Struktur Pasar Modal .1 Pengertian Struktur Modal

18 2.2 Struktur Pasar Modal 2.2.1 Pengertian Struktur Modal Di dalam pasar modal tentunya terdapat struktur pasar modal yang menjelaskan apakah ada pengaruhnya perubahan struktur modal terhadap nilai perusahaan. Dengan kata lain, kalau perubahan struktur modal tidak merubah nilai perusahaan, berarti bahwa tidak ada struktur modal yang terbaik. Semua struktur modal adalah baik. Tetapi kalau dengan merubah struktur modal ternyata nilai perusahaan berubah lebih baik, maka akan diperoleh struktur modal yang terbaik. Struktur modal yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan, atau harga saham adalah struktur modal yang terbaik. Menurut J. Fred Weston and Thomas E Copeland 1996 menyatakan bahwa struktur modal adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferan dan modal pemegang saham. Menurut Fank J Fabozzi and Pamela Peterson 2000 capital struktur is the combination of debt and equity. Menurut Brealey, et.al 2007:6 struktur modal merupakan pilihan antara pendanaan utang atau ekuitas. Menurut Ahmad Rodoni dan Herni Ali 2010 adalah proposi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dimana dana yang diperoleh menggunakan kombinasi atau paduan sumber yang berasal dari dana jangka panjang Universitas Sumatera Utara 19 yang terdiri dari dua sumber utama yakni yang berasal dari dalam perusahaan dan luar perusahaan. Struktur modal menunjukkan proporsi atas penggunaan hutang untuk membiayai investasinya, sehingga dengan mengetahui struktur modal investor dapat mengetahui keseimbangan antara resiko dan tingkat pengembangan investasinya. Berdasarkan beberapa referensi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa struktur modal adalah pembiayan yang berasal dari pendanaan utang atau ekuitas dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan.

2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Menurut Dr. Suad Husnan, pemilihan struktur modal dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah : a. Lokasi Distribusi Keuntungan Yang dimaksud dengan lokasi distribusi keuntungan adalah seberapa besar nilai yang diharapkan expected value dari keuntungan operasi perusahaan. Semakin besar expected value keuntungan, semakin kecil perusahaan menderita kerugian. Para pemodal mengambil keputusan untuk menerbitkan obligasi sebagai signal bahwa perusahaan akan menghadapi kesempatan investasi yang sangat menguntungkan. b. Stabilitas Penjualan dan Keuntungan Universitas Sumatera Utara 20 Stabilitas penjualan, yang pada akhirnya mempengaruhi stabilitas keuntungan, juga merupakan faktor yang mempengaruhi rasio hutang yang dipergunakan perusahaan. Semakin stabil keuntungan, yang berarti semakin sempit penyebarannya. Semakin stabil keuntungan, semakin besar kemungkinan perusahaan mampu memenuhi kewajiban finansialnya. Dengan demikian maka perusahaan akan semakin berani menggunakan hutang. Perusahaan yang mempunyai keuntungan operasi yang stabil akan mempunyai beta aktiva yang rendah. Dengan demikian, perusahaan akan berani menggunakan leverage yang lebih besar. c. Kewajiban Deviden Apabila perusahaan cenderung membagikan deviden yang besarnya tetap, maka pembayarn deviden tersebut akan merupakan beban tetap bagi perusahaan. Dengan demikian maka perusahaan yang menggunakn leverage yang tinggi akan sulit untuk mempertahankan pembayaran deviden yang tetap tersebut. Hal ini disebabkan karena leverage yang tinggi juga akan menimbulkan beban tetap yang tinggi pula. d. Pengendalian Pemilik perusahaan mungkin memilih menggunakan hutang hanya karena tidak ingin kehilangan kendali atas perusahaan tersebut. Perhatikan bahwa apabila perusahaan menerbitkan saham baru maka Universitas Sumatera Utara 21 proporsi kepemilikan pemegang saham yang lama akan berkurang, kecuali ia juga dapat membeli saham baru tersebut dengan proporsi yang sama. Masalahnya adalah bahwa mungkin sekali pemegang saham yang lama memang tidak mempunyai uang yang cukup, padahal perusahaan memerlukan dana tambahan. Dalam situasi seperti ini mungkin saja pemilik memutuskan untuk menerbitkan obligasi dengan maksud agar tidak kehilangan kendali atas perusahaan. e. Risiko Kebangkrutan Apabila perusahaan dihadapkan pada meningkatnya tingkat bunga pinjaman sewaktu perusahaan akan menggunakan hutang yang makin besar, maka hal ini berarti bahwa calon pembeli obligasi mulai memasukkan risiko kebangkrutan dalam analisis mereka. Dengan demikian, perusahaan mungkin berpendapat untuk lebih baik tidak melanggar batas pinjaman yang masih dirasa aman.

2.3 Saham

Dokumen yang terkait

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM),Debt To Equity Ratio (DER) terhadap harga saham perusaahan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 112

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham Pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009 – 2011

2 32 74

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Dengan Price Earning Ratio (PER) Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

1 65 90

Pengaruh Earnings per Share (EPS),Return on Equity (ROE),dan Sizeterhadap Cash Dividend pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Dalam Perspektif Agency Theory

0 30 94

Pengaruh Faktor-faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 9 124

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia PEriode 2011-2013

0 3 124

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 7 124

Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Equity (ROE), Price Book Value (PBV) dan Earnings Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada Peusahaan Perbankan yang Teraftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) (2009-2011)

0 0 9

Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Equity (ROE), Price Book Value (PBV) dan Earnings Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada Peusahaan Perbankan yang Teraftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) (2009-2011)

1 1 11