i. Mempersiapkan perangkat-perangkat pembelajaran yang perlu
dipersiapakan dan dikembangkan seperti lembar evaluasi, kriteria penilaian dan kunci jawaban.
j. Mempersiapkan peralatan dokumentasi seperti handycam dan camera
digital. 2.
Pelaksanaan Action Dalam tahap pelaksanaan, langkah-langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan dalam pembelajaran dengan menggunakan model SAVI sebagai berikut.
a. Guru menjelaskan mengenai pengertian drama dan unsur intrinsik drama.
b. Guru memberikan stimulus berupa pertanyaan mengenai kebun tomat di
lingkungan sekitar siswa. c.
Siswa menirukan gerakan seorang petani yang sedang mencangkul,
menanam dan mengambil tomat Somatis.
d. Guru menayangkan video mengenai contoh drama siswa SD sehingga
siswa dapat mendengarkan intonasi serta lafal yang tepat dari tokoh yang
diperankan Auditori.
e. Guru menayangkan video contoh drama sehingga siswa dapat melihat
ekspresi dan gestur tubuh yang tepat dari tokoh yang diperankan Visual.
f. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai video drama yang sudah
ditonton Intelektual.
g. Siswa membaca teks drama dalam hati.
h. Guru mendemonstrasikan cara untuk menunjukkan ekspresi dan gestur
tubuh sesuai tokoh dalam teks drama. i.
Siswa menirukan ekspresi dan gestur tubuh sesuai tokoh dalam teks drama
Somatis.
j. Guru mendemonstrasikan cara mengungkapkan dialog dengan lafal dan
intonasi sesuai tokoh dalam teks drama. k.
Siswa membaca teks drama secara nyaring dengan lafal dan intonasi sesuai
tokoh dalam teks drama Auditori.
l. Guru mendemonstrasikan cara menggabungkan dialog dengan ekspresi
wajah dan gestur tubuh yang tepat. m.
Siswa membaca teks drama secara nyaring dengan ekspresi wajah dan
gestur tubuh yang tepat Visual.
n. Siswa dikelompokkan menjadi 6 kelompok.
o. Siswa berdiskusi mengenai unsur intrinsik drama dan pembagian peran
tokoh drama Intelektual.
p. Siswa melaksanakan pelatihan bermain drama dengan kelompok masing-
masing. q.
Siswa menggabungkan dialog dengan ekspresi dan gestur tubuh sesuai tokoh dalam teks drama di depan kelas sedangkan kelompok lain
menonton serta mengapresiasi SAVI.
r. Perwakilan siswa menceritakan kembali isi cerita drama yang sudah ditonton.
s. Siswa diberi lembar evaluasi.
3. Observasi Observation
Observasi dilaksanakan oleh observer dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan sehingga dapat mengetahui aktivitas guru dan
respon siswa selama proses pembelajaran dengan implementasi model SAVI berlangsung. Selain itu, observer membuat catatan lapangan.
4. Refleksi Reflection
Refleksi dilaksanakan dengan mengevaluasi kelebihan dan kekurangan selama proses pembelajaran sehingga dapat diperbaiki pada siklus berikutnya
yaitu siklus II. Semua data yang diperoleh dari lembar observasi, catatan lapangan dan lembar angket dapat dianalisis sehingga dapat lebih mengenal karakteristik
siswa dan disesuaikan kembali dalam siklus II.
Siklus II
1.
Perencanaan Planning
Setelah mengkaji hasil refleksi dari siklus I, maka perencanaan di siklus II sebagai berikut.
a. Berdiskusi dengan observer guru dan teman sejawat tentang langkah-
langkah, metode serta media pembelajaran yang akan digunakan untuk memperbaiki kesalahan di siklus I dan meningkatkan kualitas
pembelajaran selanjutnya. b.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang disesuaikan dengan hasil diskusi perbaikan dari dosen pembimbing dan guru.
c. Mempersiapkan media pembelajaran, teks drama, kostum dan
perlengkapan bermain drama yang berbeda. d.
Mempersiapkan perangkat pembelajaran yang perlu dipersiapakan dan dikembangkan, yaitu: lembaran-lembaran evaluasi, kriteria penilaian dan
kunci jawaban. e.
Merevisi instrumen jika diperlukan. f.
Mempersiapkan peralatan yang menunjang untuk pembelajaran dengan menyediakan LCD, speaker, kain hitam dan kain putih.
g. Mempersiapkan peralatan dokumentasi seperti handycam, tripod dan
camera digital.
2. Pelaksanaan Action
Dalam tahap pelaksanaan, langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan model
SAVI sebagai berikut. a.
Guru memberikan stimulus berupa cerita sejarah mengenai proklamasi. b.
Siswa menirukan gerakan menembak, tertembak dan menjadi seorang
tentara Somatis.
c. Guru menayangkan video dokumenter „Pertempuran 10 November 1945‟
dan drama sehingga siswa dapat mendengarkan intonasi serta lafal yang
tepat dari tokoh yang diperankan Auditori.
d. Guru menayangkan video sehingga siswa dapat melihat ekspresi dan
gestur tubuh yang tepat dari tokoh yang diperankan Visual.
e. Siswa dan guru melaksanakan tanya jawab mengenai drama yang sudah
ditonton Intelektual.
f. Guru menjelaskan mengenai lafal, intonasi, ekspresi wajah dan gestur tubuh.
g. Siswa membaca teks drama dalam hati.
h. Guru mendemonstrasikan cara untuk menunjukkan ekspresi dan gestur
tubuh sesuai tokoh dalam teks drama. i.
Siswa menirukan ekspresi dan gestur tubuh sesuai tokoh dalam teks drama
Somatis.
j. Guru mendemonstrasikan cara mengungkapkan dialog dengan lafal dan
intonasi sesuai tokoh dalam teks drama. k.
Siswa membaca teks drama secara nyaring dengan lafal dan intonasi
sesuai tokoh dalam teks drama Auditori
l. Guru mendemonstrasikan cara menggabungkan dialog dengan ekspresi dan
gestur tubuh yang tepat. m.
Siswa membaca teks drama secara nyaring dengan ekspresi dan gestur
tubuh yang tepat Visual.
n. Siswa dikelompokkan dalam 6 kelompok.
o. Siswa berdiskusi mengenai unsur intrinsik drama dan pembagian peran
tokoh drama Intelektual.
p. Siswa melaksanakan pelatihan bermain drama dengan kelompok masing-
masing. q.
Siswa menggabungkan dialog dengan ekspresi dan gestur tubuh sesuai tokoh dalam teks drama di depan kelas sedangkan kelompok lain
menonton serta mengapresiasi SAVI.
r. Perwakilan siswa menceritakan kembali isi cerita drama yang ditonton.
s. Siswa mengerjakan lembar evaluasi.
3. Observasi Observation
Observasi dilaksanakan oleh observer dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan sehingga dapat mengetahui aktivitas guru dan
siswa selama proses pembelajaran dengan implementasi model SAVI berlangsung. Selain itu, observer membuat catatan lapangan.
4. Refleksi Reflection
Refleksi dilaksanakan dengan mengevaluasi kelebihan dan kekurangan selama proses pembelajaran dalam siklus II sehingga dapat diperbaiki pada siklus
III. Semua data yang diperoleh dari lembar observasi dan catatan lapangan dapat dianalisis sehingga dapat memperbaiki kesalahan serta lebih mengenal
karakteristik siswa dan disesuaikan kembali dalam siklus III.
Siklus III
1. Perencanaan Planning
Setelah mengkaji hasil refleksi dari siklus II, maka perencanaan di siklus III sebagai berikut.
a. Berdiskusi dengan observer guru dan teman sejawat tentang langkah-
langkah, metode serta media pembelajaran yang akan digunakan untuk memperbaiki kesalahan di siklus II dan meningkatkan kualitas
pembelajaran selanjutnya. b.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang disesuaikan dengan hasil diskusi perbaikan dari guru dan dosen pembimbing.
c. Mempersiapkan media pembelajaran berupa video bermain drama
mengenai cerita rakyat dan teks drama yang berbeda.
d. Mempersiapkan perangkat pembelajaran yang perlu dipersiapakan dan
dikembangkan, yaitu: lembaran-lembaran evaluasi, kriteria penilaian dan kunci jawaban.
e. Merevisi instrumen jika diperlukan.
f. Membimbing siswa dalam pembuatan kostum, perlengkapan drama seperti
perahu dari kardus, dan gladi resik. g.
Mempersiapkan peralatan dokumentasi seperti handycam, tripod dan camera digital.
h. Mempersiapkan alat penunjang untuk penampilan bermain drama seperti
speaker aktif, kain hitam dan kain putih.
2. Pelaksanaan Action
a. Guru memberikan stimulus berupa pertanyaan mengenai Gunung
Tangkuban Perahu. b.
Siswa menirukan gerakan menendang, berburu dan menjadi jin Somatis.
c. Guru menayangkan video mengenai drama tentang cerita rakyat sehingga
siswa dapat mendengarkan intonasi serta lafal yang tepat dari tokoh yang
diperankan Auditori.
d. Guru menayangkan video mengenai drama tentang cerita rakyat sehingga
siswa dapat melihat ekspresi dan gestur tubuh yang tepat dari tokoh yang
diperankan Visual.
e. Siswa dan guru melaksanakan tanya jawab mengenai drama yang sudah
ditonton Intelektual. f. Guru menjelaskan mengenai ekspresi wajah.
g. Siswa membaca teks drama dalam hati.
h. Guru mendemonstrasikan cara untuk menunjukkan ekspresi dan gestur
tubuh sesuai tokoh dalam teks drama. i.
Siswa menirukan ekspresi dan gestur tubuh sesuai tokoh dalam teks drama
Somatis.
j. Guru mendemonstrasikan cara mengungkapkan dialog dengan lafal dan
intonasi sesuai tokoh dalam teks drama. k.
Siswa membaca teks drama secara nyaring dengan lafal dan intonasi sesuai
tokoh dalam teks drama Auditori.
l. Guru mendemonstrasikan cara menggabungkan dialog dengan ekspresi dan
gestur tubuh yang tepat. m.
Siswa membaca teks drama secara nyaring dengan ekspresi dan gestur
tubuh yang tepat Visual.
n. Siswa berdiskusi mengenai unsur intrinsik drama dan pembagian peran
tokoh drama di dalam kelompok Intelektual.
o. Siswa melaksanakan pelatihan bermain drama dengan kelompok masing-
masing. p.
Siswa menggabungkan dialog dengan ekspresi dan gestur tubuh sesuai tokoh dalam teks drama berjudul „Legenda Gunung Tangkuban Perahu‟ di
depan kelas sedangkan kelompok lain mengapresiasi SAVI.
q. Perwakilan siswa menceritakan kembali isi cerita drama yang berjudul
“Legenda Gunung Tangkuban Perahu” . r. Siswa mengerjakan lembar evaluasi.
3. Observasi Observation
Observasi dilaksanakan oleh observer dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan sehingga dapat mengetahui aktivitas guru dan
siswa selama proses pembelajaran dengan implementasi model SAVI berlangsung. Selain itu, observer membuat catatan lapangan.
4. Refleksi Reflection
Refleksi dilaksanakan dengan mengevaluasi kelebihan dan kekurangan selama proses pembelajaran dalam siklus III. “Apabila perubahan yang bertujuan
meningkatkan kualitas pembelajaran telah tercapai, atau apa pun yang diteliti telah menunjukkan keberhasilan, siklus dapat diakhiri” Wiriaatmadja, 2012, hlm. 103.
F. Instrumen Penelitian
Agar memperoleh kebenaran dalam pengumpulan data secara objektif diperlukan adanya instrumen yang tepat agar masalah yang diteliti dapat
terefleksikan dengan baik serta dapat mengalami perbaikan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kuantitatif dan data
kualitatif. Data kuantitatif berupa nilai tes performance pada saat penampilan
bermain drama siswa serta nilai hasil lembar evaluasi sedangkan data kualitatif berupa informasi tentang penerapan model SAVI dalam pembelajaran serta sikap
dan respon siswa dalam kegiatan belajar. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu instrumen tes berupa format penilaian performance dan lembar
evaluasi serta instrumen nontes berupa angket, lembar observasi aktivitas guru dan siswa, catatan lapangan, serta dokumentasi. Adapun instrumen yang
digunakan adalah sebagai berikut.
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran merupakan
acuan dalam
melaksanakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran sehingga perlu dibuat secara tepat. RPP yang dibuat disesuaikan dengan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan. Menurut Mendiknas 2011, hlm. 20 “RPP memuat identitas
mata pelajaran, SK, KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pokok, metoda pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, alat dan
sumber belajar dan penilaia n”. Instrumen penilaian untuk Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP dapat dilihat pada lampiran tabel B.1.
2. Instrumen Tes
Pengertian tes menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008, hlm. 1456, yaitu
“ujian tertulis, lisan, atau wawancara untuk mengetahui pengetahuan, kemampuan, bakat, dan kepribadian seseorang
”. Sedangkan menurut Arifin 2011, hlm. 118, mengenai tes bahwa
Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai
pertanyaan, pertanyaan atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik.
Dari pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tes merupakan cara yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, kemampuan, bakat dan
kepribadian siswa. Instrumen tes dalam penelitian ini berupa tes performance. Tes
performance tes praktik perbuatan adalah teknik penilaian hasil belajar yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan kemahirannya atau menampilkan
hasil belajar dalam bentuk unjuk kerja Mendiknas, 2011, hlm. 13. Tes
performance ini bertujuan untuk menilai penampilan drama yang termasuk tes kesastraan ranah psikomotor. Ranah psikomotor adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan aktivitas otot, fisik, atau gerakan-gerakan anggota badan Nurgiyantoro, 2001, hlm. 330. Selain itu, menggunakan lembar evaluasi untuk
menilai kemampuan siswa mengenai pemahaman siswa mengenai drama. Lembar evaluasi menggunakan tes esai. Menurut Tuckman dalam Nurgiyantoro, 2001,
hlm. 71 “Tes bentuk esai memberi kebebasan kepada siswa untuk menyusun dan
mengemukakan jawabannya sendiri dalam lingkup yang secara relatif dibatasi”. Menyebutkan unsur intrinsik drama termasuk ke dalam tes kesastraan tingkat
ingatan C
1
, menceritakan kembali isi cerita drama C
1
, serta menjelaskan pengertian drama termasuk pemahaman C
2
.
3. Instrumen Nontes
Selain menggunakan teknik tes, penelitian ini pun menggunakan teknik nontes. Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.
Instrumen nontes salah satunya adalah observasi. Menurut Sanjaya 2011, hlm. 86
“Observasi merupakan teknik mengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat
obseervasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti ”. Observasi digunakan
untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran bermain drama. Observasi dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi
terbuka aktivitas guru dan respon siswa dapat dilihat pada lampiran tabel B.2. dan tabel B.3. serta instrumen penilaian proses terlampir pada tabel B.4.