menentukan kebenaran perhitungan pajak, pembayaran
pajak, restitusi dan juga untuk dasar penindakan. g. Pemberi Dana Kreditor, sama dengan pemegang saham dan investor,
lender seperti bank, investment fund, perusahaan leasing juga ingin
Universitas Sumatera Utara
31
mengetahui informasi tentang situasi dan kondisi perusahaan baik yang sudah diberi pinjaman maupun yang akan diberi pinjaman. Bagi yang
sudah diberikan laporan keuangan dapat menyajikan informasi tentang penggunaan dana yang diberikan, kondisi keuangan seperti likuidasi,
solvabilitas, rentabilitas perusahaan. Bagi perusahaan calon debitur laporan keuangan dapat menjadi sumber informasi untuk menilai
kelayakan perusahaan untuk menerima kredit yang akan diluncurkan. h. Supplier, hampir sama dengan kreditur. Laporan keuangan bisa menjadi
informasi untuk mengetahui apakah perusahaan layak diberikan fasilitas kredit, seberapa lama akan diberikan dan sejauh mana potensi
risiko yang dimiliki perusahaan. i. Pemerintah atau Lembaga Pengatur Resmi, sangat membutuhkan
laporan keuangan. Karena ia ingin mengetahui apakah perusahaan telah mengikuti peraturan yang telah ia tetapkan. Untuk memastikan apakah
perusahaan telah menaati standar laporan yang telah ditetapkan atau belum.
j. Langganan atau Lembaga Konsumen, dalam era modern seperti sekarang ini khususnya di negara maju benar-benar raja. Dengan
konsep ekonomi pasar dan ekonomi persaingan, konsumen sangat diuntungkan. Ia berhak mendapat layanan memuaskan dengan harga
equilibrium, dalam kondisi ini konsumen terlindungi dari kemungkinan
Universitas Sumatera Utara
32
praktik yang merugikan baik dari segi kualitas, kuantitas, harga dan lain sebagainya.
k. Lembaga Swadaya Masyarakat LSM. Saat ini sudah banyak terdapat jenis LSM. Untuk LSM tertentu bisa saja memerlukan laporan
keuangan misalnya LSM yang bergerak melindungi konsumen, lingkungan, serikat pekerja. LSM seperti ini membutuhkan laporan
keuangan untuk menilai sejauh mana perusahaan merugikan pihak tertentu yang dilindunginya.
l. PenelitiAkademisi. Bagi peneliti maupun akademisi laporan keuangan sangat penting, sebagai data primer dalam melakukan penelitian
terhadap topik tertentu yang berkaitan dengan laporan keuangan atau perusahaan. Laporan keuangan menjadi bahan dasar yang diolah untuk
mengambil kesimpulan dari suatu hipotesis.
2.4.3 Jenis Laporan Keuangan
Adapun beberapa jenis laporan keuangan yang lazim dikenal Sofyan Syafri Hrp, 2010:107 adalah :
a. Laporan Neraca Laporan neraca disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan.
Laporan ini menggambarkan posisi aktiva, kewajiban dan modal pada saat tertentu. Laporan ini bisa disusun setiap saat dan merupakan
opname situasi posisi keuangan pada saat itu. Isi laporan neraca adalah
Universitas Sumatera Utara
33
asset harta, aktiva; liabilities kewajibanutang ; owners’ Equity modal pemilik
b. Laporan Laba Rugi FASB Statement mendefinisikan labarugi akuntansi adalah sebagai
suatu perubahan dalam equity dari suatu entity selama suatu periode tertentu yang diakibatkan oleh transaksi dan kejadian atau peristiwa
yang berasal dari bukan pemilik. Isi dari Laporan LabaRugi antara lain revenue hasil; expense biaya; gains keuntungan dari transaksi
tertentu yang sifatnya insidentil; loses rugi dari transaksi tertentu yang sifatnya insidentil.
c. Laporan Arus Kas Laporan arus kas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan perusahan dalam memanfaatkan dana tersebut Syahnunan, SE, M.Si, 2004:28, yang
diklasifikasikan sebagai aktifitas operasi, aktifitas investasi, aktifitas pendanaan.
d. Daftar Pendukung Supporting Statement Biasanya terdapat jenis laporan keuangan lain, daftar ini merupakan
daftar pendukung dari laporan keuangan utama.
2.4.4 Tujuan Laporan Keuangan
Universitas Sumatera Utara
34
Tujuan umum laporan keuangan dapat dinyatakan sebagai berikut IAI, 1994 :
a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
b. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto aktiva dikurangi kewajiban suatu
perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
c. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan
laba. d. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan
dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas investasi dan pembiayaan.
e. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan
pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
Informasi keuangan akan bermanfaat bila dipenuhi kelima kualitas berikut: a. Relevan, suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud
penggunaannya. Bila informasi tidak relevan untuk para pengambil
Universitas Sumatera Utara
35
kepetusan, informasi demikian tidak akan ada gunanya, walaupun kualitas lainnya tidak terpenuhi. Dalam mempertimbangkan relevansi
suatu informasi yang bertujuan umum, perhatian difokuskan pada kebutuhan umum pemakai, dan bukan pada kebutuhan khusus pihak
tertentu. b. Dapat Dimengerti. Informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya,
dan dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang ditentukan dengan batas pengertian para pamakai. Dalam hal ini, dari pihak
pemakai juga diharapkan adanya pemakaianpengetahuan mengenai aktivitas ekonomi perusahaan, proses akuntansi keuangan, serta istilah-
istilah teknis yang digunakan dalam laporan keuangan. c. Daya Uji. Pengukuran tidak dapat sepenuhnya lepas dari pertimbangan
dan pendapatan yang subjektif. Hal ini berhubungan dengan keterlibatan manusia di dalam proses pengukuran dan penyajian
informasi, sehingga proses tersebut tidak lagi berlandaskan pada realitas objektif semata. Dengan demikiannya untuk meningkatkan
manfaatnya, informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan menggunakan metode pengukuran
yang sama. d. Netral. Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan
tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak
Universitas Sumatera Utara
36
boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang
mempunyai kepentingan yang berlawanan. e. Tepat Waktu. Informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat
digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan
keputusan tersebut.
2.5 Analisis Rasio Keuangan